Anniversary (Shani)

2.8K 31 0
                                    

Matanya menatap balik mataku. Kurasakan tajam lirik matanya menghujam ke jantungku sehingga mengencangkan degupannya. Namun, tergambar kelembutan yang menghangatkan relung hatiku. Ia lepaskan gelas minuman dari bibirnya, tersisa sedikit cetak bibirnya di muka gelas akibat lipstick merah yang ia gunakan. Shani lalu tersenyum kepadaku dengan senyuman paling cantik yang pernah aku lihat. Parasnya sangat cantik, campuran keindahan wajah oriental dengan manisnya wajah khas Indonesia, perpaduan Chinese dan Jawa yang terbentuk sempurna. Kulitnya putih bersih tanpa cela sedikitpun, orang tuanya pasti memiliki keberuntungan yang sangat tinggi sehingga mendapatkan gacha Tier S seperti dia.

Malam ini Shani mengenakan blazer biru off shoulder dipadu dengan tanktop hitam di baliknya. Outfit yang selalu menjadi favoritku setiap ia mengenakannya dan sepertinya ia pun mengetahui hal itu. Lengannya yang ramping selalu terlihat seksi dengan sedikit bagian dadanya menyembul keluar membuat pikiranku selalu kacau, membuatku terbayang dengan pikiran-pikiran nakal yang ingin kulakukan padanya. Rambutnya sengaja ia gelung menjadi satu di belakang sehingga mengekspos kecantikan leher jenjangnya, membuatku selalu ingin mencumbu leher yang mulus itu.

"Kenapa sih sayang kok bengong aja?" Shani memecah lamunanku dengan suaranya yang lembu.

"Kamu cantik banget malam ini. Aku sampai gak bisa ngomong" ujarku yang tak bisa menahannya lagi. Aku pun hanya bisa tersenyum setelah mengatakan itu.

Shani tertawa kecil mendengar pengakuanku. Matanya berbinar dan senyum tipisnya membuatku semakin terbuai akan kecantikannya.

"Halah, gombal." ujarnya sambil berusaha menahan tawanya, namun wajahnya yang sedikit bersemu merah tak bisa ia sembunyikan.

"Hahaha beneran lah. Kalo orang cantik dibilang cantik kok dianggap gombal? Emang kamu cantik kok." ujar ku sembari kembali memotong steak yang ada di piringku.

Suasana malam itu sungguh romantis di restaurant hotel mewah yang sudah kami pesan spesial untuk hari ini. Cahaya lampu yang redup mendukung suasana yang tenang serasa dunia hanya berisikan kami berdua. Alunan lagu klasik nan memanjakan telinga menambah suasana malam ini semakin indah. Dinner mewah yang sudah kami persiapkan untuk merayakan anniversary kami yang ke 3. Makan malam kami lalui sambil bercanda tawa dan perbincangan hangat sambil mengenang perjalanan cinta kami dalam 3 tahun ini. Berawal dari hubungan sembunyi-sembunyi tanpa status dikarenakan komitmen Shani pada karirnya, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menerima cinta dariku meski masih harus menutupi hubungan kami dari khalayak umum. Bagaimana ia memilih untuk memiliki hubungan yang serius meski harus melanggar peraturan dari tempat kerjanya itu membuatku juga yakin bahwa Shani adalah pelabuhan yang ku cari selama ini. Tak luput juga rayuan gombal dan candaan romantis kami lontarkan ke satu sama lain sepanjang makan malam ini.

Selesai kami makan malam romantis di restaurant hotel, aku mengajak Shani untuk mengikutiku menuju kamar yang sudah ku pesan. Dengan senang hati ia berjalan pelan di sampingku, dengan langkah yang begitu anggun, senyum tipis yang tersimpul, dan kecantikan yang terpancar sempurna membuatku begitu bangga karena menjadi pria yang mampu berjalan bersandingan dengannya.

"Kalau aku peluk kamu kayak gini, aku tuh langsung lupa semua kepenatan hariku, lelahku, emosiku. Langsung damai." ujarku sambil memeluk Shani dari belakang di balkon kamar hotel. Pemandangan langit malam dengan lampu kota di bawah memanjakan mata kami.

Sesampainya di kamar, kami hanya meletakkan tas dan barang bawaan kami dan aku langsung mengajak kekasihku itu menuju balkon hotel untuk menikmati malam yang indah. Langit malam beserta isinya menambah keindahan malam kami, bagaikan aku juga telah memesan bulan, bintang, dan cahaya perkotaan untuk ikut serta menjadi pelengkap malam ini.

"Masa? Aku juga, kalo kamu peluk gini, rasanya ga pengen dilepas. nyaman banget soalnya." ujar Shani kembali merayu.

"Iya, yang paling aku kangenin dari Indonesia itu cuma ada 3, orang tua, kamu, dan pelukanmu. I miss you..." ujarku penuh rayu, namun tak ada sedikitpun kebohongan di dalamnya.

"I miss you too... kamu sih gak pulang-pulang..." ujar Shani padaku, ia bergerak sedikit untuk kembali mendapatkan kenyamanan di dalam pelukanku.

"Kamu cepat-cepat selesai, biar kita bisa keluar dari Indonesia dan tinggal disana, berdua." balasku kembali padanya, Shani hanya mengeluarkan tawa kecil sambil mencubit lembut pipiku.

"Iya, ini tahun terakhir dari aku. Setelah aku jadi kapten setahun dan bantu mengurus tempat kerjaku, aku pasti ikut kamu." balasnya dengan penuh keyakinan yang menenangkan hatiku, rasanya aku ingin mempercepat waktu agar segera sampai di titik itu.

"Janji?" tanyaku padanya, meski aku selalu percaya dengan kata-katanya.

"I promise" balasnya lembut.

"Happy anniversary sayang, love you.", ujarku sambil mencium sisi lehernya yang tidak tertutup oleh rambut.

"Love you too.", balas Shani yang memejamkan matanya dalam pelukan dan cumbuanku. Ia terlihat sangat menikmatinya.

selengkapnya hanya di 

https://karyakarsa.com/FreezeBunny/anniversary-shani

One Shoot Collection.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang