Best Actress (Veranda)

2.3K 27 1
                                    

Tubuh kurus kak Ve merayap di dalam selimut. Wajahnya berhenti tepat di depan selangkanganku yg masih setengah tertidur. Kak Ve membuka celanaku, ia mengelus lembut tonjolan di pagi hari pada celana dalamku dengan pipi chubbynya. Kak Ve mengecup lembut penis yg masih terbungkus celana dalam, menggelitik dengan ujung lidahnya.

"Hihi adek adek ku bangunnya bareng ya..." Ve tertawa geli saat kepalanya kuusap dari luar selimut menandakan diriku yg telah bangun, penisku semakin menegang akibat ulahnya.

"Kakak tumben udah bangun?" Tanyaku pada kak Ve yg tengan menjilati penisku.

"Iya nih mau casting, tapi masih setengah jam lagi di jemput kak Kiki." Katanya padaku dengan tangan yg terus bergerak mengocok penisku.

Aku telentang dengan santai menikmati hisapannya, morning wood dan diberikan sebuah pijatan lembut pada penisku adalah hal terbaik yg bisa didapatkan pada pagi hari. Apalagi yg memberikannya adalah kak Ve, kakakku sendiri. Jessica Veranda atau yg dikenal sebagai Ve ini adalah kakak kandungku sendiri. Ia adalah seorang mantan anggota idol group yg begitu populer, ia pernah menjadi peringkat satu sebagai member pilihan fans selama 2 tahun berturut. Cantik, baik hati, ramah, anggun dan tubuh semampai miliknya membuatnya digilai fans. Sosok sempurna yg dipuja oleh fansnya. Kak Ve tak pernah berpacaran sejak ia menjadi member hingga sekarang 4 tahun setelah kelulusannya. Tetapi dibalik dirinya yg tak berpacaran, ia memiliki rahasia yg bisa membuat gempar. Kak Ve menyukaiku, ia mencintai adiknya sendiri. Aku dan kak Ve sudah menjalin hubungan yg lebih dari kakak adik sejak ia masih menjadi member. Kak Ve mempercayakan cintanya dan kehidupan seksualnya kepadaku.

"Kok bengong?! Gak enak ya mulutku?" Kata kak Ve sambil cemberut, melihatnya cemberut sambil mengocok penis membuat nafsuku memuncak.

"Enak kak, maaf maaf" aku mengusap lembut kepala kakakku dan mengarahkannya kembali ke penisku.

"Maaf ya kakak cuma bisa ngasih kamu bj... kakak mau casting" kak Ve memasang wajah bersalah sambil menatap penisku yg tegang sempurna.

"Nghh gapapa kak, nanti malem kita ngentot sampe puas ngerayain casting hari ini" balasku padanya.

"Iiih mulutnya... ML gitu dek hahaha" balasnya dengan tawa renyah.

Tubuh indah kak Ve naik ke atasku, menduduki perutku dan membelakangiku. Tubuh belakangnya yg menjadi pemandanganku benar-benar indah, tubuhnya ramping dan seksi, bokong yg sekal tanpa celah serta tulang punggung yg sedikit menonjol seakan memiliki sepasang sayap. Kak Ve sengaja memunggungiku agar aku penasaran apa yg akan ia lakukan pada penisku dan membuat nafsuku makin terbakar. Aku dapat merasakan hangat vaginanya yg menduduki perutku, sedikit lembab dan terasa geli di perutku akibat bulu-bulu tipis yg tercukur rapi. Kak Ve mulai menurunkan tubuhnya, kepalanya terasa semakin mendekati penisku.

"Aaah...!" Aku mendesah akibat perlakuan kak Ve pada penisku.

Penisku yg sudah tegak akibat permainan tangan kak Ve semakin dibuat terkejut olehnya. Ia memberikan deepthroat padaku, ia melahap habis penisku hingga menyentuh tenggorokannya. Dinding mulut, lidah yg empuk dan tenggorokan yg bergerak membuat penisku serasa dipijat dan dimanjakan.

"Aaghh!" Aku menengadahkan kepalaku, tak tahan menerima deepthroat darinya.

Penisku merasakan basah dan hangat mulutnya. Ia mengempotkan pipinya dan mengeluarkan penisku perlahan lahan dari mulutnya, dinding mulutnya menekan penisku dari samping dan lidahnya menekan dari bawah, sesekali bergerak memanjakan penisku. Aku menahan sekuat-kuatnya agar tak segera kalah oleh permainan mulut kak Ve, rasa nikmat yg luar biasa, mengurut penisku dengan nikmat dan hangat mulutnya membuatku menggila. Aku memegang kepalanya dan sedikit menekan untuk menahan agar tak segera sampai di titik pertahananku.

One Shoot Collection.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang