Hari yang Indah (Indah)

1.8K 17 0
                                    


Seusai perform teater, Indah, Ashel, Kathrina, dan Marsha dengan tergesa-gesa langsung keluar dari teater JKT48, dengan cepat mereka menuju ke lobby FX Sudirman karena mobil online pesanan mereka sudah sampai. Keempat gadis yang sering dijuluki "KAMI" tersebut tengah terburu-buru untuk menuju tempat take vocal JKT48 karena harus segera bergabung dengan member lain yang tengah take vocal disana, jadwal offair yang padat membuat mereka harus langsung latihan meski baru selesai teater. Mereka sudah terlalu terlambat hingga batal menebeng member yang membawa mobil maupun staff yang membawa mobil, ini semua berkat ulah Kathrina yang makan terlalu lama dan sulit memilih.

"Atas nama Nabila ya mas?" Tanya Indah, ia menggunakan nama samaran untuk aplikasi onlinenya seperti member-member lain.

"Benar kak, silahkan masuk..." ucap driver mobil online itu, Indah dan ketiga temannya itu terlihat bingung.

Mereka berempat nampak kebingungan menentukan tempat duduk, nampaknya Indah salah memesan sehingga mobil yang datang berukuran kecil.

"Gak mau ya! Pokoknya gw gak mau di depan!" Ucap Kathrina, seperti biasa ia selalu bertingkah egois sehingga dijuluki bocah kematian.

"Aku juga gak mau iiiih... udah kamu aja ah" Marsha yang tingkahnya paling terlihat seperti anak kecil manja pun mendorong-dorong Ashel agar mau duduk depan.

"Yaudah aku aja, lagian kalian gak ada yang tau jalan" ujar Indah menengahi.

"Mas, kalau saya di depan, tapi teman-teman saya bertiga di tengah, gapapa ya? Saya salah pesan" kata Indah pada driver online itu.

"Iya gapapa kak" balas driver tersebut, keempat gadis itu pun akhirnya masuk ke mobil meski sempat ada perdebatan untuk siapa yang duduk di tengah.

"Siap kak?" Tanya driver tersebut, Indah mengangguk padanya dan mobil pun melaju.

Indah sebagai yang paling tua memang selalu menjadi penengah dan juga menjadi yang paling bijaksana di antara mereka, ketiga teman se generasinya memang terpaut muda dibanding dirinya sehingga ia secara tidak langsung menjadi kakak bagi mereka.

"Jangan berantem terus dong Ashel, Atin" ujar Indah yang lelah karena perdebatan di antara mereka tak pernah selesai.

"Aaaah Atin, Acel! Iih!" dan pada akhirnya Marsha lah yang jadi pelampiasan kekesalan mereka, entar dicubit, entah dijambak kecil, ataupun digelitik oleh kedua gadis itu.

"Maaf ya mas, adek adek saya emang gak bisa diem" kata Indah meminta maaf akibat kebisingan di mobil tersebut, driver online itu hanya tertawa kecil saja.

"Kakaknya ini emang kakak mereka atau gimana?" Tanya driver itu membalas Indah.

"Oh bukan, ini temen-temen saya mas... kebetulan emang masih kecil-kecil umurnya" balas Indah, driver itu mengangguk mengerti.

"No no, kak Indah ini bukan kakak, dia itu Mommy... mommynya Matcha!" Ujar Marsha dengan wajah bangga.

"Mommy aku!" Bantah Kathrina pada Marsha, lagi-lagi Marsha mendapat cubitan.

"Indah itu mommy aku guys, udah lah... ya mommy?" Ucap Ashel, membuat dirinya menjadi bulan-bulanan Marsha dan Kathrina.

"Aduh udaaah, aku jadi malu banget sama masnya!" Balas Indah yang malu dipanggil mommy.

"Mas... maaf ya" ujar Indah pada driver tersebut, pria itu menggeleng padanya.

"Gio, panggil Gio aja kak... paling umur kita beda sedikit, aku 24" balas Driver tersebut memperkenalkan namanya, Indah mengangguk dan tersenyum padanya.

"Indah, kyak yang mereka sebut daritadi haha" balas Indah.

Ketiga gadis yang duduk di belakang tersebut ternyata tertidur karena kelelahan, Indah menghela nafas lega karena kebisingan mereka akhirnya berakhir. Indah memperhatikan jalanan sepanjang Gio mengendarai mobilnya, mobil tersebut melaju dalam kecepatan yang cukup tinggi karena Indah meminta Gio untuk cepat. Tetapi malang bagi keempat gadis tersebut karena mereka terjebak kemacetan, kemacetan ketika jam pulang kantor yang panjang dan tak terhindarkan menghentikan laju mereka. Ketiga gadis yang duduk di belakang tersebut tak bangun dari tidur mereka, sedangkan Indah dan Gio terdiam memperhatikan jalan. Gio berinisiatif memutar musik, lagu-lagu populer masa kini pun berputar. Indah sibuk dengan handphonenya, ia tengah terhanyut dengan obrolan di dalam grup pertemanannya. Grup antara teman-teman kampusnya itu tengah ramai, Indah penasaran apa yang tengah dibicarakan oleh mereka. Ia mulai membaca dari paling atas hingga bawah, ia penasaran dengan 4 video yang dikirim ke grup itu.

One Shoot Collection.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang