Teenage Love (Indira)

2K 14 2
                                    

Cerita ini bukanlah cerita klise maupun cerita penuh plot twist yang kalian inginkan. Bukan cerita yang memiliki alur maju mundur ataupun sampai membuat kalian mindblowing ketika membacanya. Tidak sampai sejauh itu, cerita ini hanyalah cerita romansa antara dua insan, sepasang kekasih yang saling mencintai. Saling mencintai satu sama lain dan memberanikan diri mereka untuk mencapai jenjang yang lebih jauh lagi.

“Ayo berangkat” kata Indira padaku, aku mengangguk dan memberikan helm padanya.

Aku dan Indira adalah sepasang kekasih yang sudah berpacaran selama 4 tahun, hubungan yang lancar, damai, dan tak pernah ada masalah yang berarti. Memang hubungan kami sempat terkena badai besar saat Indira harus memutuskan hubungan di antara kami berdua karena ia menjadi member JKT48. Sulit rasanya berpisah dari dirinya, namun masa depan dan kebahagiaannya lebih penting bagiku dibandingkan hubungan kami berdua. Kami akhirnya kembali berpacaran karena Indira terpaksa harus keluar dari JKT48 karena pemutusan hubungan kerja ketika pandemi terjadi, membuat hubungan kami dapat kembali berlanjut.

“Kamu kapan mulai kuliah?” tanya Indira padaku dari kursi belakang.
“Dari hari senin aku udah kuliah kok…” balasku, Indira terkejut sampai menaikan kaca helmnya.
“Hah?!” Indira begitu terkejut mendengarnya.
“Apa?!” tanya Indira sekali lagi.
“Iya, aku udah tinggal di Jakarta dari senin!” balasku padanya, Indira masih mematung tak menyangka.

Aku dan Indira memang asli Bandung, kami berada di sekolah yang sama saat aku masih bersekolah disana. Kami satu SMA dan bertemu di SMA tersebut, aku adalah senior Indira yang lebih tua setahun darinya. Hubungan kami memang lancar dan tak banyak masalah, namun cukup rumit bila dijelaskan. Indira berpindah sekolah saat ia berhasil menjadi member JKT48, ia berpindah sekolah dan tinggal di Jakarta. Sedangkan aku baru berpindah ke Jakarta saat lulus sekolah, aku memutuskan pindah ke Jakarta untuk berkuliah meskipun hubunganku dan Indira belom tentu bisa kembali. Mungkin takdir baik dari Tuhan, aku dan Indira dapat kembali berpacaran dan kami berdua saat ini sama-sama tinggal di Jakarta. Indira sudah kembali menjadi member JKT48, namun ia tidak meminta hubungan kami untuk berhenti. Sehingga kini aku dan Indira harus sembunyi-sembunyi untuk menjadi kekasih.

“Kamu kok gak bilang?!” tanya Indira setengah berteriak, suara angin mengaburkan suaranya.
“Surprise!” balasku padanya, Indira terkekeh dan mencubit pahaku karena gemas dengan tingkahku.
“Ngekos dimana?” tanyanya kembali.
“Gak terlalu jauh dari kampus” balasku padanya.

Indira hanya mengira aku sedang berkunjung ke rumah saudaraku yang ada di Jakarta, sehingga bisa mengantarkannya sekolah hari ini. Ia tak mengetahui bahwa libur kuliahku sudah selesai dan aku mulai berkuliah minggu ini, kini aku sudah resmi menjadi penghuni kota Jakarta untuk menempuh pendidikanku. Sejak hari senin kemarin, ia masih menyangka bahwa aku sedang berlibur di Jakarta. Tujuanku untuk mengejutkannya berhasil.
Tak berapa lama perjalanan, kami telah sampai di dekat sekolah Indira. Motorku berhenti di depan sebuah rumah tak jauh dari sekolahnya. 

"Udah nyampe, kamu tidur?" Tanyaku pada Indira, tanganku menggenggam tangannya yang masih memeluk erat pinggangku.
"Gak…" balas Indira, tangannya membalas genggamanku erat.
"Keburu telat loh…" balasku sambil menolehkan kepalaku ke arah dirinya, meski masih sama-sama memakai helm namun aku dapat melihat wajah Indira yang menekuk.
"Hm…" balas Indira, ia menenggelamkan wajahnya ke arah punggungku dan mempererat pelukannya.
"Kenapa sih kamu?" Tanyaku padanya kembali, Indira yang manja seperti ini begitu menggemaskan.

Indira terdiam, ia masih mendekap erat dan mendusel wajahnya di punggungku. 

"Bolos aja ya beb…" kata Indira padaku.
"Jangan dong, nanti kan pulang sekolah aku jemput lagi" balasku melarangnya untuk bolos.
"Kamu bolos juga, ya… please aku mau sama kamu aja hari ini" ujarnya lagi dengan manja.
"Kenapa sih? Ada sesuatu?" Tanyaku padanya memastikan, aku takut ia sedang memiliki masalah.
"Gak, pengen sama kamu aja hari ini" ujar Indira sekali lagi, dengan memaksa.
"Sekolah dulu aja beb" balasku padanya mencoba untuk membujuknya.
"Jatah absenmu juga aman kan? Pokoknya bolos!" Balas Indira sekali lagi, memaksa dengan manja.

One Shoot Collection.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang