2

3.8K 470 13
                                    

Wei Ying sudah berdiri sejak 3 jam yang lalu setelah pertunjukan nya selesai. Tapi, Mianmian SAMA SEKALI BELUM MENJEMPUTNYA!

Otak Wei Ying mau pecah rasanya.

"Sialan! Aku capek! hari ini terlalu sibuk!" keluh Wei Ying

"Tolong aku Tuhan. Buat lah Mianmian sialan itu cepat kemari!" pinta nya dalam hati.

"Woy, Wei Wuxian!"

Mendengar namanya dipanggil Wei Ying pun menghadap ke arah suara.

"Wen Chao?!?!"

"Oh, kau masih sama ya. Masih selalu menggoda sayang!" tangan Wen Chao sudah meraih paha mulus Wei Ying.

Yup, Wei Wuxian adalah crossdresser. Ia merasa lebih nyaman memakai pakaian perempuan. Keluarganya juga tidak mempermasalahkan hal itu.
Sekarang ia menggunakan tank top putih crop top dan Blazer coklat yang dipadukan dengan rok hitam pendek.

Plakk...

"Kamu?!?!" tangan Wen Chao menutupi pipi nya yang terasa menyengat.

"Berani berani nya kau menampar ku?! Dasar jalang!"

"Oh siapa ya yang tadi megang paha jalang ini?!?!"

"Pengawal!! Kemari kalian! Habisi jalang ini!"

tiba tiba 4 laki laki berperawakan besar datang menghampiri mereka.

"sial! kalau begini mah kalah jumlah." batin Wei Ying.

Wei Ying pun segera lari masuk kembali ke arah dalam hotel.

"Berhenti jalang! Cepat kejar dia!" teriak Wen Chao.

Wei Ying segera berlari ke arah lift. Seketika ada pria ber jas putih keluar dari sana. Tanpa mempedulikan siapa orang tersebut ia segera lari dan berlindung di balik orang tersebut.

"Tuan tolong aku orang itu ingin menyentuh ku. Tolong sekali ini saja, setelah ini aku akan membayar mu dengan apa pun."

Pria itu tidak menjawab.

"Hei jalang! kem- Tuan Lan Wangji." bungkuk Wen Chao hormat.

Lan Wangji?! CEO GusuLan?

"Tuan Lan maafkan saya bersikap lancang, tapi jalang itu perlu diberikan pelajaran!"

"Tuan Wen."

Wow what a nice voice, pikir Wei Ying.

"Saya pikir anda tau dimana anda berada." jawab Lan wangji

"Ah iya, maafkan saya. Bagaimana kalau anda menyerahkan Wei wuxian dan saya akan segera pergi." tawar Wen Chao.

"Tidak! Tidak saya tidak mau! Si brengsek itu menyentuh tubuh saya. Tuan Lan Wangji saya mohon usir dia!" pinta Wei Ying bergetar sambil mencengkram jas Lan Wangji pelan.

Bahkan Lan Wangji bisa merasakan bahwa ia bergetar.

"Anda dengar sendiri Tuan Wen." jawab Lan Wangji dingin.

"Baiklah baiklah saya akan pergi Tuan Lan. Kita akan bertemu lagi Wei Wuxian!" ancam Wen Chao.

Wen chao segera pergi keluar dari hotel.

"Anda tidak apa apa?" tanya Lan Wangji membalikan badan menghadap Wei Wuxian.

Wei Wuxian pun mendongak.

Wow... dia tampan sekali. Apa dia malaikat?

Wei Ying yang terpesona pun tanpa sadar terdiam hanya menatap Lan wangji.

"Jika ada tidak apa apa saya akan pergi sekarang." kata Lan Wangji menyadarkan Wei Ying.

"A-ah i-iya saya minta maaf. Terima kasih telah membantu saya tadi. Apa ada yang saya bantu untuk membalasnya?"

"tidak perlu."

Tiba tiba ponsel Wei Ying berdering dengan nama Mian Mian. Ia segera men decline panggilan tersebut.

"Aiyo Tuan Lan anda sangat tampan sekali. Saya tidak mau berhutang budi pada anda. Ambilah ini adalah kartu nama saya." kata Wei Ying dengan menyodorkan kartu namanya.

Lan Wangji pun diam hanya menatapi kartu tersebut. Wei Wuxian pun mengambil tangan Lan Wangji dan menaruh di telapak tangannya.

"Aiyaa ambil saja Tuan. Siapa tau anda memerlukan teman minum atau teman berbicara. Hubungi saja saya." kata Wei Wuxian sambil berkedip sebelah mata.

"Tidak tau malu."

"Yup, that's me!" balas Wei Ying sambil berjalan mengarah pintu keluar tanpa berbalik.

Aneh... sentuhan nya tidak membuatku risih...
Kata Lan Wangji dalam hati.


🌻


i dont know about standart that i need to use for every chapther about the amount of the word. Anyways, aku gabut bgt so just add another chapter to this story. hope u enjoy it!✨

why are u different? [wangxian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang