27

2K 224 8
                                    

Setelah dua minggu menghabiskan honeymoon bersama, Lan Wangji dan Wei Ying kembali ke rumah mereka. Sejak pernikahan apartemen Wei Ying sudah di kosongkan.

Lan Wangji pergi ke perusahaan untuk menyelesaikan beberapa urusan yang tertunda. Karena usia kandungan yang mencapai 3 bulan lebih, dan terbilang stabil, Wei Ying membujuk Lan Wangji agar ia bisa bekerja di kantor. Lan Wangji menolak bahwa ia hanya akan berada di kantor setengah jam kerja. Wei Ying merasa bosan, jadi ia mengajak Jiang cheng menemaninya.

"Semua ini sangat tidak masuk akal, maksudku, bagaimana kalian berdua sebenarnya bertemu? Bahkan aku dan jie jie tau ketika kalian sudah resmi! Mengapa bagian pdkt dilewatkan?? Kau sangat membosankan Jiang Cheng, hmph!" ungkap Wei Ying kesal. Pasalnya hubungan saudaranya dan kakak iparnya sangat misterius dan tiba tiba.

"hmm... bukan hal penting. Kami hanya bertemu secara tidak sengaja. Cih, tidak perlu membahas ini lagi!" mengingat pertemuannya dengan Lan Xichen membuat Jiang Cheng cukup kesal dan malu. Melihat wajahnya yang sedikit memerah, Wei Ying mengerti sedikit.

"Cinta pandangan pertama? Sudah kutebak!" mendengar kalimat Wei Ying membuat Jiang Cheng semakin memerah, tetapi ia menolak mengatakan apa apa. Wei Ying merasa senang menebak sambil memakan apel di tangannya. "Ahaha... aku perlu meminta Lan Zhan untuk bertanya kepada Xichen ge kalau begitu. Lagipula akan lebih menyenangkan mendengarkannha dari sudut pandang xichen ge!" kata Wei Ying bersemangat.

'Anak ini benar benar!' raung Jiang cheng dalam hati. "Kau benar benar..." Jiang cheng menahan emosi. Jika bukan karena Wei Ying hamil, ia akan bertarung disini dan sekarang juga.

"Jangan bertanya padanya!"

"Kenapa?"

"Jangan saja! Aku akan memberitahumu, tapi ini bukan saat yang tepat, ugh!"

"..... beri aku kepastian, saudaraku. Tepat nya kapan?" tanya Wei Ying dengan ekspresi polos menimbulkan emosi Jiang Cheng meluap luap.

"Nanti saja! Aku bahkan tidak tau apakah hubungan ini bisa berhasil atau tidak." memikirkan masalah yang sedang menerpa mereka, membuat Jiang Cheng semakin emosi.

Walaupun emosi, Wei Ying bisa melihat semburat kesedihan di ekspresinya. Wei Ying tau bahwa Jiang cheng juga sepertinya, tidak pernah memulai hubungan romantis. Tetapi permasalahan untuk Jiang Cheng adalah ia tak percaya diri.

Samar samar Wei Ying bisa menebak melalui beberapa skenario di otaknya. Tetapi karena ia tidak mau membuat Jiang Cheng semakin sedih, Wei Ying mengajak nya bermain game kesukaan mereka.

Sudah lama sejak mereka berdua berkumpul dan bersenang senang, sampai akhinya mereka kelelahan dan tertidur di kamar tamu. Bahkan jam menunjukan pukul 6 sore, mereka berdua tidak ada tanda tanda untuk bangun.

🌻

Lan Wangji pulang ditemani oleh Lan Xichen ketikan tau Jiang Cheng bersama Wei Ying. Karena mereka memiliki masalah, Lan Xichen sebenarnya tidak tau juga mengapa Jiang Cheng tiba tiba menjauh dan tidak mau mengangkat telpon nya. Jadi ia ikut untuk mencoba mencari tau dan berbaikan.

Tetapi ketika sampai di sana, hening. Dua Lan bersaudara cukup bingung karena sangat tidak biasa dan mereka berdua berjanji tidak akan keluar rumah. Jadi mereka pergi mencari dan menemukan bahwa pasangan mereka sedang tertidur pulas dengan wajah polos mereka. Seketika suasana terasa damai.

"Aku akan membawa nya pulang, kamu jaga istrimu." ujar Lan Xichen. Lan Wangji mengangguk sebagai respon. Lan Xichen menggendong Jiang Cheng yang tertidur di pelukannya. "Hati hati, xiongzhang." Lan Wangji mengirim nya pulang.

Ia memutuskan untuk mandi dan berganti pakaian. Setelah merasa bersih, ia datang ke kamar tamu dan membawa istrinya ke pelukannya dan tmemutuskan untuk tidur sebentar.

why are u different? [wangxian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang