23

2.5K 293 21
                                    

"Eh? Wen Chao? Sedang apa kau disini? Bukan kah kalian seharusnya merayakan kegagalan kalian?" Wei Ying dengan santai memprovokasi pria di depannya.

Wajah Wen Chao berubah warna menjadi semakin merah akibat kemarahan yang dipendam nya. Gosip tentang Wei Ying adalah milik Lan Wangji sudah tersebar luas. Bahkan saat itu posisi Wei Ying di mata publik memiliki derajat yang lebih tinggi dari pada Wen Chao yang hanya tau meninkmati kekayaan ayah nya.

"Dasar Jalang! Apa yang kalian lakukan padaku hari ini akan ku balas berkali kali lipat, aku bersumpah!" ucap Wen Chao meninggikan suaranya.

"Jangan bersumpah terhadap sesuatu yang tidsk akan tercapai. Siapa yang tau Tuhan akan menyambar mu dengan petir sehingga kematian mu akan sangat memalukan dan menjadi trending news di mana mana. Hahaha..." memikirkan ucapannya sendiri membuat Wei Ying tertawa.

"WEI WUXIAN!"

Teriakan Wen Chao diiringi dengan tangan nya yang melanyang menuju pipi Wei Ying. Sebelum mendarat di pipi Wei Ying, sebuah tangan menghentikan tangan Wen Chao, mengacaknya dengan kuat hingga terdengar bunyi tulang 'krak'  yang berpidah posisi.

"AHHH! TANGAN KU! SIAPA KAU BRENG-"
sebelum Wen Chao berbalik, sebuat tinju mendarat dengan kuat di wajah nya menyebabkan kesakitan yang menjalar di seluruh rahang nya.

"Tuan muda Wen, saya harap ini adalah terakhir kalinya saya memperingati anda." suara bariton itu terdengar dingin membuat Wen Chao menggigil ketakutan.

"Lan Zhan!"

Suara Wei Ying membuat Lan Wangji tersadar dan mengalihkan pandangan nya ke wajah kekasih nya. Pandangannya melembut. Ia menghampiri Wei Ying dan memeluk pinggang nya.

"Wei Ying, kamu tidak apa apa?"

Lan Wangji datang ke ruang dimana Wei Ying tinggal dan melihat Wen Chao sudah siap untuk menampar kekasihnya. Mengingat momen itu membuat wajah Lan Wangji menggelap. Wei Ying yang menyadari itu segera menenangkan nya.

"Aku tidak apa apa Lan Zhan, untunglah gege datang tepat waktu. Sudahlah, bagaimana kalau kita pulang? Aku ingin tidur dipelukan mu malam ini." ucapaan Wei Ying langsung membuat Lan Wangji tenang.

"Mhm, mari kita pulang." Lan Wangji mengangguk. Ia meraih ponsel nya mengetik nya sebentar dan segera dua bodyguard berpakaian hitam datang dan menyeret Wen Chao yang kesakitan.

🌻

Wei Ying keluar dari kamar mandi dengan hanya berlapiskan kemeja Lan Wangji dan mendapati Lan Wangji sedang duduk di sofa dengan mata tertutup. Alisnya terjalin menandakan ia tidak berpikir tenang.

Melihat keadaan Lan Wangji membuat Wei Ying tertawa kecil. Ia berjalan menuju Lan Wangji dan duduk di pangkuannya. Memeluk nya dan mengecup pipinya, hingga Lan Wangji membuka mata emas nya.

"Tidak perlu khawatir Lan Zhan, ini bukan apa apa." Wei Ying berkata dengan wajah tenang.

"Tidak." jawab Lan Wangji dingin.

Tanpa sadar Wei Ying menegak liur nya dengan paksa. Ia sadar bahwa berpura pura kuat membuat Lan Wangji marah.

"Baiklah baiklah, atur apa pun itu, aku akan menerima semuanya." Wei Ying hanya bisa menghela napas kasar. Level keprotektifan Lan Wangji selalu tinggi, ia merasa dirinya juga tidak bisa memaksa untuk tetap tidak peduli dengan keadaan nya sekarang.

Mendengar jawaban Wei Ying, Lan Wangji bergegas membuka ponselnya melakukan panggilan pada Xiao Xingchen untuk mengatur beberapa bodyguard ketika Wei Ying tidak bersama dirinya. Wei Ying hanya bisa menghela napas pelan.

why are u different? [wangxian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang