24

2.3K 278 23
                                    

"Wei Ying?"

Sudah ketiga kalinya Lan Wangji memanggil nama Wei Ying sejak sampai di rumah, tetapi tidak ada jawaban dari sang pemilik nama. Lan Wangji berjalan menelusuri lantai satu dan tidak melihat Wei Ying.

Jadi ia naik ke lantai dua menuju kamarnya dan mendapati kekasihnya sedang meringkuk di atas kasur dengan dahi penuh keringat. Terlihat menyakitkan. Lan Wangji langsung bergegas memeluk Wei Ying.

"Wei Ying? Ada apa? Dimana yang sakit?" terdengar nada panik yang sangat jarang dari Lan Wangji. Wei Ying merasa perut nya sedikit mulas. Tapi, rasa mual nya lebih menjengkelkan.

Sejak Lan Wangji meninggalkan rumah, Wei Ying terbangun dengan rasa mual yang tajam. Ia berlari menuju toilet dan memuntahkan semua isi perut nya. Itu terjadi beberapa kali hingga Wei Ying hanya memuntahkan cairan empedunya. Dan tak lama Lan Wangji datang.

Seketika Wei Ying merasa dunia terputar, Lan Wangji menggendongnya. "La-Lan zhan hentikan! Turunkan aku!" pinta Wei Ying secara refleks mengalungkan lengan nya pada leher Lan Wangji. Lan Wangji berhenti mendengar perkataan Wei Ying dengan raut wajah khawatirnya.

"Aku tidak apa  Lan Zhan, aku sudah berbicara dengan Wen Qing, dia bilang ini hanya reaksi morning sickness dan normal untuk orang hamil, terlebih lagi usia kandungan ku belum mencapai usia stabil, jadi ini normal." Wei Ying menjelaskan dengan lembut, ia tau Lan Wangji masih khawatir walau ia sudah menjelaskan.

Lan Wangji mengerutkan alisnya. Ia masih cemas. Melihat tingkah Lan Wangji, Wei Ying merasa tingkah kekasihnya sangat menggemaskan. Ia terkekeh pelan. "Baiklah, baiklah... sayang, tolong turunkan aku. Posisi ini membuatku sedikit mual." Wei Ying terpaksa berbohong sedikit agar Lan Wangji mau menurunkannya.

Mendengar itu Lan Wangji dengan sigap meneletakkan Wei Ying dengan lembut di atas kasur dan duduk di sebelahnya bersandar sedikit. Melihat kecemasan Lan Wangji, Wei Ying merasa hatinya sangat hangat.

Ia merangkak dan duduk di pangkuan Lan Wangji, mencium keningnya lembut. "Apa yang kau pikirkan? Hm?" Lan Wangji melingkarkan tangannya pada pinggang Wei Ying.

"Kita seharus nya menyewa seseorang untuk menjagamu." putus Lan Wangji. Wei Ying tercengang. "Um, Lan Zhan kau tidak perlu melakukan itu. Aku merasa tidak nyaman dengan ada nya orang asing di rumah dan aku tidak bisa mengawasi sepenuhnya. Jika terjadi apa apa itu juga akan sangat merepotkan."

Mendengar pendapat Wei Ying membuat Lan Wangji sedikit kecewa. Sepertinya Wei Ying belum tahu benar apa yang bisa dilakukan Lan Wangji. Wei Ying juga tidak salah karena jika Lan Wangji menunjukannya, ia hanya khawatir akan membuat Wei Ying takut.

"Baiklah, kalau begitu aku akan bekerja dari rumah mulai sekarang." Lan Wangji memutuskan. "Apa tidak apa apa? Apa tidak menghalangi pekerjaan mu?"

Lan Wangji menggeleng, "Ada xiongzhang untuk mengurus rapat, dan aku mungkin akan keluar sesaat untuk beberapa urusan tetapi itu tidak banyak. Jika saat aku keluar, kamu bisa memanggil Jiang Wanyin untuk menemanimu." usul Lan Wangji.

Wei Ying hanya mengangguk pelan sebagai balasan walaupun ia merasa sangat senang hari ini. Seketika rasa mual yang dia alami hilang seketika. Wei Ying mengeratkan pelukan nya dan merebahkan kepalnya di pundak bidang Lan Wangji.

Merasa seketika kekasihnya menjadi lengket, Lan Wangji tidak bisa tidak mengangkat sudut mulutnya. Pertemuan nya dengan Wei Ying adalah hal yang sangat ia syukuri.

"Wei Ying?" Lan Wangji memastikan apakah Wei Ying tertidur. "Hm?" balas Wei Ying.

"Hari ini aku menemui paman dan nyonya jiang serta tuan jiang." ungkap Lan Wangji jujur. Ia tidak pernah bermaksud untuk menyemunbyikan hal ini kepada Wei ying. Seketika tubuh Wei Ying menegang. Merasakan tubuh di pelukannya menjadi kaku, Lan Wangji agak cemas. "Ada apa?" tanyanya.

why are u different? [wangxian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang