why are u different? [wangxian]

7

"emm.. heymho?" Wei Ying menjawab panggilan telfon dari Jiang Chengdengan mulut yang penuh dengan makanan.

Melihat itu Lan Wangji hanya bisa geleng geleng kepala.

"Bukan kah aku sudah bilang kalau aku akan pergi berkencan dengan Lan Zhan?" jawab Wei Ying blak blak an kepada Jiang Cheng lewat handphone.

Mendengar itu telinga Lan Wangji kembali memerah. Wei Ying pun hanya tertawa geli melihat telinga miliknya. Wei Ying pun kembali berbincang kepada Jiang Cheng.

"Huh? Lan Zhan, apa kau berangkat ke acara tadi bersama dengan Lan Xichen?" tanya Wei Ying setelah mendapat laporan dari Jiang Cheng.

"Mn."

"Itu mobil mu atau kakak mu?"

"Milik ku."

Wei Ying pun kembali berbicara lewat handphone.

"Ah Jiang Cheng! Bagaimana kalau kau menawarkan diri mengantar Tuan Lan? Aku akan menangani setengah dari dokumen mu yang ada di meja kerja, bagaimana?" tawar Wei Ying.

Mendengar tawaran itu membuat Jing Cheng tidak bisa berkutik dan meng-iyakan perimantaan Wei Ying. Mendengar reaksi Jiang Cheng membuat Wei Ying tertawa terbahak bahak. Tidak ada yang namanya jaga image walau di depan Lan Wangji.

"Ada apa?"

"Ah itu, acara mereka sudah selesai dan kakak mu bingung dimana kau dan mobil kau, bertepatan Jiang Cheng melihat itu dan memeberi tau Lan Xichen kalau kau pergi dengan ku." jawab Wei Ying masih dengan sisa sisa tawanya.

"Mn. Aku lupa mengabari Xiongzhang."

"Aiyah tidak usah dipikirkan. Lagi pula ada Jiang Cheng yang akan mengantar kakak mu."

Lan Wangji hanya mengangguk dan mereka melanjutkan makan mereka dengan Wei Ying yang berceloteh tentang banyak hal.

🌻

Wei Wuxian bodoh! gerutu Jing Cheng dalam hati.

"Tuan Lan akan saya antar." info Jiang Cheng sambil berjalan ke arah Lan Xichen

"ah baik baik. Biar saya saja yang menyetir agar lebih efesien menuju alamat rumah kami." jawab Lan Xichen tersenyum.

"Silahkan." jawab Jiang Cheng menyerahkan kunci mobil miliknya.

Selama perjalanan tidak ada suara. Hening.

Lihat saja kau Wei Wuxian! batin Jiang Cheng.

Growl...

"Apa kau belum makan Tuan Jiang?" tanya Lan Xichen menahan sedikit tawa nya.

Terlalu menggemaskan, pikir Lan Xichen.

"Ti-tidak masalah Tuan Lan." jawab Jiang Cheng spontan.

Fuck! kenapa disaat seperti ini. Ini terlalu memalukan, umpat Jiang cheng dalam hati.

"Lan Xichen."

"huh?"

"Kita tidak sedang berada padaJam kerja. Kau bisa memanggil ku Lan Xichen. Jam kerja pun kau bisa memanggil ku Lan Xichen. Aku tidak keberatan." kata Lan Xichen sambil tersenyum.

Kalimat itu membuat Jiang Cheng menyemburatkan rona merah di pipi nya.

Ternyata bisa tersipu malu juga, kagum Lan Xichen.

"U-uh.. Jiang Wanyin."

"Wanyin, apakah kau ingin makan?

"Tidak per-"