14

3K 319 21
                                    

"Hihi bichen, kamu terlihat seperti Lan zhan." kekeh Wei Ying sembari mengelus bulu bichen yang sedang makan wortel. Sedangkan suibian sudah tepar tertidur disamping bichen.

Ketika sedang asik bermain, tiba tiba ponsel Wei Ying berdering. Ternyata Lan Xichen menelpon.

"Halo Xichen ge!" sapa Wei Ying antusias.

"Halo adik Wei, anda terdengar bahagia. Saya pikir semua berjalan dengan baik?"

"Hehe, semua berkat bantuan Xichen ge juga."

"Oi Wei Wuxian! Hentikan nada bicaramu!" tegur seseorang yang tak lain adalah Jiang Cheng.

"Wah! Apa kalian sedang bersama?"

"Ah iya adik Wei! Apa Wangji bersama anda?" tanya Lan Xichen.

"Mn-hm, dia sedang di ruang kerja. Apa kalian akan kemari?"

"Iya, kami baru saja mengantar Paman ke bandara. Kebetulan rumah Wangji tidak terlalu jauh, jadi kami pikir akan berkunjung."

"Oohh... hubungan sudah sampai ke tahap itu kah? Haha baiklah ge, aku akan memberi tau Lan Zhan!" goda Wei Ying.

"Diam kau bodoh! Jangan berasumsi semau mu!" balas Jiang cheng.

"Baiklah adik Wei akan saya tutup."

"bye bye!"

Setelah memastikan bichen dan suibian sudah aman di kandang mereka, Wei Ying berjalan menuju ruang kerja Lan Wangji.

Tok! Tok! Tok!

"Lan zhan?" tanya Wei Ying memastikan. "Masuklah." jawab suara bariton dari balik pintu. Terlihat Lan Wangji sedang memeriksa beberapa dokumen yang baru saja di bawa oleh Xiao Xingchen setelah mereka sampai di rumah.

"Apa aku menganggu?" tanya Wei Ying ragu ragu. Lan Wangji menatap Wei Ying dan menggeleng, "Tentu tidak. Kemarilah." kata Lan Wangji menepuk pahanya mengisyaratkan Wei Ying untuk duduk di pangkuannya. Mengerti kode itu, Wei Ying berlari dan duduk di pangkuan Lan wangji dengan tangan yang dilingkarkan di leher Lan Wangji sambil menatap Lan Wangji penuh harapan.

"Apa yang kamu inginkan?" tanya Lan Wangji yang sudah peka dengan maksud tatapan Wei Ying. "Umm... tadi Xichen ge menelpon. Dia sedang bersama Jiang Cheng. Mereka bilang mereka baru saja mengantar paman mu. Mungkin habis dari meeting jadi sekalian. Mereka mau berkunjung kemari." jawab Wei Ying agak ragu.

Lan Wangji yang melihat keraguan Wei Ying pun mengecup pipi Wei Ying dengan lembut. "Jadi?" tanya Lan Wangji. "Bir! Bir! Bir dan ayam goreng! Please Lan zhan? Boleh yaaa? Jiang cheng juga menyukainya!" pinta Wei Ying dengan puppy eyes.

Lan Wangji hanya bisa menghela napas sebelum mengangguk kecil dan disambut Wei Ying dengan ciuman di seluruh wajah, pipi, dan bibir Lan Wangji. "Jangan terlalu banyak." peringat Lan Wangji di sela sela ciuman. "Baiklah! Aku akan memesan sekarang!" kata Wei Ying langsung meraih ponsel Lan Wangji.

"Lan zhan! Apa password ponsel mu?" tanya Wei Ying. "Tanggal dan bulan lahir Wei Ying." jawab Lan Wangji sambil berkutat pada dokumen di depannya. "Aaaa! Kau bahkan ingat tanggal lahir ku!" pekik Wei Ying senang. Ia pun memasukan password dan membuka aplikasi pemesanan makanan dan memesan di tempat kesukaan miliknya dan Jiang Cheng.

Setelah memesan, Wei Ying dengan iseng membuka galeri ponsel Lan Wangji dan mendapati hal hal yang tidak ia duga. Semua isinya adalah foto Wei Ying yang Lan zhan ambil dengan tangannya sendiri. Foto dia disaat berasa di tempat rahasia Wei Ying. Foto disaat Wei Ying menikmati makanan pedas. Foto saat Wei Ying berdiri di pinggir jembatan dekat apartemen nya. Dan beberapa video penampilan menari Wei Ying.

why are u different? [wangxian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang