13

3.2K 329 21
                                    

"Suibiaann! Aku merindukan mu! Lan Zhan kemarilah! Semalam kau tidak melihat betapa imutnya suibian!" pekik Wei Ying senang sambil memeluk kelinci hitam kesayangannya.

Kelinci itu sangat menggemaskan dengan mata silver dan pita merah yang diikatkan di telinga kiri sang kelinci. Wei Ying mendekat dan mengulurkan suibian ke arah Lan Wangji. Dengan ragu rahu Lan Wangji menangkup gumpalan bola bulu itu.

"Lembut." komentar Lan Wangji pertama kalinya tentang binatang. "Bukan kah ia menggemaskan?" kata Wei Ying mendekat dan memeluk Lan Wangji dari samping. "Mn. Pasangan." kata Lan Wangji.

"Hm? Pasangan? Untuk suibian?" tanya Wei Ying mendongak menatap Lan Wangji. Lan Wangji mengangguk. "Lan Zhan! Ide yang luar biasa! Besok kita pergi memilih pasangat untuk suibian ya? Besok hari minggu, pretty please?" pinta Wei Ying manja.

Ujung bibir Lan Wangji terangkat tanpa ia sadari. "Mn. Besok kita pergi. Berkemaslah. Menginap lebih lama." jawab Lan Wangji sambil mengecup dari Wei Ying masih memegang suibian dalam pelukannya. Wei Ying mengangguk semangat dan segera berlari menujur kamarnya dan keluar dengan koper.

Lan Wangji sudah selesai membantu Wei Ying membawa keperluan suibian. Ia menghampiri Wei Ying dan membawa kopernya. Mengulurkan suibian agar Wei Ying saja yang memegang nya. Mereka pun pergi ke kediaman Lan Wangji. Hari sudah menjelang malam. Mereka mandi berdua dan tertidur tidak lama setelahnya.


🌻

Brak! Brak! Brak!

Suara gedoran pintu dari lantai 1 membangunkan Wei Ying. Mata nya mengerjap perlahan dan menyadari bahwa Lan Wangji sudah tidak ada disebelahnya. Setelah itu ia menangkap suara gemercik shower dari kamar mandi. Ternyata Lan Wangji sedang mandi. Wei Ying menatap jam di sisi kasur yang menunjukan pukul 6.30 pagi.

"Hoaah... siapa sih datang kesini pagi pagi sekali." ujar Wei Ying sedikit kesal. Dengan malas ia mengangkat kakinya untuk pergi ke Lantai 1. Udara dingin melewati paha nya.

Wei Ying pun membuka pintu.

"Siapa sih pagi pagi begini ketok ketok pintu?" tanya Wei Ying frustasi. Terlihat wanita dengan wajah familiar bagi Wei Ying. Wang Lingjiao.

"K-KAU!?!" teriak Wang Lingjiao. Ia terkejut orang yang membuka pintu adalah orang yang merusak hubungannya dengan Lan Wangji. Wei Ying hanya memakai atasan piyama Lan Wangjie dengan bekas ciuman Lan Wangji memenuhi leher mulusnya.

"Kau, Kau apa? Ada urusan apa nona Wang?" tanya Wei Ying sembari menguap pelan.

"Dimana Wangji-ge? Dasar jalang! apa yang kau lakukan disini?!" ucap Wang Lingjiao marah. Terlihat matanya yang sembab. Sepertinya menangis semalaman selagi aku dan Lan Zhan berhubungan rangjang hihi, pikir Wei Ying dalam hati.

"Hm? Lan zhan? Dia sedang mandi. Jika nona mau, anda bisa menunggu di ruang tamu. Tidak bisakah anda lihat, saya baru bangun tidur bodoh!" jawab Wei Ying dengan senyum terpaksa. Ia sangat kesal sekarang ini. Perempuan ini datang pagi pagi sekali dan memanggil ku jalang, sumpah Wei Ying dalam hati.

"Hmph! Baiklah, panggilkan Wangji ge sekarang!" perintah Wang Lingjiao. Mereka duduk berseberangan di ruang tamu.

"Heh bocah! Aku bukan pembantu mu! Kalau kau mau memerintah, lebih baik memerintah di rumah mu sendiri, jangan disini. Ingat! Ini bukan rumah mu!" kata Wei Ying menumpuk kaki nya di sebelahnya sehingga menampakan paha dengan bekas gigitan Lan Wangji dan beberapa bekas ciuman disana.

why are u different? [wangxian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang