Wei Ying terlelap sampai keesokan harinya. Matanya mengerjap perlahan dan mendapati Lan Wangji sedang duduk sambil memainkan rambutnya.
"Emm... Lan Zhan?" kata Wei Ying meraih paha Lan Wangji untuk diepeluk. "Apa Wei Ying merasa lebih baik?" tanya Lan Wangji khawatir. Wei Ying mengangguk.
"Eh, Lan Zhan. Bukan nya hari ini kamu ke kantor?" tanya Wei Ying mulai bangun. "Mn. Menunggu Wei Ying." jawab Lan Wangji meletakan buku ke meja samping.
"Aiyo... kau bisa membangunkan ku. Morning kiss, please?" pinta Wei Ying. Lan Wangji langsung mengecup bibir Wei Ying yang dibalas cengiran oleh sang empunya.
🌻
Lan Wangji turun dari mobil sport nya dan berjalan untuk membukakan pintu Wei Ying. Wei Ying pun ikut keluar. Bunyi ponsel mengalihkan perhatian Wei Ying saat berjalan dengan Lan Wangji.
"Ah! Lan Zhan, Jiang Cheng bila kita akan mencari siapa yang akan menjadi mata mata hari ini. Jam berapa meeting hari ini?" tanya Wei Ying tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel. Lan Wangji menyelipkan tangan nya ke pinggang Wei Ying.
"Jam 3." kata Lan Wangji. Mereka pun masuk ke dalam kantor. Semua pandangan menuju kepada mereka, namun Wei Ying tidak peduli. Terlebih lagi wajah shock para pegawai. "Kata Jiang Cheng, kemungkinan salah satu dari pegawai yang ikut meeting adalah mata matanya. Berarti, dia akan menyalin file itu setelah meeting berakhir. Dia psti berpikir kita semua akan istirahat dan tidak ada yang curiga. Hmm... menarik." pikir Wei Ying.
Lan Wangji membiarkan ide ide bermunculan di pikiran kekasih nya. Tanpa Wei Ying sadari, mereka sudah tiba di kantor Lan Wangji. Jam masih menunjukan pukul 10 pagi. Wei Ying duduk santai memainkan ponselnya di sofa sambil menunggu Jiang Cheng. Xiao Xingchen sudah keluar beberapa menit setelah memberikan jadwal Lan Wangji.
"Lan Zhan... menurut mu sambil menunggu Jiang Cheng, lebih baik aku pergi ke agensi untuk berlatih. Bagaimana menurut mu?" tanya Wei Ying sambil berpikir. "Tidak perlu. Disini saja." jawab Lan Wangji tanpa berpikir.
"Tapi Lan Zhan, apa aku akan berdiam disini saja selama beberapa jam kedepan? Bukankah akan sangat membosan kan. Setidaknya di Yunmeng, ruang latihan akan kedap suara." kataWei Ying. Mereka saling bertatapan sebentar. "Berlatih disini. Ruangan ini juga kedap suara." jawab Lan Wangji.
"Wah! Benarkah? Lan Zhan..." Wei Ying berjalan menuju kursi Lan Wangji dan mengangkat dagu Lan Wangji dengan jari telunjuknya. "Apa kau sanggup menonton latihan ku, hm?" goda Wei Ying. Lan Wangji menarik tangan Wei Ying, menopang pinggang nya sehingga Wei Ying terduduk di pangkuan Lan Wangji.
"Tentu saja." kata Lan Wangji sebelum menangkap bibir Wei Ying dengan bibirnya. Ciuman penuh gairah. Wei Ying membuka mulutnya, mempersilahkan lidah Lan Wangji masuk mengabsen giginya.
"Ah.. La.. Lan Zhan.. Berhenti!" peringat Wei Ying, seketika ciuman mereka berhenti. "Hm?" tanya Lan Wangji. "Jika kau terus mencium ku, aku yakin ini akan menjalar ke hal yang lain. Lebih baik aku latihan dulu." kata Wei Ying berusaha melepaskan diri dari Lan Wangji tapi tidak bisa. Kekuatan tangan kekar Lan Wangji tidak ada apa apa nya dibanding Wei Ying. "Sekali lagi. Terakhir." pinta Lan Wangji.
Wei Ying hanya bisa menghela napas dan mencium Lan Wangji. Kali ini ciuman dengan kelembutan dan tidak terburu buru. "Sudah ya sayang! Nanti malam aku akan melayani mu lebih dari 2 ronde, bagaimana?" goda Wei Ying. Lan Wangji hanya bisa menahan perasaan sesak pada celana nya, kemudian mengangguk dan membiarkan Wei Ying melakukan yang ia mau.
Wei Ying masuk ke toilet dan keluar dengan croptop dan celana pendek hitam. Rambut panjang nya di ikat dengan pita merah. Lan Wangji menahan napa melihat Wei Ying. Tanpa memperdulikan Lan Wangji, Wei Ying memutar lagu yang akan ia tampilkan nanti di projek GusuLan dan YJ ent dan mulai menari bagiannya. Jari jari nya yang lentik mengambang diudara bergerak sesuai dengan irama. Tubuh nya yang lentur berputar dengan sanggat anggun.
Lan Wangji tidak bisa menghentikan tangan nya untuk merekam penampilan itu dan memuji Wei Ying dalam hati. Wei Ying terlihat sangat indah dan menawan. Wei Ying mengulang sebanyak 5 kali sampai ia merasa gerakan nya sudah baik. Keringat bercucuran dari dahinya. Wei Ying menyeka keringat nya dan pemandangan itu sanggat menggoda Lan Wangji. Dokumen nya sedari tadi sudah selesai di kerjakan.
Lan Wangji berdiri dari kursi nya dan berjalan menuju Wei Ying yang membelakanginya. Wei Ying yang sedang menstabilkan napasnya merasakan ada dua tangan yang melingkari pinggang nya dan mencium tengkuk nya. "Lan Zhan? Apa pekerjaan mu sudah selesai?" tanya Wei Ying berbalik menghadap Lan Wangji dan melingkarkan tangan nya pada leher Lan Wangji.
"Mn." jawab Lan Wangji dan mencium rahang dan leher Wei Ying. "Aish Lan Zhan! Aku sedang berkeringat." kata Wei Ying menjauh dari Lan Wangji. Lan Wangji yang terlihat tidak peduli akan hal itu kembali mencium leher Wei Ying sampai tulang selangka Wei Ying. "Bagaimana penampilan ku?" tanya Wei Ying disela sela Lan Wangji yang tengah mencium nya.
"Indah. Sangat cantik. Terindah." puji Lan Wangji. "Aiyo Lan Zhan! Peringati aku setiap kali berkata seperti itu! Hati ku yang lemah ini tidak akan sanggup menahan nya!" peringat Wei Ying menutup wajahnya. "Mn. Lain kali akan ku peringati."
"Baiklah... Jiang Cheng akan sampai sebentar lagi, biarkan aku pergi sayang, aku ingin mandi." kata Wei Ying mendorong dada Lan Wangji. Lan Wangji dengan terpaksa melepas pelukan nya dan membiarkan Wei Ying pergi ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudia ponsel Wei Ying berdering. Lan Wangji meraih ponsel itu dan mengangkatnya. "Halo." setelah itu hening, "Dimana Wei Wuxian?" Jiang Cheng bertanya. "Mandi." jawab Lan Wangji.
"Lan Zhan? Siapa menelpon?" tanya Wei Ying yang keluar sambil mengeringkan rambut panjang nya dengan handuk. "Jiang Wanyin menelpon." jawab Lan Wangji meraih handuk Wei Ying dan menyerahkan ponselnya. Lan Wangji segera lanjut mengeringkan rambut Wei Ying.
"Halo Jiang Cheng! Apa kalian sudah sampai?" tanya Wei Ying. Lan Wangji mengeringkan rambutnya dengan telaten. "Sudah! 15 menit lagi rapat akan dimulai. Lebih baik kau tepat waktu Wei Wuxian, atau aku akan mematahkan kaki mu!" ancam Jiang Cheng.
"Baiklah baiklah! Kita akan menemukan mata mata itu. Hmm... apa kita juga perlu mengirim mata mata ke Wen Corp dan JX ent? Hahaha aku sangat menantikan penampilan mereka bulan depan." tawa Wei Ying. "Kurangi lah bicara mu dan cepat kemari!"
Jiang Cheng pun menutup panggilannya."Apa kamu akan pergi sekarang?" tanya Lan Wangji yang sudah beralih menyisir rambut Wei Ying. "Sepertinya begitu, tapi aku masih ingin disini." kata Wei Ying dengan raut sedikit sedih. "Kita akan bertemu nanti malam. Mungkin aku akan pulang sedikit telat. Ada meeting malam ini, jika sudah selesai kamu pulanglah dengan mobil." kata Lan Wangji menyerahkan kunci mobilnya kepada Wei Ying.
"Lalu, kamu bagaimana pulang nya?" tanya Wei Ying khawatir. "Xiao Xingchen akan mengantarku. Tenanglah." Lan Wangji mengecup dahi Wei Ying. "Janji jangan pulang terlalu malam?" Wei Ying mengangkat jari kelingking nya. Lan Wangji mengaitkan jari kelingking miliknya, "Janji."
"Baiklah! Aku akan menunggu mu." kata Wei Ying berjinjit untuk mencium bibir Lan Wangji. Ciuman tersebut berlangsung beberapa saat sampai Wei Ying merasa pusing dan melepaskan tautan mereka. "Aku akan pergi ya! Lan Zhan jangan pulang terlalu malam. Jangan lupa makan malam! Jangan sampai sakit atau aku tidur di kamar tamu selama seminggu." ancam Wei Ying meraih tas nya dan memakai heels nya.
"Baiklah." jawab Lan Wangji sambil tersenyum tipis. "Aaaaa...! Pacar ku terlihat sangat tampan jika tersenyum. Baiklah, aku pergi. Bye bye!" Wei Ying melambaikan tangannya yang dibalas oleh Lan Wangji.
Wei Ying turun menuju lantai 4 dan menemukan Jiang Cheng sudah ada di dalam ruang meeting. Ia pun masuk dan duduk disebelahnya. "Akhirnya datang. Apa yang terjadi dengan rambutmu?" tanya Jiang Cheng yang melihat rambut Wei Ying setengah kering. "Mandi habis latihan. Aku dan Lan Zhan sudah disini sejak pagi. Karena hari ini jadwal latihan, dan Lan Zhan bilang lebih baik latihan disini daripada langsung ke YJ, jadi aku latihan koreo yang baru ditentukan oleh mian mian." jawab Wei Ying.
"Apa kau bodoh? Lagu itu sangat berisik, kau mengganggu orang disini bodoh!" kata Jiang Cheng. "Aiyo, tenang saja adik ku. Ruangan Lan Zhan kedap suara. Jadi aku bebas hihihi!" kata Wei Ying jahil.
Sementara dia saudara itu berbincang bincang, ada sepasang mata yang tidak lepas memperhatikan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
why are u different? [wangxian]
RomanceLan Wangji adalah CEO dari perusahaan Gusulan Coorperation yang terkenal di bidang alat musik dan perhotelan. sedangkan ... Wei Wuxian adalah penari terkenal yang berada dalam naungan YJ Entertainment. bagaimana kah takdir mempertemukan mereka? 🕯Ka...