*1*

1.1K 101 15
                                    

Di sebuah rumah kontrakan kecil pinggiran kota.

"Titiit .. titiit .. titiit ! pukul 04:30, seorang gadis terbangun mendengar alarmnya berbunyi, beranjak ke kamar mandi, gosok gigi, cuci muka lalu menuju lemari mengganti piyama dengan kaos panjang sedikit longgar, bawahan celana training, menyisir rambut dan membuat kuncir kuda andalannya, mengambil handphone untuk menelepon seseorang, setelah itu menyambar earphone di meja siap beraksi.

Membuka pintu rumah, udara pagi yang segar terasa dingin menyapa wajah manisnya, di luar masih tampak remang-remang di temani beberapa lampu jalanan. Menyetel musik di handphonenya, memasang earphone lalu berlari santai menuju lapangan.

"Sambil jogging, Kenalin nama gue Syakira Anindita, umur dua puluh tahun, terserah kalian mau panggil gue anin atau dita bebas, tapi gue suka di panggil Syakira, alasannya simple biar suatu saat nanti bisa terkenal seperti Shakira waka-waka e e, (ngimpi lu) biarin !"

"Saat ini gue tinggal bersama bibik Lung, eits ! jangan salah paham, bibik lung yang ini bukan istrinya Yoko, tapi bibik lungiyem kakak kandung emak gue, kenapa tinggal dengan bibik ? karena kedua orang tua gue udah tiada sejak gue kelas enam sekolah dasar."

Satu jam berlalu setelah mendapat telepon tadi, dari jauh terlihat seorang gadis cantik bak tokoh anime, berkulit putih bersih, baju rapi meski hanya sekedar jogging, jaga-jaga kalo ada paparazi katanya, "hohoho !" dan satu lagi, saat ia tersenyum terlihat lesung pipinya yang sangat menggemaskan, sungguh visual yang gak ada obat, fanboy kejang-kejang.

"Kenalin dia anak majikan emak gue dulunya, bisa di bilang kita sahabat karib udah kayak anak kembar, tapi gue versi buluknya, haha ! Dialah si cantik Lee Soodam."

"Soodami say hi !"  ia menjawab dengan lambaian tangan dan senyum malu-malu.

"Begitulah rutinitasku di pagi hari, sebelum benar-benar menghadapi cobaan bertemu mak lampir di toko kue."

Selesai jogging bersama Dami ( panggilan Lee Soodam), Syakira langsung mandi, siap-siap berangkat kerja di sebuah toko kue milik sahabatnya sewaktu kuliah, toko itu adalah warisan dari orang tuanya yang juga sudah tiada, berbekal nekat mereka berdua
menyulapnya menjadi sebuah toko kue handmade chef syakira.

"Bik, Syakira berangkat ya," pamit ke bibinya.

"Syakira jangan pergi dulu, bibik mau ngomong sebentar."

"Ada apa bik ?"

"Bibik baru dapat telepon dari Reni anak bibik yang tinggal di surabaya, katanya dia sudah melahirkan anak kembar."

"Wah ! selamat ya bik, sekarang udah jadi nenek, dapat cucu kembar lagi pasti lucu banget," ucap Sakira sambil memeluk bibiknya.

"Iya makasih, sebenarnya bibik sangat senang tapi juga merasa sedih."

"Sedih kenapa bik ?"

"Kamu kan tau bibik di sini kerja sebagai pembantu selama dua puluh tahun di keluarga pak Arman, dari mulai anaknya umur tiga tahun."

"Iya, terus bik ?"

"Bibik belum dapat menemukan orang yang bisa di percaya untuk menggantikan bibik kerja di sana selama bibik minta cuti, bibik juga gak mau kehilangan kerjaan itu, jadi bibik minta tolong Syakira tuk gantiin bibik sementara."

"Apa bik ?! mati gue, anak pembantu masak ia mau jadi pembantu juga siih ! gak bisakah skenarionya jadi artis gitu, huft !" gumam Syakira dalam hati.

"Bibik minta tolong ya Sya, sebulan saja," rayu bibik lung memelas.

"Tapi kan Syakira kerja bik, gimana bisa bagi waktunya ?"

"Itu biar bibik yang atur, kamu setuju kan ?" tanya bibik lung semangat.

Majikan Menyebalkan  ( SN x WAY V ) (Fanfiction) (End)✔                   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang