"Jun, ikut nonton yuk mau gak ?" Ucap Syakira berharap Arjun mau menemaninya.
Arjun menoleh ke arah Hendery yang posisinya berdekatan dengan gadis lain merasa tampak aneh, karena setau Arjun, Hendery adalah pacar Syakira.
"Gue sih mau aja, tapi bukannya lu sama..,"
"Ya udah, ayuk kalau gitu," Syakira memotong kalimat Arjun sebelum ia membocorkan rahasianya, menggandeng lengannya masuk ke dalam gedung bioskop.
Dami yang tak tau apa-apa mengikutinya masuk bersama Hendery, saat ingin mengantri membeli tiket.
"Kita mau nonton film apa ?" tanya Syakira ke Dami dan Hendery.
"Mmm, nonton film apa ya, comedy romance mau gak ?" ucap Dami.
"Ide bagus," balas Syakira. "Biar gue yang beliin tiketnya, kalian duduk aja di tempat tunggu," ucap Syakira sambil berlalu.
Dami dan Hendery menuju tempat tunggu, sedangkan Arjun mengikuti Syakira dan menunggu di dekatnya, tak lama setelah membeli tiket, Syakira mengajak Arjun menemui Dami dan Hendery.
"Dami ini tiketnya kalian nonton aja berdua, gue sama Arjun mau ke toko buku," Syakira menyelipkan tiketnya ke tangan Dami.
"Tapi Sya ?" Dami tampak bingung dengan tingkah Syakira.
"Udah gak usah tapi-tapi, selamat nonton, Hendery tolong jaga Dami ya, gue duluan," ucap Syakira melangkah pergi menarik tangan Arjun.
Dami hanya bisa pasrah sambil memandangi kepergian Syakira, berbeda dengan Hendery yang terbakar api cemburu, menundukkan wajahnya terdiam sesaat berusaha menahan amarah agar tak terlihat oleh Dami.
Di tempat lain, Syakira dan Arjun keluar dari gedung bioskop menuju parkiran, masuk ke dalam mobil Arjun kemudian merekapun pergi meninggalkan mall, dalam perjalanan Arjun membuka percakapan.
"Sya gue bingung, lu kenapa ninggalin Hendery sama cewek itu, kan Hendery cowok lu ?" Arjun penasaran.
"Gue udah putus sama Hendery," jawab Syakira singkat.
"Apa ! yang benar lu Sya ?" Arjun seperti tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar, merasa kasian tapi juga senang secara bersamaan.
"Iya benar gue udah putus, o ya kita mampir ke cafe dulu ya jun, gue yang traktir sebagai ucapan terimakasih karena lu udah mau nyusul gue ke mall tadi."
"Oke, gue juga mau denger ceritanya kalau lu gak keberatan," jawab Arjun setuju.
Keduanya menuju cafe berbincang sejenak, Syakira menceritakan semua kepada Arjun tentang alasannya putus dengan Hendery, hanya menyimak Arjun tak bisa berkata-kata lagi, betapa ia semakin mengagumi kepribadian Syakira, menurutnya ia adalah gadis baik hati yang penuh semangat dan mandiri.
Tak berapa lama, hari yang sudah mulai gelap membuat mereka harus segera beranjak pergi meninggalkan cafe, syakira kembali ke toko kue karena motornya masih berada di sana, sedangkan Arjun pamit pulang terlebih dulu.
*****
Semenjak Syakira dan Hendery putus, Arjun sangat rajin mengunjungi Syakira, hampir setiap hari ia menemui gadis itu seperti tak mengenal kata bosan.
Sore itu sepulang kerja, Arjun dan Syakira berjalan-jalan di taman yang biasa ia kunjungi, berkeliling sebentar lalu beristirahat duduk di sebuah kursi, berdua asik berbincang namun tiba-tiba terhenti ketika mendengar suara Hendery.
"Sya, bisa ngomong sebentar ?" ucapnya menatap Syakira.
Sialan ni cowok, sering tiba-tiba nongol ngerusak suasana, batin Arjun menatap Hendery.
"Bisa kok lu mau ngomong apa Hendery ?" Jawab Syakira ramah.
"Permisi, Ini bukan masalah pribadi lagi kan, jadi gue gak perlu pergi," ucap Arjun mulai berdiri dan melihat tatapan tak suka dari Hendery.
"Sebenarnya itu bukan urusan lu, jadi diamlah," ketus Hendery.
"Lagian gue juga gak tertarik mendengar masalah lu," balas Arjun yang semakin berani.
"Lu sekarang mau ngajak ribut ?!" Hendery mulai terpancing emosinya.
"Udah-udah, kenapa jadi pada berantem sih."
"Lu bisa liat sendiri kan Sya, siapa yang lebih dulu terbawa emosi," ucap Arjun yang mengerti kelemahan Hendery, terus memancingnya.
"Udah jun, lu duduk lagi aja ya," Syakira memegang lengan Arjun mendorong pelan ke belakang agar kembali duduk.
Arjun memegang tangan Syakira hendak melepaskan pegangan di lengannya, Hendery yang lagi-lagi melihat Arjun memegang tangan Syakira kali ini tak bisa menahan emosi, ia berjalan menghampiri Arjun.
Hendery yang geram dengan cepat tangan kirinya memegang kerah baju Arjun sedang tangan kanannya melayangkan pukulan. "Bugh !!" Arjun terhuyung tak sampai jatuh, memegang bibirnya yang berdarah, menatap tajam ke arah Hendery.
"Astaga Hendery !!" Lu kenapa sih, jangan sembarangan mukul orang !" teriak Syakira yang kaget tak menyangka Hendery memukul Arjun di depannya.
"Dia yang mancing emosi gue Sya, dan lu tau itu, gue cuma mau ngomong kalau lusa adalah hari ulang tahun Dami, tolong buatkan kue untuknya," menatap tajam kearah Arjun dan Syakira sejenak, lalu Hendery pergi meninggalkan keduanya.
Syakira masih terpaku melihat kepergian Hendery, merasa bersalah telah memutuskannya dan memaksa mencintai orang lain dan karena hal itulah yang membuatnya jadi mudah terpancing emosi. Syakira kemudian tersadar menoleh ke arah Arjun, menghampirinya.
"Jun, lu gak papa kan ?" Syakira khawatir melihat bibir Arjun yang sedikit lebam dan berdarah.
"Gak papa Sya, cuma berdarah sedikit," jawab Arjun meringis kesakitan.
"Ya udah ayo pulang Jun biar gue obatin," menggandeng lengan Arjun mengajak jalan sambil melihat dan memeriksa luka di bibirnya.
Berjalan ke toko LEARA menuju mobilnya di parkiran, membuka pintu mobilnya lalu Arjun duduk.
"Lu tunggu sini bentar ya jun, gue ambil kotak p3k dulu di dalam," ucap Syakira pelan.
"Hmm," jawab Arjun mengangguk.
Syakira segera masuk ke dalam toko, tak lama ia keluar membawa kotak obat dan es batu yang di balut kain untuk mengompres lukanya.
Menghampiri Arjun. "Coba gue lihat lukanya Jun," Syakira mendekatkan wajahnya memperhatikan bagian bibir Arjun yang terluka, lalu mengompresnya pelan.
Arjun yang sedikit kaget, merasa perih dan dinginnya es. "Aaaw !" meringis menahan sakit.
"Sakit Jun, gue terlalu kuat ya, maaf-maaf," ucap Syakira yang khawatir, masih mengompresnya dengan jarak yang cukup dekat.
Arjun yang dari tadi kesakitan, mendadak menjadi tak merasakan apapun ketika melihat wajah Syakira dari dekat yang menurutnya sangat manis, matanya yang indah, hidungnya yang kecil dan tak terlalu mancung, bibirnya yang berwarna pink alami, serta dagunya yang lancip, sungguh pemandangan yang sangat indah, batinnya.
Di sisi lain Syakira yang menyadari Arjun menatapnya sedari tadi merasa canggung, tak sengaja tangannya menekan luka yang sedang di kompres.
"Aduh sakit Sya !" keluh Arjun sambil sedikit menahan tawa melihat ekspresi wajah Syakira.
"Eh ! ma-maaf Jun, habisnya lu ngelihatin terus kayak gitu, gue kan jadi malu, nih kompres sendiri," menyerahkan kain kompresnya, beralih mencari obat.
"Kan cuma ngelihat Sya, masak gak boleh sih ?"
"Diem lu, biar lukanya gue oles dulu pakai obat ini, entar kalau ada yang masuk mulut terus keracunan gue gak tanggung jawab ya," tegas Syakira menutupi rasa malunya.
"Arjun hanya senyum-senyum merasa lucu, melihat tingkah Syakira.
Lanjut baca bagian berikutnya yuk
Terimakasih❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Majikan Menyebalkan ( SN x WAY V ) (Fanfiction) (End)✔
Short StoryKenalin nama gue Syakira Anindita, umur dua puluh tahun, terserah kalian mau panggil gue anin atau dita bebas, tapi gue suka di panggil Syakira, alasannya simple biar suatu saat nanti bisa terkenal seperti Shakira waka-waka e e, (ngimpi lu) biarin...