*22*

180 58 8
                                    

    

Seminggu berlalu setelah hari ulang tahun Dami, kini hubungannya dengan Hendery semakin banyak mengalami kemajuan, tak ada lagi rasa canggung, Dami juga sudah mulai nyaman dan terbiasa dengan sikap Hendery yang memang sedikit pendiam.

Dami sering mencurahkan isi hatinya kepada Syakira mengenai hubungannya dengan Hendery, tentu saja itu bukanlah hal yang mudah bagi Syakira, mengingat Hendery adalah mantan kekasihnya yang sampai saat ini rasa cinta itu masih ada, belum bisa terhapus sepenuhnya.

Pagi itu  saat jogging bersama, Dami bercerita kepada Syakira bahwa Hendery dan keluarganya telah datang melamarnya, menandakan hubungan mereka akan melangkah ke jenjang yang lebih serius. 

Mendengar cerita Dami  Syakira terdiam hanya bisa menyimak, membenci diri sendiri karena merasa sedih, padahal seharusnya ia turut berbahagia untuk sahabatnya.

*****

Menjelang sore di toko kue LEARA,  Lea dan Syakira seperti biasa mulai beberes toko karena sebentar lagi tutup, tak lama Arjun muncul seperti biasa dan hari itu ingin mengajak Syakira dan Lea jalan-jalan ke taman, namun Lea tak bisa ikut akhirnya hanya berdua saja.

Memasuki area taman, berdua terlihat berjalan santai berkeliling sambil asik berbincang, tak lama terdengar bunyi nada pesan masuk di handphone Syakira, mengambil ponselnya dalam tas rupanya pesan masuk dari Dami yang menanyakan keberadaanya.

"Dari siapa Sya ?"  tanya Arjun penasaran.

"Pesan dari Dami, dia menuju kesini bersama Hendery."

"Mau ngapain ?"  Arjun heran.

"Gak tau, kata Dami ada sesuatu yang mau di omongin."

"Penting banget ya, sampai nyusul ke sini," Arjun sedikit sewot.

"Mungkin, o ya Jun nanti kalau mereka datang tolong bersikap biasa ya terutama di depan Dami, gue juga gak mau kejadian kemarin terulang lagi.

"Hmm,"  jawab Arjun mengangguk.

Selang lima belas menit, Dami dan Hendery tiba di taman itu  celingukan mencari keberadaan Syakira, tampak dari jauh Syakira yang sedang duduk bersama Arjun melambaikan tangannya.

Dami menghampiri Syakira, senyum mengembang menghiasi wajah cantiknya, gadis itu  terlihat sangat bahagia, berbeda dengan Hendery yang hanya terdiam sesekali tersenyum paksa.

"Habis dari mana sih, kelihatannya seneng banget ?"

"Tadi habis makan siang jalan-jalan bentar terus mau mampir ke toko udah tutup, ternyata lu di sini."

"Oo gitu, kirain ada sesuatu yang penting."

"Emang ada, ini penting buat gue,"  ucap Dami senyum-senyum.

Keduanya tampak asik berbincang, namun tidak dengan Hendery dan Arjun yang saling acuh, lebih asik dengan handphonenya masing-masing.

"Cepetan mau ngomong apa, bikin penasaran aja lu,"  Syakira tak sabar.

"Gini Sya, gue mau bilang kalau seminggu lagi gue dan Hendery akan bertunangan, dan lu yang udah gue anggap keluarga harus datang oke ?"  ucap Dami sangat antusias.

"Apa ! yang bener lu ?"  terdiam  sejenak, Syakira kaget dengan ucapan Dami tak menyangka akan secepat itu, beralih menoleh ke arah Hendery yang hanya terdiam dengan wajah datarnya.

"Iya beneran Sya, datang ya nanti please ?!" 

Syakira terdiam, masih menahan rasa sedih, terasa susah menjawab ajakan Dami.

Arjun yang menyimak sedari tadi, melihat Syakira seakan mengerti dengan perasaanya, merasa iba.

"Mm Sya, gue beli minum dulu ya di minimarket depan,"  menepuk pelan pundak Syakira sambil berlalu.

"Iya Jun,"  jawab Syakira dengan suara berat.

"Sya kok malah diam sih, pertanyaan gue belum di jawab, lu pasti datang kan ? Ajak juga Arjun tuk menemani,"  ucap Dami memastikan, berharap Syakira mau datang.

"Iya-iya, udah pasti gue bakal dateng dong princess  tenang aja, selamat ya untuk kalian berdua, semoga acaranya nanti lancar,"  Syakira tersenyum paksa, merangkul Dami sambil menatap ke arah Hendery penuh makna.

Dami sangat bahagia, Syakira adalah sahabat terbaik baginya.

Sambil menunggu Arjun kembali, Syakira dan Dami masih bisa lanjut mengobrol, tak heran karena saat kedua gadis itu bertemu selalu saja ada bahan obrolan yang bisa untuk di bahas.

Saat ketiga orang yang masih betah berada di taman itu sedang asik mengobrol, tiba-tiba terdengar suara teriakan histeris yang di susul dengan suara decitan mobil di seberang jalan, Syakira, Dami, dan Hendery serentak kaget dan bingung dengan apa yang sedang terjadi.

Ketiganya bergegas keluar dari taman hendak melihat apa yang terjadi di jalanan itu, sudah banyak orang berkerumun, membuat mereka semakin penasaran.

Syakira pun bertanya kepada salah seorang yang berada di tempat kejadian.

"Permisi pak, ini ada apa kok pada berkerumun ?"

"Ada seorang pemuda sepertinya korban tabrak lari neng,"  jawab bapak itu.

"Seorang pemuda ?"  Syakira berpikir sejenak, melihat ke arah Dami dan Hendery.

Seakan mengerti dengan maksud tatapan Syakira, Hendery melangkahkan kaki menuju kerumunan itu di susul Syakira dan Dami di belakangnya.

Sesampainya di tempat, berusaha melihat korban dari sela-sela kerumunan, alangkah terkejutnya Syakira dan Dami, seperti tak percaya melihat tubuh Arjun yang terbaring di sana sudah bersimbah darah.

Dami spontan menutup wajahnya tak kuasa melihat kejadian itu, badannya gemetar ketakutan begitu juga dengan Syakira, kedua gadis itu tak sadar sudah berlinang air mata, sangat shock, Syakira merangkul Dami untuk menjauh dari tempat itu, keduanya menenangkan diri, sedangkan Hendery segera mamanggil ambulance.

Tak lama mobil ambulance datang, mengurus tubuh Arjun yang tergeletak di jalan, tak tau apakah nyawanya masih bisa tertolong melihat kondisinya yang sangat parah.

Beberapa menit setelah tubuh Arjun di masukkan ke dalam mobil, dengan cepat ambulance itu segera meluncur ke rumah sakit terdekat, di susul mobil Hendery di belakang mengikutinya.

Setibanya di rumah sakit, Arjun segera di bawa ke IGD, dan dengan cepat di tangani oleh dokter terbaik di rumah sakit itu, Syakira yg bingung tak tau harus menghubungi siapa, ia teringat dengan Lucas yang merupakan sepupu Arjun.

Di tempat lain, Lucas yang mendapat kabar dari Syakira langsung menghubungi keluarga Arjun, bersiap menuju rumah sakit.

Syakira dan Dami duduk di ruang tunggu, saling bersebelahan, Dami menggenggam erat tangan Syakira, keduanya masih tampak shock, hanya terdiam sambil berdoa dalam hati agar Arjun bisa tertolong.

Sudah sekitar satu jam dokter belum juga muncul, karena hari sudah malam Syakira menyuruh Hendery mengantarkan Dami pulang agar orang tuanya tak cemas, Hendery pun menyetujuinya begitu juga dengan Dami, akhirnya mereka pamit pulang.

Syakira yang masih berada di ruang tunggu merasa khawatir, pikirannya tak tenang karena belum tau keadaan Arjun, merasa bosan dan lelah hingga ia tertidur bersandar di kursi.

Lucas dan keluarga Arjun akhirnya sampai di rumah sakit itu lalu segera menuju ruang IGD, Lucas melihat Syakira yang lelah tertidur bersedekap di sandaran kursi membenamkan mukanya diantara tangan.

Mendekati Syakira lalu duduk di sampingnya, menepuk pundaknya pelan untuk membangunkan.

"Sya, Sya bangun,"  dengan pelan Lucas membangunkan Syakira.

Perlahan Syakira membuka mata mendapati Lucas dan beberapa orang yang merupakan keluarga Arjun sedang berdiri di depannya dengan wajah khawatir penuh tanya, dan tanpa di minta Syakira yang mengerti langsung menjelaskan kejadian yang menimpa Arjun.

Selang dua jam setelah kedatangan Lucas dan keluarga Arjun, akhirnya dokter keluar dari ruang IGD dengan ekspresi wajah yang terlihat sedih, semua keluarganya jadi cemas begitu juga dengan Syakira.


















Bagaimana selanjutnya keadaan Arjun ? Baca bagian selanjutnya juga ya. Terimakasih❤

    

Majikan Menyebalkan  ( SN x WAY V ) (Fanfiction) (End)✔                   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang