Pagi itu sekitar pukul 04:00 Syakira terbangun setengah sadar dengan mata yang masih susah di buka, hawa dingin membuatnya masih ingin bermalas-malasan enggan beranjak dari posisi tidurnya, mengeratkan pelukan yang di anggapnya guling, namun terasa berbeda.
Setelah beberapa saat akhirnya Syakira memutuskan bangun, duduk sejenak mengucek mata lalu menoleh ke samping, alangkah terkejutnya Syakira melihat Lucas yang sedari tadi ia peluk mengira guling, ingin rasanya menendang menghajarnya, namun Syakira mengurungkan niat itu karena tak merasakan sesuatu yang membuatnya khawatir. Lagian tadi gue sendiri yang meluk Lucas, akan sangat malu bila tiba-tiba memarahinya, batin Syakira.
Syakira tak ingin memikirkannya lagi, toh Lucas dalam keadaan tidur pasti dia tak tau jika ia telah memeluknya, Syakira dengan pelan melangkah turun dari sofa menuju kamar mandi, setelah itu mengerjakan tugas paginya seperti biasa.
Pukul 05:00 Lucas bangun sudah tak mendapati Syakira di sampingnya, ia berjalan menuju dapur untuk memeriksa, Lucas merasa lega setelah melihat Syakira yang sedang memasak, ia lalu pergi ke kamarnya segera mandi.
Tak terlalu lama Syakira telah selesai memasak dan menyajikannya di meja, belum sempat memanggil Lucas, ternyata ia sudah menghampiri dan duduk siap memakan sarapannya, melihat Lucas Syakira teringat kejadian tadi yang membuatnya merasa malu dan canggung, Lucas yang mengerti dengan tingkah Syakira malah senyum-senyum.
"Sya, sini deh duduk bentar temenin gue makan."
"Bentar lagi gue mau berangkat kerja cepetan makannya," jawab Syakira berjalan lalu duduk di samping lucas sambil memainkan handphonenya menghindari tatap muka.
"Tadi malam nyenyak gak tidurnya ?" tanya Lucas memancing.
"Biasa aja," jawab Syakira singkat, tak ingin terpancing karena merasa malu.
"Masak sih ? tangan dan badan gue sampai pegal-pegal tapi sangat menyenangkan, soalnya semalam kitaa ...
"Kita ngapain hah ?!" Syakira memotong ucapan Lucas, ia tampak khawatir dan berpikiran negatif mulai terpancing dengan kata-kata Lucas.
"Kenapa muka lu jadi merah gitu ? emang lu gak sadar tadi malam kita ngapain aja ?"
"Enggak, emang kita ngapain aja, cepetan ngomong ! awas lu macam-macam gue jambak !"
"Serius lu mau tau ? jangan sampai menyesal."
"Ya ampun ! kelamaan banget sih lu mau ngomong aja," ketus syakira gak sabar, deg-degan merasa takut.
"Semalam itu kita berdua telaaah ??"
Syakira menatap serius menyimak ucapan Lucas, menunggu jawabannya.
"Kita telaah-telaaah ?! ketiduran di sofa haha !" jawab Lucas tertawa puas melihat muka syakira yang serius menyimak.
"Sialan lu, bikin gue takut aja, beneran gak ngapa-ngapain kan ?!"
"Iya, cuma pelukan dikit, takut amat sih lu," Lucas dengan senyum buayanya. "Biar kayak gini gue cowok baik-baik, noh cicak saksinya."
"Iiss !" Syakira yang malu tak ingin membahas soal pelukan. "Eh asal lu tau, penjahat yang ada di penjara itu pas di lahirin juga masih baik," sindir Syakira. "Udah ah gue mau berangkat, bye ! mahluk nyebelin," ucapnya sambil berlalu pergi, Lucas yang melihat tingkah Syakira tersenyum geleng-geleng.
*****
Tak terasa dua minggu telah berlalu, Syakira yang sibuk dengan dua pekerjaannya itu kini sudah merasa terbiasa, hampir tak ada lagi drama keluh kesah pengantar tidur.
Hubungan pertemanannya dengan Hendery juga semakin akrab, hampir setiap hari Hendery mampir ke toko kue, entah itu karena membeli coffee atau hanya sekedar ingin bertemu dengan Syakira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Majikan Menyebalkan ( SN x WAY V ) (Fanfiction) (End)✔
Short StoryKenalin nama gue Syakira Anindita, umur dua puluh tahun, terserah kalian mau panggil gue anin atau dita bebas, tapi gue suka di panggil Syakira, alasannya simple biar suatu saat nanti bisa terkenal seperti Shakira waka-waka e e, (ngimpi lu) biarin...