Syakira tak tau apa yang harus ia lakukan selanjutnya, duduk meringkuk membenamkan wajahnya diantara lutut, menenangkan diri sambil menunggu dokter yang menangani Lucas.
Tak lama ada suster datang menghampirinya, melihat Syakira yang tampak sedih serta pakaian yang di penuhi darah, dengan baik hati suster menawarkan kepadanya untuk membersihkan diri dan mengobati lukanya.
Syakira yang tampak seperti orang linglung itu pun menurut saja, mengikuti ajakan suster itu sembari menunggu kabar dari dokter tentang kondisi Lucas.
Selang dua jam setelah Lucas masuk ke ruang IGD, dokter pun keluar dan memberitahukan kepada Syakira bahwa kondisi Lucas masih dalam keadaan kritis, sebenarnya luka tusuknya tak terlalu dalam dan tak mengenai organ penting lain, namun ia banyak kehilangan darah, dan saat ini masih belum sadarkan diri.
Mendengar penjelasan dari dokter, Syakira sedikit lega karena lukanya masih bisa di tangani, namun masih tetap khawatir karena Lucas belum juga siuman.
Tak ingin membuang waktu, malam itu juga Syakira nekat pergi ke rumah oma Ajeng untuk memberitahukan kejadian yang menimpa Lucas juga kondisinya yang sedang berada di rumah sakit.
Mendengar cerita Syakira, oma Ajeng sangat terkejut, tak menyangka hal buruk seperti itu telah menimpa cucu kesayangannya, ia pun segera melaporkan kejadian itu ke pihak polisi agar pelaku cepat di tangkap dan tidak membahayakan orang lain.
Di ruang tunggu tampak Syakira dan oma Ajeng duduk bersebelahan, keduanya saling terdiam hingga beberapa saat ona Ajeng membuka perbincangan.
"Syakira, oma ucapkan terimakasih kamu sudah menolong Lucas," oma Ajeng menatap lembut Syakira dan memegang tangannya.
"Oma tidak perlu mengucapkan terimakasih, Lucas terluka karena Syakira, Syakira minta maaf ya oma," Ucap Syakira dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.
"Kamu juga tidak perlu minta maaf, sudah semestinya dia menolongmu, hari ini oma bangga dengannya, ia sangat pemberani," oma Ajeng tersenyum.
"Oma, Syakira ingin mengatakan sesuatu, Syakira mohon jangan marah,"
"Katakan saja, apa itu nak ?" Oma Ajeng menyimak.
"Maaf oma sebenarnya Syakira bukanlah pacar Lucas, saat itu Syakira hanya menemaninya, ia memohon, meminta tolong kepada Syakira karena Lucas tidak mau di jodohkan, maafin Syakira oma."
"Oma Ajeng menghela napas. "Sebenarnya oma kecewa kalian sudah berbohong."
"Maafkan kami oma, ini salah Syakira kenapa tak menolak ajakan Lucas waktu itu, tolong jangan marahi Lucas, ia tidak bersalah ia hanya tidak ingin di jodohkan dengan gadis yang tak di cintainya, juga tidak ingin mengecewakan oma, Lucas sangat menyayangi oma."
"Kenapa kamu membelanya, kamu merasa berhutang budi atas kejadian ini, atau karena hal lain ?" Oma Ajeng merasa penasaran.
Mendengar ucapan oma Ajeng Syakira tampak ragu menjawabnya, mengetahui ia adalah keponakan pembantunya pastilah oma Ajeng akan sangat marah.
"Syakira, kenapa kamu tampak bingung, jawablah nak ?" Desak oma Ajeng.
"Maaf oma, itu karena Lucas majikan bibik lung, Syakira adalah keponakannya yang saat ini bekerja menggantikan bibik untuk sementara," ucap Syakira pelan, menundukkan kepala.
Oma Ajeng sedikit kaget, tak menyangka bahwa Syakira adalah keponakan bibik lung.
"Jadi benar kamu keponakan bibik lung yang beberapa bulan ini mengurus Lucas, yang membuatkan sop ayam kesukaan oma ?"
"Iya oma," Syakira mengangguk masih menundukkan kepala.
Oma Ajeng terdiam sejenak, tampak heran dan kagum sekaligus dengan gadis itu, ia masih muda namun bisa melakukan segala hal dengan baik, sangat mandiri. "Dalam hatinya berkata, sungguh di sayangkan dia bukanlah pacar Lucas yang sesungguhnya."
Terdengar suara pintu terbuka, dokter yang menangani Lucas keluar dari ruang IGD memberitahukan bahwa sementara Lucas akan di pindahkan ke ruang ICU karena ia masih belum siuman, jika keadaanya sudah membaik, maka akan di tempatkan di ruang inap.
Oma Ajeng masuk ke ruang ICU untuk melihat keadaan cucunya, duduk di samping Lucas yang sedang terbaring lemas, sementara Syakira hanya bisa melihat Lucas sekilas dari celah pintu ketika oma Ajeng masuk, karena memang hanya keluarga saja yang di perbolehkan menjenguk.
*****
Pagi itu di rumah Lucas Syakira terdiam sesaat melihat kondisi rumah yang sangat kacau, hal mengerikan yang terjadi saat itu masih terus membayanginya.
Menghela napas, Syakira bersiap membersihkan tempat itu juga berusaha membersihkan pikirannya agar tak terus-terusan mengingat hal buruk yang terjadi kepadanya kemarin.
*****
Sekitar pukul 10:15 Syakira sampai di toko kue LEARA, Lea melihat kedatangan Syakira tampak senang juga terlihat khawatir, pasalnya dari kemarin ia di telepon Dami menanyakan keadaannya namun tak bisa menghubungi dan saat bertemu siang itu Syakira menceritakan semua apa yang telah terjadi.
Selang satu jam setelah Lea mengabari Dami bahwa Syakira baik-baik saja, tiba-tiba ia muncul terlihat berlari dari parkiran.
"Syaaa blekkk !" Dami memeluk erat Syakira sambil menangis.
"Aduh ! Ya ampun Damii, bisa pelan-pelan gak sih," Syakira yang sempoyongan hampir jatuh menahan badan Dami yang memeluknya.
"Tau ni anak, main seruduk aja kayak anak sapi," ketus Lea yang melihat tingkah Dami.
"Iss, apa sih mpok Lea, gue kan dari kemarin khawatir," Dami melengos.
"Udah jangan nangis, lu liat sendiri kan gue gak papa," Syakira menenangkan Dami, mengusap air matanya.
"Leher lu kenapa Sya, lu di apain sama si kurang ajar itu ?" tanya Dami kesal mengingat ulah Hendery.
"Asal lu tau, Syakira hampir aja di sembelih kayak kambing kurban," ceplos Lea.
"Iss ya ampun mpok Lea ! tadi ngatain Dami sapi sekarang ngatain Syakira kambing, emang gak ada akhlak ni orang," ketus Dami mengomel kesal.
"Aduuuh ! udah-udah, pusing kepala gue dengar kalian ribut," Syakira gemas dengah tingkah sahabatnya itu, keduanya pun saling melengos.
"Sya gue tu kemarin nelepon lu tapi gak di angkat-angkat, Hendery udah cerita semua ke gue, lu kenapa bodoh banget sih, kenapa gak bilang kalau lu pacaran sama dia," Dami kesal namun juga merasa kasihan.
"Dami maafin gue ya, waktu gue tau lu di jodohin sama Hendery, gue berpikir kalo gue gak mau jadi sumber masalah penghalang perjodohan kalian, jadi gue ngalah dan mutusin Hendery, tapi ternyata itu membuatnya frustasi, gue benar-benar merasa bersalah kepada semua orang."
"Iya Sya gak papa, gue tau niat lu baik, lu udah berkorban buat gue, makasih ya dan karena kejadian ini, gue bersyukur belum jadi nikah sama dia."
"Hmm," Syakira mengangguk, balik berterimakasih atas pengertian Dami.
Setelah membahas kejadian itu, mereka lanjut berbincang, bercanda tawa seolah ingin melupakan segala kesedihan dan kejadian buruk yang menimpa.
Sementara itu di rumah sakit tempat Lucas di rawat, oma Ajeng masih setia menunggu cucu kesayangannya.
Duduk di sofa sambil membaca majalah, hingga sesaat pandanganya teralihkan ketika melihat tangan Lucas mulai bergerak pelan, oma Ajeng pun mendekatinya.
Memegang tangan Lucas, melihat wajahnya tampak berkeringat dingin, bibirnya bergerak pelan seperti ingin mengucapkan sesuatu namun masih tertahan.
"Lucas, Lucas ! Kamu mendengar suara oma ?"
Lucas masih terdiam namun ia terlihat seperti sedang bermimpi buruk, hingga akhirnya.
"Ssya-Syakira !" ucap Lucas pelan memanggil nama Syakira, oma Ajeng yang mendengar ucapan Lucas segera mamanggil dokter, merasa senang karena Lucas sudah mulai siuman setelah seharian belum sadarkan diri.
Akhirnya Lucas siuman, lanjut bagian berikutnya ya. Terimakasih❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Majikan Menyebalkan ( SN x WAY V ) (Fanfiction) (End)✔
Historia CortaKenalin nama gue Syakira Anindita, umur dua puluh tahun, terserah kalian mau panggil gue anin atau dita bebas, tapi gue suka di panggil Syakira, alasannya simple biar suatu saat nanti bisa terkenal seperti Shakira waka-waka e e, (ngimpi lu) biarin...