*12*

222 61 6
                                    

"Ya sudah kalau begitu, Lucas ajaklah Syakira bergabung dengan saudaramu yang lain di sana, sebentar lagi acara kita mulai," ucap oma Ajeng.

"Iya oma," jawab Lucas.

Sembari menunggu acaranya di mulai, Lucas mengajak Syakira duduk di sofa ruang tamu, mencoba berbaur meski bagi Syakira rasanya tak begitu nyaman berada diantara orang-orang seperti mereka.

Syakira mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan, mengagumi keindahan rumah oma Ajeng yang begitu megah.

Matanya beralih memperhatikan satu persatu orang-orang yang ada di sekitarnya layaknya sedang menonton acara fashion show, kemudian tak sengaja tatapannya tertuju ke seorang lelaki muda yang tertangkap basah sedang menatap balik ke arahnya, Syakira mengabaikan.

Tak berapa lama akhirnya acarapun di mulai, oma Ajeng menyampaikan kata sambutan kepada keluarga besarnya yang berlanjut ke doa bersama, pemotongan kue, hingga ke sesi hiburan bersantai makan-makan saling bercengkrama.

Di sudut ruangan tampak Lucas dan Syakira yang lagi asik berbincang sambil menyaksikan penampilan keponakannya yang bernama Denise, yang di kenal sangat pandai bernyanyi sambil memainkan gitarnya.

Saat asik mendengarkan Denise bernyanyi, Syakira yang sedari tadi hanya mengisi perutnya dengan air minum mendadak berasa ingin ke toilet, mendekati Lucas lalu berbisik.

"Lucas, gue kebelet."

"Ayo gue antar ke toilet," jawab Lucas singkat, menarik tangan Syakira berjalan menuju toilet.

"Gue tunggu di sini jangan lama-lama," kata Lucas.

"Hmm," Syakira mengangguk masuk ke dalam toilet.

Di depan toilet, Lucas yang sedang menunggu Syakira tak sengaja melihat oma Ajeng tengah duduk sendiri di sofa yang berada di ruang keluarga, merasa kasihan lalu menghampiri mengajaknya berbincang.

Selang beberapa menit Syakira yang baru keluar dari toilet tak mendapati Lucas yang tadi menunggunya, melangkahkan kaki ke ruang tamu menuju tempat semula namun Lucas tak ada di sana, tak mau ambil pusing akhirnya Syakira menunggunya duduk sendiri sembari mendengarkan Denise bernyanyi.

Rasa bosan pun perlahan menggelayuti otak Syakira, matanya berputar mengamati sambil menoleh kesana kemari berusaha lagi mencari keberadaan Lucas namun tetap tak nampak batang hidungnya.

Mulai menyerah matanya merasa berair karena kurang berkedip, saat sekilas mengalihkan pandangan lagi-lagi Syakira mendapati lelaki yang tadi menatapnya tapi kali ini ia tidak sekedar menatap, lebih seperti sedang mengawasi.



Mulai menyerah matanya merasa berair karena kurang berkedip, saat sekilas mengalihkan pandangan lagi-lagi Syakira mendapati lelaki yang tadi menatapnya tapi kali ini ia tidak sekedar menatap, lebih seperti sedang mengawasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Melihat gelagat lelaki itu Syakira jadi penasaran. Apakah mungkin dia kenal atau pernah bertemu denganku ? pikirnya dalam hati namun ia tak ingat sama sekali.

Belum selesai dengan rasa penasarannya, tak tau sejak kapan tiba-tiba lelaki itu sudah ada di depannya.

"Hei, boleh gue duduk di situ ?", ucapnya sambil menunjuk sofa panjang yang di duduki Syakira.

"Ten-tentu saja," ucap Syakira terbata karena kaget.

"Kenalin nama gue Arjun," ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"Gue Syakira," membalas uluran tangan Arjun.

"Sepertinya gue pernah lihat lu di suatu tempat, tapi gue lupa di mana," ucap Arjun sambil mengingat-ingat.

"Benarkah ? atau mungkin saja hanya mirip."

"Ekm, Sya gue cariin kemana-mana ternyata di sini," ucap Lucas memotong pembicaraan.

Syakira kaget dengan kehadiran Lucas di sampingnya.

"Eh Lucas, dari mana aja sih gue tadi juga nyariin elu."

"Ayo pulang, gue udah ijin tadi sama oma," Lucas meraih tangan Syakira menggandengnya ingin mengajak pergi.

"Kenapa buru-buru masih jam delapan, ayolah kita ngobrol dulu bentar," ucap Arjun menyela.

"Sorry jun, besok gue masih harus kerja jadi mau pulang cepat," Lucas beralasan.

"Ngerjain apa hari minggu, harusnya libur kan ?" Ucap Arjun merasa lucu dengan alasan Lucas.

Terdiam sesaat mati gaya, Lucas yang asal ngomong beralasan kerja baru ingat kalau besok adalah hari minggu.

"Emm, itu karena kemarin Lucas ambil cuti jadi besok lembur," jawab Syakira membela.

"Betul," Lucas membenarkan jawaban Syakira tersenyum puas.

"Ya udah, kita duluan ya jun," pamit Syakira.

"Eh Sya tunggu, gue boleh minta nomor lu ?"

"Dia lagi gak bawa handphonenya," sahut Lucas sambil berlalu pergi menggandeng Syakira.

Arjun tampak tak senang dengan kepergian mereka, merasa sikap Lucas tak sopan padanya, dan Syakira gadis itu masih membuat penasaran karena benar-benar merasa pernah melihatnya.

Di perjalanan pulang Syakira tampak diam memikirkan sesuatu membuat Lucas penasaran.

"Lu kenapa Sya."

"Gak papa," jawab Syakira singkat.

"Gak papa tapi kenapa murung gitu, jangan bikin gue khawatir."

"Saat ini gak tau kenapa perasaan gue jadi gak enak, dan lu tau apa penyebabnya ? ternyata itu karena gue kelaparan haha," Syakira terbahak melihat muka Lucas yang serius.

"Yaelaaah ! lu ngerjain gue, udah serius juga, ternyata cuma karena kelaparan, mau makan di luar apa di rumah ?"

"Di rumah aja, cepetan bawa mobilnya keburu masuk angin ni gue," rengek Syakira.

"Cepetan-cepetan dah tau lagi macet, lu mau gue nabrak mobil orang ? kalau nabrak cewek sih enak."

"Dasar buaya nyebelin, semua ini terjadi gara-gara elu ngajak gue ke acara ini pakai bohong segala, setelah ini tamat riwayat gue kalau Hendery tau gue baru di sosor buaya," ucap Syakira yang merasa bersalah.

"Sembarangan aja kalau ngomong."

"Emang iya, lu kenapa sih mesti sandiwara di depan oma, emang oma lu menderita penyakit apa ?"

"Gak ada, nenek gue sehat," jawab Lucas dengan santainya.

"Apa ?! hiiaaa .. bugh !" tinju Syakira mendarat di lengan Lucas.

"Aduh sakit Sya !" mengelus lengannya.

"Sukurin ! itu balesannya kesel gue, nyari masalah aja lu."

"Gue menghindari masalah, bukan nyari masalah Sya," ucap Lucas membela diri.

"Kalau lu menghindar itu jadinya malah nambah masalah, lu pikir kebohongan lu cukup sampai malam ini aja ha ? gue gak mau berbohong lagi," tegas Syakira.

"Gue ngelakuin ini karena terpaksa, kalau gue gak bawa cewek malam ini gue bakal di jodohin, males banget."

"Ya elu tinggal bilang aja gak mau susah amat sih, lagian oma lu mau jodohin pasti milih-milih gak bakal sembarang cewek di kasi ke elu," balas Syakira gemes.

"Mau gue kuncir mulut lu ? enak aja kalau ngomong, gak semudah itu," ikutan gemes.

"Iss ! di bilangi malah nyolotin gue, belum lagi si Arjun, siapa sih dia ngawasin gue mulu sampe gue berasa udah kayak napi."

"Arjun sepupu gue, lu di apain sama dia ?"

"Gak ada, dia cuma bilang seperti pernah ngeliat gue, kalau itu benar tamat juga riwayat lu, habis ini pokoknya gue gak mau bohong lagi, ngerti lu ?", ucap Syakira serius.

Lucas terdiam berpikir dalam-dalam akan resiko terhadap apa yang telah ia lakukan malam ini, dalam hatinya membenarkan ucapan Syakira bahwa masalahnya akan bertambah banyak dan semakin rumit.













Hayyoo ! pusing dah Lucas nyari solusinya, lanjut ya. Terimakasih❤

Majikan Menyebalkan  ( SN x WAY V ) (Fanfiction) (End)✔                   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang