Hai semua!! Senang banget bisa update chapter baru, aku mau bilang makasih buat kalian yang udah vote dan komentar dan aku jga mau bilang maaf karena lama banget baru bisa update tapi aku harap kalian suka sama chapter ini. Salam sayang❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading and enjoy!!Satria mengemudi dengan hati-hati takut perempuan di sebelahnya terbangun. Ia sebanarnya tak tega mengajak perempuan itu pergi sepagi ini tapi karena tidak ada pilihan lain dan perjalanan mereka lumayan jauh sehingga ia tak keberatan jika perempuan itu tidur selama perjalanan dan membiarkan dirinya mengemudi sendiran.
Setelah pulang dari pesta semalam ia langsung menghubungi seseorang untuk menyiapkan segalanya sesuai dengan perintahnya untuk menepati janjinya pada perempuan itu.
Saat mobilnya memasuki perkebunan, orang-orang yang mengurus perkebunan milik Kakeknya langsung menyapa dan ditanggapi dengan senyum tipis olehnya.
Satria memarkirkan mobilnya lalu membangunkan Syifa dengan menepuk pelan pipi perempuan itu, "Syifa".
Merasakan pipinya ditepuk pelan oleh seseorang membuatnya membuka mata dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah Satria yang begitu dekat dengan wajahnya, membuat Syifa menahan nafas. Tatapan Satria yang begitu lembut dan teduh membuat Syifa tersenyum lalu memalingkan wajahnya ke arah lain karena merasa malu.
"Kita sudah sampai" kata Satria lalu melepaskan seat belt dan turun dari mobil.
Syifa yang masih merasa malu dengan tingkahnya tadi langsung mengikuti Satria turun dari mobil dan memperhatikan sekitar, "Kita dimana?" Tanya Syifa menatap sekitarnya yang dipenuhi pohon-pohon rindang yang menjulang tinggi.
"Perkebunan" jawab Satria singkat lalu sibuk berbicara dengan seseorang di telpon.
Syifa yang tak tahu harus melakukan apa memilih mengambil kamera milik Satria yang disimpan di dalam mobil dan memotret apa saja yang menarik perhatiannya, bahkan Satria yang berdiri tidak jauh darinya dan sedang membelakanginya berhasil ia abadikan.
"Lo ngapain?"
"Sorry gue pakai kamera lo tanpa bilang dulu"
"Itu gue bawa emang untuk dipakai"
"Oh iya kita ngapain kesini?"
"Tepatin janji gue sekaligus ketemu sama seseorang"
Syifa mengangguk paham lalu seseorang datang menghampiri mereka lalu menyapa dengan sopan.
"Ini kuncinya tuan, semuanya sudah saya siapkan. Ibu dan bapak sedang ada urusan di luar kemungkinan nanti sore akan kembali"
"Makasih Pak Didi"
"Sama-sama tuan kalau begitu saya pamit. Mari nona"
Syifa tersenyum canggung kemudian menatap Satria meminta penjelasan.
Satria yang di tatap seperti itu hanya bergumam lalu melangkah menuju ATV yang terparkir tak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Ayo!" Ujarnya karena Syifa masih diam ditempatnya.
"Kita mau kemana dan kenapa harus naik ATV?"
"Emang lo mau jalan kaki keliling perkebunan?"
Syifa diam saja lalu menatap sebal ke arah Satria yang sudah menyalakan mesin ATV.
"Ayo naik!"
Syifa menurut walaupun masih sedikit kesal pada laki-laki itu tapi ia bisa apa. Satria tersenyum tipis melihat tingkah Syifa dan setelah memastikan perempuan itu duduk nyaman di belakangnya, ia pun mengendarai ATV itu ke tujuan pertama mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
SYIFA
Teen FictionKita adalah dua orang asing yang dipertemukan oleh takdir dan direstui semesta untuk bersama.