12

189 15 0
                                    

Tak terasa seminggu lagi ujian sekolah akan di hadapi. Sudah tidak ada waktu untuk bermain ataupun jalan-jalan.

Syifa memanfaatkan sisa waktunya untuk belajar. Jika jam istirahat ia akan ke perpus dan memilih pulang jika sudah tidak ada kegiatan di sekolah. Beberapa buku paket selalu berada dalam tote bag yang selalu ia bawa ke sekolah.

Beberapa temannya sering kali mengajaknya untuk sekedar hangout tapi ia lebih memilih menolak dan belajar di kamarnya dengan damai.

Riko serta Fina sesekali datang kerumah Syifa untuk belajar bersama karna ada beberapa yang tidak mereka pahami dan Syifa termasuk murid yang pintar di kelasnya.

Syifa sedang di perpustakaan sekolah yang akan buka sampai jam lima sore, ia memutuskan menunggu abangnya menjemput di perpustakaan dari pada di pos Mang Jono. Keadaan perpustakaan sepi, mungkin cuman dirinya, penjaga perpus, dan dua orang siswa yang ada di sudut ruangan yang sedang membaca.

Memilih fokus mempelajari beberapa materi yang sudah pernah di pelajari di kelas, mengerjakan soal-soal agar ia terbiasa nanti saat menghadapi ujian sekolah sampai Syifa merasa ada seseorang yang duduk di sampingnya.

"Sibuk banget?"

Syifa menoleh dan melihat Satria disana dengan buku paket dan satu kotak susu UHT coklat

"Bentar lagi ujian"

Syifa kembali menatap ke arah catatan yang sudah ia rangkum sebagian.

"Belajar bareng boleh kan? Sekalian ini buat lo" menyerahkan susu coklat ke arah Syifa

"Emang ada larangan yang lo lihat belajar bareng sama gue, makasih" Syifa menunjuk susu yang diberikan oleh Satria

Syifa meminum susu yang diberikan oleh satria, sedangkan satria sudah fokus ke bukunya

"Tumben lo ga diikutin Satya"

"Bentar lagi dia kesini"

Syifa ber ohh ria lalu mereka berdua larut pada buku masing-masing. Satria ini tipe cowok yang enak diajak belajar bareng. Jika ada yang tidak di mengerti Syifa, Satria dengan senang hati menjelaskan sampai Syifa mengerti, Syifa juga beberapa kali menegur satria jika salah.

"Haii guys, serius banget"

Dilihatnya satya yang sudah duduk di depan Syifa dengan cengiran yang mungkin tidak pernah lepas dari wajahnya.

"Lama banget lo"

"Tadi gue panggilan alam dulu"

"Buku lo mana?" Tanya Satria yang melihat Satya datang dengan tangan kosong

"Mana mau gue pinjam buku paket setebal punya kalian berdua terus tiap hari gue bawa ke sekolah, punggung gue bisa rontok seketika" kata Satya lebay

"Maaf yah kalau mau debat mending diluar, gue masih mau fokus belajar" Syifa menatap datar ke arah Satria dan Satya

"Santai dong Syif gue juga pengen pintar kayak kalian, pinjam buku paket lo yah" pinta Satya

Satya tersenyum ke arah Syifa lalu memohon agar Syifa mau meminjam kan bukunya.

"Lo pake catatan gue aja, lengkap kok"

Satya mendengar itu bersorak sampai ia di tegur oleh penjaga perpustakaan setelahnya ia meminta maaf. Syifa menyerahkan catatannya pada Satya sedangkan ia menggunakan buku paketnya

"Lo ga lapar Syif?" Tanya Satria tiba-tiba

"Belum, kenapa? Lo lapar?"

"Iya"

SYIFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang