Terlihat kapal yang berukuran lumayan besar sudah berada ditepi dermaga ketika Syifa dan teman-temannya berjalan memasuki dermaga.
"Gue urus izin parkir mobil dulu" ujar Satria pada Satya yang berada di sampingnya
"Gue sama yang lain langsung ke kapal"
Satria mengangguk kemudian meninggalkan rombongan, Syifa yang melihat Satria menjauh menghampiri Satya, "Satria mau kemana?"
"Ngurus izin parkiran mobil" jawab Satya
Syifa mengangguk dan kembali ke samping Fina yang berjalan di belakang karena harus mengurus sewa kapal yang akan mereka gunakan, "gimana? Beres?" Tanya Syifa ketika sudah berada di samping Fina
"Beres dong"
"Baguslah, nanti kita nginapnya dimana? Mau camping di tepi pantai gitu atau di resort?"
"Tenang aja, resort nya milik orang tua Satria jadi kita nggak akan repot ngurus itu" jawab Fina santai
Syifa sedikit kaget mendengar perkataan Fina tentang resort yang akan mereka tempati adalah milik orang tua Satria.
"Lo kenapa kayak kaget gitu?"
"Nggak kok, kita naik ke kapal aja"
Fina mengangguk kemudian naik ke kapal di bantu oleh Satya yang memang berdiri atas kapal untuk membantu teman-teman naik.
"Lo jangan naik dulu, tungguin Satria yah" pinta Satya saat Syifa akan naik ke kapal
Syifa mengangguk mengiyakan permintaan Satya untuk menunggu Satria.
"Sini tas lo biar gue simpan" pinta Satya
"Nggak usah, gue bisa kok"
"Udah Syif kasi aja ke Satya" ujar Fina yang muncul dari dalam kapal
Syifa menatap Satya tidak enak hati kemudian menyerahkan ranselnya ke cowok itu yang langsung di bawah ke atas kapal.
"Kok lo belum naik?" Tanya Fina
"Disuruh nungguin Satria" jawab Syifa sambil mencari ponselnya di dalam handbag untuk mengirimkan Satria pesan.
Fina yang mendengar itu tersenyum penuh arti kemudian pergi ke dalam kapal menyusul Satya.
Syifa berdiri bersandar pada pembatas dermaga menunggu balasan pesan dari Satria yang ia kirimkan beberapa menit yang lalu.
"Kok lo masih disini?" Tanya seseorang cowok di depannya. Syifa tak ingat siapa nama cowok didepannya ini.
"Nungguin Satria" jawab Syifa kikuk
"Santai aja sama gue, nggak usah kikuk"
Syifa tersenyum menanggapi kemudian menatap ke arah ponsel di tangannya dan pintu masuk dermaga secara bergantian berharap Satria segera muncul.
"Gue Jeje, Lo ingat kan?" Cowok itu mengulurkan tangannya
Syifa asal mengangguk kemudian menerima uluran tangan Jeje. Saat Syifa ingin melepaskan tangannya dari Jeje, cowok itu semakin menggenggam erat tangan Syifa membuat tangan Syifa terasa sakit, "Tolong lepasin tangan lo"
Jeje tersenyum kemudian melepaskan tautan tangan mereka, "Sorry gue nggak sengaja"
Syifa merasa Jeje sengaja melakukan hal itu padanya tapi Syifa tak ingin berpikir negatif pada orang yang bahkan baru saja ia kenal
"Kalau lo mau kita bisa nunggu Satria di atas kapal, kasihan lo kepanasan di sini"
"Gue tetap nunggu di sini, kalau lo mau ke atas kapal duluan aja" ujar Syifa tanpa menatap ke arah Jeje dan malah menatap ke arah pintu masuk dermaga.

KAMU SEDANG MEMBACA
SYIFA
Teen FictionKita adalah dua orang asing yang dipertemukan oleh takdir dan direstui semesta untuk bersama.