7

210 16 0
                                    

Syifa sudah masuk sekolah setelah kemarin di paksa istirahat sepanjang hari oleh bunda dan Juna.

Jam istirahat di manfaatkan Syifa untuk makan bekal yang di buatkan bundanya tadi pagi, ia sedang berada di halaman belakang sekolah. Ini baru pertama kalinya Syifa ke sini setelah sekolah seminggu di sini dan mungkin ini akan jadi tempat kesukaannya selain di perpustakaan.

Angin serta pohon besar yang menyejukkan membuat syifa menikmati makanannya dengan tenang.

"Gue boleh duduk?"

"Emang ada tulisan di suruh bayar kalau mau duduk?"

Orang yang datang tiba-tiba adalah Satria. Syifa tidak terlalu memusingkan keberadaan Satria di sebelahnya ia tetap menikmati bekalnya tanpa menawarkan ke Satria.

Satria sendiri hanya duduk bersandar pada memperhatikan sekitar dan sesekali melirik ke arah Syifa. "Gimana keadaan lo?"

"Sehat"

Jawaban singkat syifa membuat satria jengkel

"Jadi lo mau gue ajak kemana?" Satria kembali bertanya

"Emang mau kemana?"

"Kok balik tanya? Yang kemarin gue bilang kalau lo sembuh gue bakal ngajak lo jalan-jalan" Satria tampak sabar padahal ia tak pernah sesabar itu dengan orang lain

"Ohh yang itu, udalah gue juga lagi ga mood kemana-mana"

Satria diam sedangkan Syifa menutup bekalnya padahal masih ada setengah yang belum ia habiskan.

"Serius lo ga mau?" Tanya Satria meyakinkan

"Kan gue bilang, gue ga suka ngerepotin orang lain"

Satria tampak terdiam memikirkan sesuatu, kenapa ia malah terkesan memaksa Syifa untuk menerima ajakannya. "Lo ga ngerepotin"

Syifa mengangkat sebelah alisnya lalu berdiri tampa membalas ucapan satria.

"Lo pasti belum makan, perut lo bunyi" Syifa menyerahkan bekalnya lalu tersenyum dan meninggalkan satria yang masih terdiam menatap tidak percaya ke arah punggung syifa yang mulai menjauh.

***

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Beberapa murid ada yang memutuskan pulang, ada yang malah pergi ke kantin, ada juga yang bermain basket di lapangan dan ada beberapa murid laki-laki yang nongkrong di parkiran.

Tadi setelah jam istirahat kedua beberapa organisasi melakukan demo organisasi masing-masing ke setiap kelas untuk merekrut anggota baru. Syifa yang tertarik dengan klub seni dan musik mengambil formulir dan ia akan mengembalikannya hari ini ke klub seni dan musik.

Saat sampai di depan ruangan klub seni dan musik yang tampak hening, syifa mengetuk pintu lalu membukanya. "Permisi mau ngembaliin formulir"

"Masuk"

Syifa masuk kemudian duduk di kursi yang ada di depan seorang cowok yang Syifa yakini adalah ketua klub ini.

"Ga usah tegang gitu santai aja, kenalin gue Aldo ketua klub seni dan musik" Aldo mengulurkan tangannya.

Syifa menerima uluran tangan Aldo, "Syifa"

"Sebagai tes pertama Lo harus nyanyi lagu apa aja nanti gue yang iringi pake gitar" kata Aldo yang sudah berdiri untuk mengambil gitar di lemari dekat pintu.

"Boleh ga kalau gue aja yang main gitar?" Tanya Syifa ragu

"Lo bisa?" Aldo kaget mendengar pertanyaan Syifa.

"Sedikit"

Aldo tersenyum kemudian menyerahkan gitar di tangannya ke Syifa. Syifa mulai memetik senar gitar dan menikmati petikan nya.

🎶Ku mencoba sembunyikan sedihku
Dan ku coba hapus semua tangisku
Ku ingin mengusir semua sunyi dan sendiri
Ingin lupakan cintamu🎶

🎶Tak pernah ku dapat cinta sejati hingga sekian kali
Meski segalanya telah aku berikan tapi selalu saja berakhir🎶

🎶Aku ingin tak ada yg tahu
Kesedihan yang melanda diriku
Ku ingin mengusir semua sunyi dan sendiri
Ingin lupakan cintamu🎶

🎶Tak pernah ku dapat cinta sejati hingga sekian kali
Meski segalanya telah aku berikan tapi selalu saja berakhir🎶

🎶Mungkinkah semuanya memang untukku
Pedihku tak terhitung
Saat semuanya terasa menjauh
Dan tinggalkan diriku🎶

🎶Tak pernah ku dapat cinta sejati hingga sekian kali
Meski segalanya telah aku berikan tapi selalu saja berakhir🎶

Setelah menyanyikan lirik terakhir dari lagu yang ia nyanyikan Syifa membuka matanya kemudian tersenyum lalu menyerahkan gitarnya ke Aldo. Aldo yang sejak awal Syifa menyanyi masih menatap ke arah Syifa, "Sumpah lo keren" Aldo benar-benar memuji Syifa

"Ga kok, jadi gimana gue diterima ga?" Tanyanya antusias

"Kalau gue ga nerima lo jadi anggota klub ini gue adalah orang paling bego" jawab Aldo kemudian tertawa, tawa yang sampai ke mata.

Syifa ikut ketawa. "Jadwalnya gimana?"

"Jadwal wajib itu hari selasa dan kamis tapi kadang kita ngumpul diluar untuk latihan2 bareng gitu atau ga ngumpul di studio gue"

"Ohh ok, udah ga ada lagi kan? Gue pamit"

Syifa melangkah keluar tapi saat berada di depan ruangan klub seni dan musik langkahnya terhenti karna merasa ada yang memegang tangannya.

"Lo pulang sama siapa? Bareng gue aja" tawar Aldo

"Maaf tangannya" syifa melepaskan tangan aldo dari tangannya "di jemput sama bunda, duluan"

Aldo hanya tersenyum lalu memperhatikan Syifa melangkah, tanpa Syifa dan Aldo sadari seseorang berdiri di ujung koridor memperhatikan interaksi mereka berdua.
































Hai semua!!😁
I hope you like it, jangan lupa vote and comment yah guys. Terima kasih❤

SYIFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang