Bel pulang sekolah sudah berbunyi dan sudah banyak siswa yang meninggalkan sekolah sedangkan syifa masih harus tinggal untuk ikut klub seni dan musik.
Syifa melangkah ke belakang gedung perpustakaan menuju ke ruang seni dan musik. Sesampainya disana sudah banyak siswa juga kakak kelasnya yang duduk di dalam ruangan, ada juga beberapa yang duduk di luar untuk merokok padahal mereka tau merokok di larang di lingkungan sekolah.
"Kak bisa ga rokoknya di matiin, asapnya ganggu tau nggak" kata Syifa berani menatap ke arah beberapa cowok yang masih menghisap benda terkutuk itu
Semuanya menatap ke arah syifa. "Apa urusan lo? Gue yang nyebat kenapa lo yang repot?" Bentak siswa yang memakai kalung dan rambut yang berantakan.
"Emang bukan urusan gue tapi asapnya itu ga baik buat kesehatan, kakak yang ngerokok orang lain juga kena imbasnya sama asap rokoknya. Saya ga masalah kakak ngerokok yang penting asapnya bisa di telan sendiri biar ga kemana-mana"
"Berani banget lo" sentak seseorang yang sudah mengangkat tangannya untuk menampar, Syifa yang tak tahu harus melakukan apa malah menutup matanya tapi sedetik kemudian tidak ada yang terjadi. Syifa membuka mata dan melihat Satria yang berada di depannya sedang mencekal tangan cowok yang ingin menampar pipi Syifa.
"Dia benar selain rokok lo bahaya buat diri lo dan orang lain lo ngelanggar peraturan!!" Ujar Satria tegas dengan tatapan tajamnya
"Udahlah lo ga usah sok suci" cowok itu berdecih menatap remeh ke arah Satria
"Gue bakalan laporin lo ke kepala sekolah dan ketua yayasan biar orang kayak lo yang untuk dirinya aja ga berguna apa lagi orang lain, lo di keluarin dari sekolah"
"Mentang-mentang lo ketua osis jangan sok mau ngeluarin gue" cowok itu masih tidak mau mengakui kesalahannya atau meminta maaf
"Gue yang punya sekolah!!" gue peringatin sama kalian semua jangan ada yang ngerokok di area sekolah ini kalau sampai kejadian ini terulang gue nggak akan segan keluarin lo dari sekolah ini" Satria menatap marah ke semua cowok-cowok di depannya dan menarik tangan Syifa untuk menjauh.
Syifa yang di tarik mengikuti ke mana Satria akan membawanya, Satria berhenti di samping perpustakaan. "Lo jangan ladenin cowok brengsek kayak mereka!!" Teriak Satria, kilatan marah di matanya masih jelas.
Syifa bukannya takut ia malah balik menatap Satria. "Terus gue mesti diam aja ngelihat mereka kayak gitu, lo nggak bego kan dan tau kalau asap rokok itu lebih bahaya!!!" Syifa balas berteriak
"Tapi lo hampir di gampar sama iwan tadi!"
"Apa peduli lo?! Buktinya sekarang gue baik-baik aja"
Satria diam jika ia terus marah-marah dan meninggikan egonya maka tidak akan selesai perdebatannya dengan Syifa. "Lo ngapain sampai nyasar kesana?" Tanya Satria dengan nada suara sudah mulai tenang
"Gue ada latihan"
"Nggak usah, gue antarin lo pulang sekarang"
"Gue ga mau"
"Yaudah gue ikut lo latihan terus nanti lo harus pulang sama gue" tawar Satria
"Ini udah gue bilang ke sekian kalinya sama lo, gue ga suka ngerepotin orang lain" ujar syifa yang penuh penekanan di setiap katanya
"Pokoknya gue ikut sama lo"
"Terserah lo" syifa meninggalkan satria dan kembali ke ruang musik.
Satria tau bagaimana watak Iwan terlebih lagi tadi ia sudah melukai ego Iwan di depan teman-temannya. Satria hanya tidak ingin Iwan melakukan hal-hal aneh pada Syifa nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYIFA
Fiksi RemajaKita adalah dua orang asing yang dipertemukan oleh takdir dan direstui semesta untuk bersama.