Pagi telah tiba. Suara berisik yang berada di dapur kontrakan membuat Doyoung terbangun. Ada apa di dapur?
Doyoung beranjak dari kasur lalu berjalan keluar kamar menuju ke dapur. Dilihat sudah ada banyak sayuran dan daging yang berceceran di meja.
Astaga tingkah laku siapa ini? Doyoung berjalan kembali untuk melihat keseluruhan. Ternyata adiknya lah yang telah membuat dapur berantakan ini.
"Loh dek?"
"Eh kakak? Hehe maaf ya berantakan injun mau masak buat sarapan pagi ini."
"Emang kamu bisa masak?"
"Gak sih kak, tapi adek liat dari internet mungkin hasilnya bakal memuaskan kok.. kakak tunggu aja duduk di kursi meja makan."
"Iyaa."
Renjun memasak kembali. Ia memasak sambil melihat tutorial dari internet. Tingkah lalu Renjun yang memasak sambil menoleh bolak balik ke benda kotak itu membuat Doyoung gemas.
Renjun memotong sayuran dan dagingnya dengan teliti rapih. Juga berhati-hati agar tidak terkena pisau tajam itu.
Sudah 30 menit berlalu bau khas sup buatan Renjun menyengat di hidung Doyoung. Harum, enak sangat sangat membuat Doyoung tidak sabar ingin mencicipinya.
Sebelum Renjun menaruh supnya ke mangkuk ia terlebih dahulu mencicipinya. Ah tidak disangka rasanya enak! Bahkan hampir mirip dengan sup buatan mamanya.
Renjun selesai menaruh lauk-lauknya ke mangkuk lalu berjalan ke meja makan untuk meletakkan ke meja.
"Hmmm enak banget gak nyangka adiknya kakak ini bisa masak seharum ini gak sabar nyicip deh."
"Ah kakak bisa aja, tapi tadi injun udah nyicip dan rasanya bener-bener enak!"
"Oke kakak ambil ya."
"Eh kak biar aku aja yang ambilin."
Renjun mengambilkan sarapan untuk Doyoung lalu diberikan kepadanya. Renjun juga ikut mengambil lalu ia duduk dan segera menyantap makanannya.
"Enak banget dek, rasanya juga mirip kayak buatan mama kakak jadi rindu masakan mama."
"Ah iya kak... huft."
"Eh setelah ini kita berangkat sekolahnya jalan bareng ya? Maka dari itu kita cepet-cepet berangkat pagi biar sampai di sana gak telat oke?" Ucap Doyoung untuk mengalihkan pembicaraan agar adiknya tidak bersedih kembali.
"Oke kak!" Keduanya pun langsung melahap sarapan paginya.
Di perjalanan kedua kakak dan adiknya itu tidak kunjung mengeluarkan sepatah kata pun. Yang ada di fikiran Renjun ialah ia ingin diantar sekolah bersama papanya seperti dahulu.
Doyoung juga menginginkan itu kembali tetapi mereka harus berbuat apa? Sekolah mereka juga dekat dengan kontrakan yang Doyoung sewa. Hanya tinggal berjalan 20 menit langsung sampai. Apa harus menaiki taxi? Atau angkot? Demi menghemat uang Doyoung rela berjalan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Cares The Most || DoyRen
General FictionRenjun yang sangat-sangat peduli dengan kakaknya yang baginya adalah seorang pahlawan. "Ngapain lo peduli banget sama gue?" "Karena kakak bagi renjun adalah seorang pahlawan." [Brother ship✔] Awal : 22-6-2021 Akhir : Cerita lokal-korea wkwk Ini eman...