Hallo?
Perjalanan menuju kontrakan hanya ada kesunyian, mereka berdua canggung untuk memulai percakapan sampai akhirnya Doyoung memutuskan untuk membuka topik pembicaraan.
"Lo emang setiap hari diganggu sama Jaemin?"
Renjun hanya diam, ia tidak ingin menjawab takut kalau menjawab jujur akan membuat kakaknya khawatir dia tidak berharap... hanya... takut saja.
"Emmmm."
"Jawab jujur, lo punya lidah kan? Jawab aja."
Renjun meremat ujung kaos yang ia pakai, sampai kusut.
"Iya..." Doyoung menghembuskan nafas berat kala mendengar pernyataan yang sebenarnya.
"Sebenernya gue masih peduli sama lo, cuma gue gabisa aja jagain lo setiap saat gue punya istri lo taukan? Dan gue bakal tetep milih dia jadi gue minta sama lo buat hati-hati lagi lain kali gue resah tau nggak kalau lo digangguin terus kayak gini."
Ada rasa senang dilubuk hati renjun, tapi juga rasa sakit mendengar sang kakak masih saja memilih 'dia' dibandingkan dengannya.
Mungkin perkataan kakaknya benar, ia harus lebih berhati-hati lagi kali ini ia juga merasa direpotkan jika begini terus menerus.
"Iya kak... makasih." Ucapnya lembut serta tulus. Tapi Doyoung hanya berdehem.
Saat jalanan terjebak macat, kini giliran Renjun yang membuka suara ia bertanya-tanya soal hubungan kakaknya dengan kakak iparnya seperti apa sekarang, pekerjaan serta kuliah sang kakak. Doyoung hanya menjawab seadanya saja.
Renjun melihat ke arah jendela mobil ramai sekali kendaraan, ia jadi rindu. Rindu kenangan yang selalu ia simpan.
Biasanya kalau terjebak macat seperti ini dulu saat masih ada kedua orang tuanya, masih dengan kekuarga utuh dan harmonis. Mereka bernyanyi, berceloteh, bercanda, memakan cemilan juga tidak dilupakan. Banyak sekali yang dilakukan saat terjebak macat seperti ini.
Renjun hanya tersenyum tipis, memendam angan-angan itu yang tidak akan terjadi lagi.
Mereka telah sampai dikontrakan, Doyoung membantu Renjun untuk masuk lalu membaringkan tubuh adiknya yang sudah mulai mengurus itu di kasur yang tidak terlalu empuk.
"Istirahat, biar gue siap-siapin ini makanannya biar lo tinggal makan aja nanti pas bangun. Oh ya setelah ini gue mau langsung pulang."
"Kak, nggak bisa apa ya temenin Renjun makan bareng Renjun juga?"
"Lo ngertikan apa yang gue bilang barusan? Gue mau langsung pulang gausah ngarep terus gue masih ada banyak kerjaan." Sejujurnya Doyoung tidak memiliki banyak kerjaan tau kan kenapa? Juga Doyoung mengatakan seperti itu karena rasa gengsinya yang besar padahal ia juga merindukan sang adik ingin menghabiskan waktu bersama si adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Cares The Most || DoyRen
Fiksi UmumRenjun yang sangat-sangat peduli dengan kakaknya yang baginya adalah seorang pahlawan. "Ngapain lo peduli banget sama gue?" "Karena kakak bagi renjun adalah seorang pahlawan." [Brother ship✔] Awal : 22-6-2021 Akhir : Cerita lokal-korea wkwk Ini eman...