8. Parents

452 80 1
                                    

Ayo Teh Voment:"

Sampailah Renjun di rumah si pudu gendut alias Haechan, ia mengetuk pintu pelan agar tidak mengganggu tetapi tetap terdengar oleh Haechan.

Haechan membukanya lalu menarik tangan Renjun untuk segera masuk ke dapur.

"Pelan-pelan kenapa chan." Ingin sekali Renjun teriak tapi ia pendam karena di rumah keluarga Haechan sudah pada tidur.

Haechan tidak mengubris. Tiba di dapur sekarang Renjun melihat kaget dengan ada banyaknya ramen dan sosis besar.

Renjun memang tidak pernah melihat asmr Haechan karena itu hanya membuang sia-sia kuotanya. Tapi herannya Renjun ingin bertanya, semuanya ini Haechan bisa menghabiskan?

"Lu bener bisa ngehabisin ini semua, chan?"

"Bisalah masa ngga."

"Pantes ae lu gemuk."

"Itu mulu yang penting nih cepet bantuin gue masak."

"Yayayaya."

Mereka mulai memasak, awalnya Renjun tidak percaya kalau Haechan seboros ini. Bagaimana tidak boros kalau makanan sebanyak ini harus sekali di makan.

Kalau Renjun yang menjadi Haechan mungkin akan baru habis sebulan.

"Oke, kita mulai sekarang."

Mereka berdua memulai asmrnya Haechan begitu cerewet beda dengan Renjun yang hanya menyengir ketika perekaman.

"Chan perut gue udah ga kuat."

"Hah? Yaudah siniin biar gue habisin, teman-teman Renjun memang seperti ini orangnya kalau makan sedikit. Makanya badannya mungil asal kalian tahu ketika gue ngegendong dia wuih badannya seringan kapas." Renjun yang menyadari itu langsung menyentil dahi Haechan, pengen sekali ia meluapkan emosi kepada Haechan yang belum ia keluarkan dari tadi.

"Sakit dodol."

Malam ini Renjun memilih untuk menginap di rumah sahabatnya, sebenarnya Renjun tidak enak kalau harus menginap tapi apalah daya. Sahabatnya ini memaksanya terus menerus sampai Renjun jenuh membuat kepalanya terasa pecah berkeping-keping.

 Sahabatnya ini memaksanya terus menerus sampai Renjun jenuh membuat kepalanya terasa pecah berkeping-keping

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat matahari mulai menyinari seluruh sudut kamar Haechan, Renjun terbangun. Ia kira Haechan sudah bangun ternyata masih tidur macam kerbau.

Ya karena ia baru pertama kali datang ke rumah Haechan ia merasa malu dan enggan untuk keluar, takut bertemu dengan orang tuanya takutnya Renjun itu malu, jadi mungkin ia harus membangunkan si kerbau ini? Agar bisa menemaninya keluar.

"Woi chan bangun udah pagi noh." Belum ada jawaban sama sekali.

"Chan elah lu mah ngebo mulu si bangunnnnn." Renjun mulai mengguncang-guncang tubuh Haechan, yang ada di mimpi Haechan sekarang adalah gempa menimpanya.

He Cares The Most || DoyRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang