13. Curious

396 54 18
                                    

Ayo voment, maaf telat update otaknya lagi nggak bisa diajak kerja sama wkwk
.
.
.
.
"Ini Renjun ke mana si, mana udah setengah mapel lagi nggak berangkat-berangkat." Ocehnya dengan nada yang sangat kesal.

Haechan memutar dan memainkan bolpoinnya perasaannya tidak mengenakkan.

"Njun lo ada masalah atau gimana sih?"

Di sisi lain Renjun sekarang telah dihukum di tengah lapangan sembari mengangkat satu kaki dengan tangan memegang kedua telinganya sendiri, suasana sepi panasnya juga sangat terik.

Membuat Renjun ingin meminum air satu galon saja.

Untungnya Renjun membawa air putih ya walaupun tidak seberapa dan langsung habis. Seenggaknya itu bisa sedikit mengurangi rasa hausnya.

Renjun merasa malu jika waktu istirahat tiba nanti pasti murid-murid akan melihatnya lalu memperbincangkan dirinya dengan omongan yang tidak enak didengar.

Tapi Renjun sadar akan diri sendiri ini semua juga salahnya, kalau saja tadi Renjun berhasil menghindar pasti tidak akan seperti ini kejadiannya.

Kringg...

Semua para murid berlalu lalang juga berdesak-desakan karena ingin segera menuju ke arah kantin, mengisi perut mereka yang kosong.

"Loh itu Renjun?"

"Ah iya itu Renjun! Dia dihukum?"

"Astaga kalau memang benar dia dihukum itu sangat memalukan, bukannya dia orang yang berprestasi? Kenapa memalukan seperti itu."

"Akupun juga tidak tahu apa alasannya, setahuku dia selalu berangkat pagi tidak pernah telat."

"Hahah maklum sih ya mungkin dia kerja terlalu keras untuk membiayai kebutuhannya sendiri, dia kan tidak punya siapa-siapa dia sebatang kara."

"Ya tuh haha aku sempat lupa."

"Sungguh memalukan."

Renjun mendengar itu semua, panas telinganya sangat panas saat mendengar benar saja apa kata-kata mereka ia memang memalukan.

Haechan melihat kerumunan di tempat murid-murid pada berbicara tidak tahu soal apa, Haechan sangat penasaran ia melangkah menuju tempat itu tetapi langkahnya mendadak berhenti ia mengerutkan keningnya.

"Renjun? Dihukum? Yang bener aja anjir!" Haechan mengumpat dengan cepat mendekati Renjun.

"Woi Ren!"

"Apa?"

"Santai-santai aja lo! Kok lo bisa dihukum sih? Gara-gara telat? Tapi telat gara-gara apa? Kasih tahu gue!"

"Nggak kenapa-kenapa gue emang udah telat dari rumah."

"Nggak usah bohong lo! Itu wajah lo kenapa lebam gitu hah?!" Renjun memegang wajahnya lalu saat tidak sengaja menekannya Renjun meringis kesakitan.

"Tadi gue jatoh."

"Alasan lo! Gue ini emang siapa lo? Orang asing? Kita udah sahabatan sejak dua tahun yang lalu Ren!! Bagi masalah lo juga dong! Jangan diem gini! Nggak suka gue."

"Ck nanti istirahat ke dua, gue kasih tau."

"Terus, lo kapan kelar hukumannya?"

"Abis selesai istirahat."

"Yaudah, nih lo minum dulu pasti lo haus." Ucapnya menyodorkan sebotol air mineral.

"Makasih chan." Renjun mengambilnya lalu meneguknya sampai habis.

He Cares The Most || DoyRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang