9. Unlucky

443 61 2
                                    

Maaf soal adanya typo, voment yok.

Renjun berjalan menuju kamarnya ia meletakkan jaket yang ia pakai ke kasur saat pergi menuju rumah Haechan di malam hari tadi.

Ia duduk di kursi meja belajarnya, mengamati tugas yang tinggal beberapa nomer yang harus ia selesaikan.

Renjun langsung saja mengambil alat tulisnya lalu menyelesaikan tugas itu.

Saat selesai ia termenung memainkan pulpennya dengan memutar-mutar badan pulpen. Ia kepikiran soal wanita yang tidak sengaja ia tabrak waktu di lorong sekolah.

Flashback on

Renjun sedang berlari agak kencang menuju perpustakaan untuk mengambil buku penting karena ia benar-benar membutuhkan itu sekarang.

Karena tidak melihat sekitar hanya fokus ke depan ia pun tidak sengaja menabrak wanita berrambut pendek dengan paras yang cantik.

"Aw!" Wanita itu meringis ketika kulit bagian lututnya mengelupas mengeluarkan sedikit darah ketika jatuh mengenai lantai lorong sekolah.

"Astaga, kau tidak apa?" Tanyanya sembari mengulurkan tangan kepada wanita itu. Wanita itu langsung menerimanya.

"Aish tidak apa, ini hanya luka kecil."

"Mau aku antar ke UKS?"

"Tidak usah sampai di kelas nanti aku akan mengambil kotak P3K lalu mengobatinya."

"Ah baiklah kalau begitu... sekali lagi aku mohon maaf karena membuatmu terluka aku sedang terburu-buru sekarang sampai jumpa!" Renjun melanjutkan larinya menuju perpustakaan.

Wanita itu hanya menghela nafas pelan kenapa nasib seperti ini selalu menimpanya kala ia masuk tempat umum? Memang sudah sial takdirnya seperti ini.

Wanita itu pun berjalan agak sedikit pincang tetapi ia cepatkan langkahnya takut saja kalau bel masuk mendadak berbunyi.

Flashback off

"Aku belum tahu siapa namanya, mungkin besok aku harus menemuinya dan mengajaknya berbincang sedikit?"

"Gila aku benar-benar bodoh sempat membuatnya terluka apalagi kulitnya yang terkelupas itu cukup lebar pasti terlalu sakit jika wanita yang merasakan."

Ada apa dengan Renjun ini? Dia sudah menemukan cintanya?

Dia beranjak menuju jendela kamarnya. Ia terkejut ada kotoran di teras dekat kamarnya itu.

Aish kucing menyebalkan, Renjun ingin sekali setelah ini beristirahat tapi ada-ada saja yang terjadi.

Renjun terpaksa untuk mempersiapkan alat pembersihan lalu membersihkan kotoran yang ada di teras kontrakan itu.

Renjun terpaksa untuk mempersiapkan alat pembersihan lalu membersihkan kotoran yang ada di teras kontrakan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kira-kira di mana kelas wanita itu?" Gumamnya.

Renjun masih berjalan di sekitar lorong sekolah yang kemarin ia lewati, barangkali wanita itu kembali melewati daerah sini.

He Cares The Most || DoyRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang