12. Late

438 64 1
                                    

Voment and sorry for typo😉 !!

Setelah kejadian tadi, Renjun puas. Sangat puas karena lelaki tan itu sudah menerima balasan darinya sendiri.

Luka? Renjun nggak peduli, ia malah senang.

Oke sekarang kita kembali ke lelaki tan itu. Haechan sudah bisa menebak kalau cubitan Renjun tadi ialah cubitan maut, pinggangnya yang kena cubit aja sampai memar biru gitu.

Haechan pengen nangis aja, mana ini ngolesinnya sakit banget, Renjun bukannya tanggung jawab malah pulang.

Menurut Haechan ya nggak adil lah secara Renjun yang buat salah duluan dia hukum, terus eh malah ditambah lagi.

Haechan pasrah doang, dia udah nggak berani lagi buat ngejahilin Renjun kayak tadi.

Fikir Haechan cubitan Renjun memarnya bakal kecil eh tahu-tahu sebesar koin. Ya sudahlah tidak apa, Haechan akan meratapi nasib sendiri.

Nggak papa kena luka kayak gitu justru malah dimanja sama orang tua kan enak.

Nggak papa kena luka kayak gitu justru malah dimanja sama orang tua kan enak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu bulan berlalu di saat kejadian sial yang menimpa Haechan itu. Renjun tentunya kini sudah siap untuk menjalani lomba olimpiadenya.

Satu bulan penuh Renjun belajar tenang tanpa gangguan, semua materi yang ia pelajari juga cepat sekali masuk otak dan bisa sering diingat.

Dan tepatnya hari ini tiba, Renjun memohon banyak sekali doa kepada Tuhan agar bisa diberi keajaiban.

Saat pemberangkatan tentunya Haechan ikut, ia ikut untuk menyemangati Renjun.

Saat lomba dimulai emang nggak boleh berisik cuma pas sebelum lomba sama selesai lomba, Haechan bakal ngeyakinin Renjun kalau Renjun pasti juara pertama.

Renjun sangat mudah mengerjakan semua soalnya, tapi ya begitu waktunya yang harus cepat ia kejar, karena harus mengerjakan banyak rumus-rumus.

Sebelum sepuluh menit waktu akan habis, Renjun telah usai. Ia tersenyum melihat hasil jawabannya lantas ia menunggu sepuluh menit lagi waktu selesai mengerjakannya.

Selesai dari ruang lomba itu, Renjun bersama Haechan pergi sebentar ke tempat makan yang sudah disediain di tempat lomba olimpiadenya. Maklum perut Renjun sudah terasa kosong.

Haechan ikut-ikut aja ia juga terasa lapar.

Waktu yang ditunggu Renjun kini telah tiba, yaitu pengumuman pemenang peserta lomba olimpiade.

Renjun begitu gugup saat mendengarkan salah satu nama yang disebut-sebut.

Juara ketiga ia tidak dipanggil, juara kedua ia juga tidak terakhir ini yang ia inginkan semoga Renjun yang mendapatkan.

"Selamat atas Kim Renjun yang telah memenangkan juara pertama dari Sekolah Menengah Atas Neo City!"

Renjun berdiri dari kursi dengan tidak percaya apa yang ia dengar barusan.

He Cares The Most || DoyRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang