3. The first meeting

565 66 2
                                    

Jam empat sore telah tiba. Waktunya Doyoung untuk berangkat kerja. Sebelum pergi. Doyoung berpamitan dengan adiknya.

"Injun, kakak pergi dulu jaga rumah ya jangan pergi ke mana-mana."

"Iya kak siap." Di lubuk hatinya padahal Renjun akan pergi melamar kerja setelah kakaknya mulai menjauh dari pandangannya.

Doyoung mengecup dahi adiknya lalu pergi.

Doyoung sudah tidak terlihat kembali. Renjun pergi ke kamar. Bersiap untuk melamar kerja setelah ini.

Doyoung sampai di minimarket tempat kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doyoung sampai di minimarket tempat kerjanya. Ia disambut ramah oleh orang kemarin yang sempat bertemu dengannya. Namanya adalah Kun.

"Hai, oh ya kita belum berkenalan siapa namamu?"

"Panggil saja namaku Doyoung." Ucapnya senyum mengulurkan tangannya kepada Kun.

"Ah Doyoung, perkenalkan namaku Kun." Kun menjabat tangan Doyoung juga tersenyum balik.

"Kau mau menjadi temanku?" Ucap Kun.

"Tentu saja aku mau."

"Ah baik kita berteman sekarang!" Lagi lagi Doyoung hanya tersenyum.

"Oh ya apa boleh aku bekerja sekarang?"

"Boleh-boleh tentu, mari ku ajarkan terlebih dahulu."

Kun mengajarkan Doyoung tentang pemegangan kasir sampai Doyoung faham. Akhirnya tidak membutuhkan waktu lama Doyoung langsung faham apa yang dijelaskan oleh Kun.

"Sudah faham?" Doyoung mengangguk semangat.

"Oke kalau begitu aku tinggal, semangat bekerja. Doyoung." Kun meninggalkannya.

Doyoung pun memulai pekerjaannya. Beberapa menit kemudian tibalah orang yang berdatangan ke kasir. Doyoung berdiri lalu menerima barang yang akan mereka beli. Doyoung bekerja dengan baik. Senyum tulusnya ia berikan ke semua pembeli di sini. Termasuk teman kerja juga bosnya.

Sementara Renjun ia tengah berjalan ke tempat ia ingin melamar pekerjaan. Renjun berfikir ia takut juga kalau kakaknya tau akan hal ini pasti Doyoung akan marah. Tapi semoga saja Doyoung tidak mengetahui tentang ini.

Renjun sudah diterima bekerja. Ia hanya bekerja yang ringan-ringan saja lumayan juga uangnya bisa Renjun tabung kalau suatu saat kakaknya butuh Renjun bisa memberi uang itu.

Renjun sudah bisa mulai bekerja hari ini. Cukup lelah tetapi rasa lelah ini bisa membuatnya tidak bosan ketika di rumah terus menerus. Karena ia mendapatkan teman berbicara di sana.

Renjun membersihkan badannya yang sudah lengket ia menyiapkan makan malam untuk kakaknya terlebih dahulu sebelum ia belajar.

Renjun belajar mulai dari membaca mapel yang akan ia pelajari besok lalu mengerjakan tugas yang agak banyak tetapi membuat Renjun senang karena ia suka dengan tugas yang terlalu banyak dari pada mempelajari buku.

He Cares The Most || DoyRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang