"Ada apa?" Tanya Jungkook tanpa menatap Taehyung yang seenaknya memasuki kantornya. Dia sibuk mengetik di mesin ketik.
"Kau masih bekerja? Ayolah, ini kan hari libur!" Seru Tae, diam-diam meletakkan notebook ungunya di rak.
Syukurlah Jungkook tidak menyadarinya.
"Waktu luang hanya akan membuang waktuku. Aku menjadi prajurit untuk menjaga negara kita, bukan untuk berjalan-jalan."
Tae merotasikan matanya, Ia mengapresiasi cintanya pada negara ini, namun apa dia tidak bisa istirahat sebentar?
"Aku tahu, tapi bisakah kau istirahat sebentar? Bersenang-senang?"
Jungkook tidak menjawab. Dahinya mengerut dan fokus dengan apa yang dikerjakannya. Tae mendekatinya untuk melihat apa yang dia ketik. Dan dia takjub oleh ketikan Jungkook yang tidak membuat kesalahan sama sekali.
Mesin ketik mirip dengan komputer. Bedanya jika kau salah mengetik kau harus mengulang semua dari awal.
Dan mungkin, Tae sekarang lebih menyukai mesin ketik daripada laptop yang sederhana. Karena selain melatih kemampuan, itu melindungi mata dari radiasi.
"Katakan saja mengapa kau kemari." Kata Jungkook.
"Aku hanya ingin kau pergi bersamaku ke pusat kota. Aku yakin disana pasti ada festival!" Tae mencoba terdengar antusias, berharap Jungkook akan antusias juga.
"Maaf, aku tidak bisa. Kau bisa datang sendiri atau bersama teman-temanmu. Aku harus menyelesaikan ini."
Tae cemberut. "Kau bisa menyimpan itu untuk besok, ini adalah hari libur! Mereka akan paham. Ayolah, ayo pergi bersamaku.."
Tae mencoba yang terbaik menunjukkan keimutannya hanya untuk mempengaruhi Jungkook. Namun, itu tidak berhasil.
"Tuan Kim, aku minta maaf tapi aku tidak bisa. Haruskah kupanggil stafku untuk menemanimu?" Tanyanya.
Tae menghela nafas, menyerah. "Tidak usah, terimakasih." Ucapnya dan dengan berat hati meninggalkan kantor Jungkook.
Tepat waktu, Bogum melewati kantor Jungkook dengan Namjoon dan teman sekelompoknya.
"Hey, Tae! Ada apa wajah lesumu itu?" Sapa Namjoon dan Tae segera mengangkat wajahnya dan tersenyum.
"Tidak ada, Kalian ingin pergi kemana?" Tanya Tae. "Kami ingin ke pusat kota untuk bergabung ke perayaan. Ingin pergi bersama kami?"
Tae mengangguk. "Ya! Tentu—"
"Dia pergi bersamaku."
Jungkook tiba-tiba keluar dari kantornya dan membuat Tae bingung.
"Anda bisa pergi bersama kami juga Kapten!" Ucap Bogum, namun Jungkook menggelengkan kepalanya.
"Tidak, ini hanya kita berdua." Tae mengangkat sebelah alisnya. "Kau bilang kau tidak bisa—"
"Haruskah kita pergi sekarang? Tuan Kim?"
Bogum akan berbicara lagi saat Hoseok bicara. "Tak apa Bogum, ayo kita temui Tae disana nanti, hehe. Hati-hati Tae!" Ia menarik lengan Bogum dan pergi.
Tae menghadap Jungkook dengan wajah penuh tanda tanya. "Kau bilang kau sibuk."
Jungkook menggeleng. "Aku bilang begitu? Tidak tuh."
..
'Kadang aku gapaham apa yang terjadi di otaknya'
..
Tae sangat bersemangat. Dan aura festival di pusat kota membuatnya lebih semangat.
Sudah bertahun-tahun sejak terakhir kali ia ke taman hiburan, dan dia sangat senang mengunjunginya lagi. Meskipun di era yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain Jeon, Since 1894 [kookv] Indonesian ver
Fiksi Penggemar[ON GOING] "Saat perang usai, kita akan menikah dan aku akan menumbuhkan bunga seperti dirimu, dan kisah kita akan menjadi salah satu kisah cinta terindah di alam semesta" -sebuah surat ditemukan di saku tentara yang tewas ; Captain Jungkook Jeon, 1...