Sinar mataharilah yang membangunkan Jungkook, menyinari wajahnya dan mungkin memang menyuruhnya bangun sekarang. Jungkook rasa sekarang mungkin sudah sekitar pukul 9, tidak ada pelatihan karena sekarang hari libur dan juga akhir pekan.
Pemandangan pertama yang ditangkap netranya adalah orang paling cantik yang pernah dilihatnya. Tae sedang tidur nyenyak di sampingnya, selimut menutupi keduanya yang masih tidak berpakaian.
Jungkook tersenyum, ia tidak biasanya seperti ini di pagi hari. Tapi ia menyadari bahwa ternyata rasanya sangat menyenangkan bangun di pagi hari dan hal pertama yang dilakukan adalah memandang orang yang paling ia sayangi.
Ia menggeser posisi untuk memeriksa fitur wajah Tae dengan jelas, dan kalian tahu? Bahkan saat ia tidur, Aphrodite akan sangat cemburu padanya.
Jungkook dengan lembut merapikan rambut Tae yang menutupi sebagian wajahnya ke belakang telinga guna melihat wajahnya dengan lebih jelas. Ia sedikit mengusap rambut Tae dengan jarinya.
Jungkook sangat menyukai ini semua.
"Tidak sabar untuk membangunkanmu setiap pagi setelah pernikahan kita." Gumamnya kemudian tersenyum sendiri. "Kita akan membangun rumah lagi, kita akan hidup bersama dengan anak-anak yang kita adopsi. Kita akan merawat mereka dan akan kupastikan kita bahagia untuk selamanya."
Jungkook bangun dari tempat tidur, membuka kabinetnya untuk mengambil sesuatu. Ia tersenyum pada dirinya sendiri kemudian beralih menatap Tae dengan tatapan penuh cinta.
Setelah berpakaian, ia mengambil cincin pernikahan kemudian memasukkannya ke dalam sakunya. Ia merasa sangat bersemangat.
Ia mandi dengan cepat, mengecek apakah Tae sudah bangun atau belum, dan dia belum.
"Aku pasti membuatnya kelelahan semalam." Jungkook menggaruk belakang kepalanya sambil tertawa pelan. Ia pergi ke dapur guna menyiapkan sarapan untuk mereka.
Ia baru saja meletakkan makanan di atas meja makan saat sebuah ketukan di pintunya terdengar. Ia bergegas pergi untuk membukakan pintunya. Menampilkan 5 tentara asing, namun ia yakin kalau mereka orang Amerika.
Jungkook merasa sedikit bingung, karena sangat jarang ia mendapat kunjungan dari rekan-rekannya. "Ya? Apa yang bisa saya lakukan untuk kalian?" Tanyanya, masih mencoba profesional.
"Pertama-tama, selamat tahun baru, Kapten." Ucap prajurit paling depan. "Kedua, saya adalah Kolonel Hank. Dan kami meminta Anda untuk ikut bersama kami ke kantor polisi." Kolonel itu menunjukkan surat perintah penangkapan dan pemeriksaan.
"Kami perlu memeriksa rumah Anda." Jungkook menatap mereka tajam, ia sebenarnya gugup, tapi ia terlalu profesional untuk menunjukkannya. Ia memberi mereka jalan untuk masuk ke rumahnya, "Silahkan."
Mereka semua memasuki rumah Jungkook dan mulai memeriksa seluruh bagian rumahnya. Jungkook sendiri cukup percaya diri karena ia yakin mereka tidak akan menemukan apa pun itu yang mereka cari.
Ia melihat Kolonel Hank membuka pintu kamar, dan ia juga tahu kalau dia pasti melihat Taehyung. Namun Jungkook memiliki jalannya sendiri. "Berhenti di sana." Ucapnya, dan itu mengambil atensi seluruh prajurit yang sedang memeriksa rumahnya.
"Siapa orang yang ada di sana?" Kolonel bertanya, merujuk pada Taehyung yang terbungkus selimut tebal. Wajahnya tidak terlihat karena ia menghadap ke sisi berlawanan, dan selimutnya membuat dirinya tertutup dengan rapi.
"Itu adalah istriku." Ucap Jungkook.
"Bukankah itu sangat mesum dan tidak sopan bagi Anda jika Anda pergi untuk memeriksanya?" Sambungnya.
Kolonel itu menatap Jungkook, berhenti melangkah lebih jauh. Ia memandang pada seseorang yang ada di tempat tidur. Meskipun ia merasa sedikit curiga, ia menutup pintunya kembali dan tidak jadi masuk ke dalam. Ia akan dalam masalah jika ia masuk dan menjumpai seorang wanita telanjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain Jeon, Since 1894 [kookv] Indonesian ver
Fiksi Penggemar[ON GOING] "Saat perang usai, kita akan menikah dan aku akan menumbuhkan bunga seperti dirimu, dan kisah kita akan menjadi salah satu kisah cinta terindah di alam semesta" -sebuah surat ditemukan di saku tentara yang tewas ; Captain Jungkook Jeon, 1...