Tae tidak bisa berkata-kata terhadap kisah yang diceritakan oleh profesornya. Bibirnya nyaris mengeluarkan darah akibat ia yang terus-terusan menggigitnya guna menahan tangis yang memaksa keluar.
Namun ia gagal, karena air matanya sudah jatuh.
Jungkook menunggunya... Jungkook menepati janji untuk menunggu dirinya.
"Saat perang, Reiner memerintahkan prajuritnya untuk membunuh seluruh sejarawan yang masih hidup di Korea. Namun mereka tidak mengetahui jika Kapten Jeon juga salah satu dari sejarawan itu sendiri. Itulah mengapa beliau adalah satu-satunya yang mengerti seluk beluk masa itu."
Para siswa tidak tahu harus merasakan apa lagi saat ini.
"Dan untuk surat yang ditemukan di sakunya, silahkan kalian melakukan penelitian lagi."
Semuanya mengeluh dan protes, mereka benar-benar penasaran dengan isi surat itu.
"Kapten Jeon juga membuat sebuah lagu untuk kekasihnya, dan itu yang akan kutunjukkan pada kalian hari ini."
Taehyung membeku di tempatnya.
Ia teringat saat dirinya meminta Jungkook untuk membuatkannya sebuah lagu. Ia takut... Bagaimana jika itu adalah lagu untuknya? Apa ia akan siap untuk mendengarkan suara Jungkook sekali lagi?
"Judul lagunya apa, Prof?"
"Still With You. Dengarkan baik-baik, oke?"
Tae ingin berlari, ia ingin meninggalkan kelas ini dan menghilang entah kemana. Ia tahu betul dirinya sama sekali tidak siap, ia tahu ia hanya akan menyakiti dirinya sendiri lagi.
Namun nahasnya ia tidak dapat menggerakkan satu bagianpun dari tubuhnya ketika lagunya mulai diputar.
Suaranya sedikit menggema, membuat suasana bagi Taehyung.
Meski tangannya sudah mati-matian menahan isakan dari bibirnya, itu tetap tidak membantu karena isakannya semakin menjadi-jadi.
"Maaf... Maaf karena aku meninggalkanmu..."
Ucapnya di antara isak tangisnya, lututnya melemas dan membuatnya jatuh berlutut. Taehyung bergetar dalam tangisan.
Salah satu teman sekelasnya menyadari dan bergegas menghampiri Taehyung guna memeriksa apakah dirinya baik-baik saja.
"Taehyung, ada apa? Kamu kenapa?" Ia mulai menarik perhatian.
"Tuan Kim? Apa kau baik-baik saja?" Tanya salah seorang profesornya, beliau berjalan mendekati Taehyung.
Yang bersangkutan mengangguk kemudian berdiri.
"Maaf, saya sedang tidak enak badan." Tanpa keraguan sedikitpun, ia berbalik dan segera berlari. Teman-teman dan profesornya memanggilnya, namun ia tak menggubris mereka dan meneruskan langkahnya.
Ia hanya ingin semuanya berakhir sekarang.
..
To my Celestial Love
Apa sebenarnya yang kau miliki, sehingga aku menjadi begitu tergila-gila padamu? Aku terus bertanya pada semesta tentang apa sebenarnya alasan mengapa mereka membiarkan orang yang tidak pernah ditakdirkan untuk bersama bertemu?
Karena hingga sekarang, aku tidak mengerti bagaimana takdir bekerja. Itu benar-benar keterlaluan. Mengapa mereka membiarkan dua makhluk bersanding jika pada akhirnya mereka tidak akan berakhir bersama?
Kau berjanji padaku selamanya, Taehyung. Kau berjanji. Tapi aku menyadari bahwa selamanya adalah kebohongan terbesar yang pernah ada di alam semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain Jeon, Since 1894 [kookv] Indonesian ver
Fanfic[ON GOING] "Saat perang usai, kita akan menikah dan aku akan menumbuhkan bunga seperti dirimu, dan kisah kita akan menjadi salah satu kisah cinta terindah di alam semesta" -sebuah surat ditemukan di saku tentara yang tewas ; Captain Jungkook Jeon, 1...