Dari kejauhan Hendra yang melihat Alin yang sedang bergelang-geleng kepala merasa heran dengan tingkahnya anak itu lalu menghampiri alin yang tidak sadar dengan kedatangan nya.
"Woiii" teriak Hendra
Alin langsung kaget lalu memukul Hendra yang entah kapan sudah di sampingnya "ngagetin aja untung gue gak punya penyakit maag kalu punya bisa jantung nih gue" ucap Alin
"Salah jubaedah mana ada maag langsung ke jantungan," sahut Hendra sambil terkekeh.
"Ya terserah gue lah"
"Iya terserah lo"
"Ayok cepetan pulang lama banget sih" ucap Alin dengan nada ketusnya.
"Iya tuan ratu ayo pulang," sambil mengacak-acak rambut Alin karena gemas dengan tingkah lakunya.
Hendra bergegas menjalankan montornya. Alin yang berada di jog belakang hanya melihat kendaraan yang ada di ibu kota karena hari yang mulai siang.
Tak terasa 15 menit sudah mereka sudah sampai di pekarangan rumah. setalah mengucapkan terimakasih kepada Hendra Alin langsung membuka gerbang dan langsung masuk ke dalam rumah.
🦋🦋🦋
David yang sudah sampai di rumah langsung di interogasi oleh Rani-Bunda David sedangkan Devan-Ayah David sedang ada di luar kota jadi hanya Bunda nya saja yang mengintrogasi.
Jika ada ayah nya maka David akan di bela oleh ayah nya. Maka ini kesempatan yang emas untuk Bunda nya yang mengomel sudah hampir 1 jam ini. David mendengus kesal karena ayah nya yang berada di luar kota.
" Kenapa lagi kamu ini sampai bisa di keluarkan dari sekolah," tanya Bunda David dengan suara yang meninggi.
"Makan di kelas" jawab David dengan asal asalan.
"Gak mungkin makan di kelas bisa di keluarkan dari sekolah."
"Bisalah ini buktinya abang di keluarin dari sekolah" sambil terkekeh.
"Gak usah bercanda ya bang kamu ini udah 2 kali di keluarin dari sekolah," geram Bunda David sambil menjewer anak pertamanya.
Ya, David mempunyai adik perempuan yang bernama Diva Baskara yang masih kelas 7 SMP.
"Akhh sakit bun maaf," ucap David sambil memegangi telinganya.
"Ini pasti gara gara tawuran lagi kan?" tanya Bunda David sambil melepaskan jewerannya.
"Enggak bun"
"Jawab jujur mau bunda jewer lagi nih sekalian ginjal mu bunda cubit mau."
David yang menggelidik ngeri lalu menganggukkan kepalanya. Sedingin dinginya sifat david kepada semua orang tapi tidak dengan kedua orangtuanya, adik dan ti-ah sudah jagan di bahas lagi.
Rani membuang nafas beratnya lalu menatap putra pertamanya. Jujur Rani sudah lelah menghadapi kelakuan anak nya ini yang keluar masuk bk hingga ke ruangan kepala sekolah tapi Rani bangga dengan David meskipun nakal dia tidak pernah lupa dalam belajar dan selalu memberikan prestasi yang baik dalam sekolah.
"Jangan di ulang lagi bang" ucap Rani
"Iya bun"
"Ya udah sana ganti baju terus istirahat pasti abang capek" ucap Rani sambil tersenyum.
"Iya bun maafin abang ya bun"
"Iya ngak papa ya udah sana istirahat,besok senin bunda daftarkan ke sekolahnya kakek aja ya?" tanya Rani sambil mengusap rambut David.
"Iya ya udah abang ke kamar dulu ya"
Rani hanya mengangguk sambil menatap kepergian putranya yang menaiki anak tangga.
David bersyukur mempunyai Rani yang marah nya hanya berjam-jam saja meskipun harus mendengarkan omelan sang bunda. David langsung ganti baju dan membaringkan tubuhnya di ranjang hingga David tertidur.
🦋🦋🦋
"Ma Alin mau ke supermarket depan ya"
"Mau beli apa lin?" tanya Lina-Mama Alin
"Mau beli ciki ma, punya Alin udah habis nih"
"Sekalian beliin mama bakso di depan komplek"
Alin hanya mengangguk dan mencium tangan mama nya"Assalamu'alaikum ma"
"Waalaikumussalam hati hati" teriak mama Lina yang ada di teras rumah, Alin hanya mengacungkan jempol lalu mulai mengayuh sepeda phoenix nya sambil bersenandung kecil.
Setelah bersepeda menempuh waktu hanya 5 menit Alin sudah sampai di supermarket lalu mengambil banyak makan ringan dan berbagai susu kotak, setalah semua kebutuhan sudah di dapat alin langsung membayar ke kasir dan langsung pulang untuk membelikan apa yang di pesan mama nya tadi.
Dari ke jauhan terdapat seseorang yang bertubuh atletis memakai hoodie hitam yang tak sengaja melihat Alin yang keluar dari supermarket , lelaki itu menarik sudut bibirnya dan terbentuklah senyum yang sangat manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Davlin
Teen FictionLEBIH BAIK, FOLLOW DULU🔮 "Lo mau jelasin apalagi sih ha! bukannya semuanya udah jelas, toh kita juga bukan siapa-siapa lagi." "Kita kan masih pacaran." "Ha? Pacaran? Lo kemana aja selama 2 tahun ini lo gak ada kabar lo pura-pura lupa atau amnesia b...