Jam ke menit, menit ke detik, hari pun sudah berganti. Hari ini adalah hari Senin hari yang sangat membosankan bagi seluruh siswa. Senin ke Minggu aja lama tapi Minggu ke Senin cepat itu adalah yang di pikiran semua orang termasuk Alin.Alin sudah sampai ke sekolah lebih awal karena setiap Senin akan di adakanya upacara bendera.
Setelah upacara Alin dan teman-temanya menuju ke kantin. Di koridor Alin berserta sahabatnya sangat serius membicarakan gosip terbaru. Alin tak begitu tertarik dengan gosip tapi dia juga tak mau ketinggalan gosip entahlah bagiamana mendefinisikan Alin ini.
"Kalin tau belum kalau nanti ada murid baru di sekolah?" tanya Amanda
" Belum,tau darimana lo?"sahut Cessa
" Denger denger sih dari kelas sebelah "
" Cewek atau cowok Man?"
"Cowok katanya ada 4 terus ganteng teruskan katanya mereka di keluarinnya gara gara tawuran sebulan sekali gila ga tuh " sahut Amanda yang begitu antusias.
"Gila udah kayak preman aja tuh orang" sahut Alin
Amanda mengangguk lalu kembali menceritakan apa yang di gosipkan di kelas sebelah" tapi dari salah satu ke empat murid baru itu ada cucu pemilik sekolah ini "
" Wah pasti ganteng tuh bolehlah ya gue pepet lumayan tuh uangnya " sahut Indah
" Mata duitan! " sahut mereka bertiga.
Tanpa mereka sadari ada ke empat cowok yang berjalan berlawanan, keempat cowok itu sangat asyik dengan handphone nya sedangkan, ke empat cewek ini sangat asyik membicarakan gosip terbaru. Dan jadilah bertubrukan Alin dkk terpental dan terjatuh sangat tidak elit untung saja koridor sepi sedangkan, ke empat cowok ini yang berbadan tegap dan jangkun masih berdiri tegak mereka hanya kaget saja lalu mereka menunduk dan melihat keempat cewek ini terjatuh di lantai.
Amanda langsung berdecak pinggang akan menyumpahi ke empat cowok itu. Sendangkan Alin, Cessa dan Indah masih membersihkan debu yang ada di rok dan tangan.
" Kalian ini kalu jalan pakek mata dong! " ucap Amanda.
" Lo juga kalau jalan pakek mata " sahut salah satu cowok yang tak mau kalah.
Suara itu sangat familiar bagi Amanda, lalu ia menoleh ke kiri dan mengamati orang itu. Amanda berfikir keras siapa cowok itu dan yap Amanda sudah ingat siap cowok itu.
"Elo" ucap Amanda dan cowok itu bersamaan.
Alin,Cessa dan Indah yang masih sibuk membersihkan debu dari pakaian mereka lalu mulai memperhatikan perdebatan kecil Amanda dengan cowok itu. Mata Alin tak sengaja bertemu dengan manik hitam yang sangat tajam.
Deg
Jantung Alin berdetak dua kali lipat dari biasanya, tubuh alin sangat lemas,dan tubuhnya seketika menjadi kaku. Tatapan itu tatapan yang mengintimidasi bagi semua orang kecuali bagi Alin tatapan itu malah menjadi tatapan yang sangat di rindukan.
Sedangkan cowok itu sama halnya dengan Alin. Tatapan yang ia rindukan ingin sekali ia membawa Alin dalam dekapannya menyalurkan rasa rindunya. Tapi apakah Alin masih menerimanya kembali? Itu adalah pertanyaan yang besar di kepala David.
Alin dan David pun tersadar akan tatapannya akibat suara Amanda dan Doni yang begitu nyaring pada saat berdebat.
Yap David dkk pindah ke SMA GARUDA.
" Lo ngapin ke sini ha? oh gue tau lo pasti ngikuti gue kan ha! ngaku aja deh lo" ucap
Amanda." Cih,PD banget lo jadi cewek " sahut Doni
KAMU SEDANG MEMBACA
Davlin
Teen FictionLEBIH BAIK, FOLLOW DULU🔮 "Lo mau jelasin apalagi sih ha! bukannya semuanya udah jelas, toh kita juga bukan siapa-siapa lagi." "Kita kan masih pacaran." "Ha? Pacaran? Lo kemana aja selama 2 tahun ini lo gak ada kabar lo pura-pura lupa atau amnesia b...