Happy reading🥰
Sesampainya di rumah, Alin langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian. Setelah selesai ia merebahkan tubuhnya ke king size ,semua badannya terasa pegal karena ia terlalu bersemangat bermain. Awalnya memang tidak bersemangat karena ulah David yang membuatnya kesal, tapi lama-lama ia merasa bersemangat. Saat akan memasuki alam mimpi, ponsel Alin berbunyi ia langsung mengangkat panggilan video call. "Ada apa?" tanya Alin.
"Buang!" ucap seseorang diseberang sana.
"Apanya?"tanya Alin yang tak mengerti.
"Boneka," ucapnya dengan dingin.
"Apa! Lo suruh gue buang bonekanya!" teriak Alin.
"Hm,"
"Gak,"
"Nanti gue beliin yang baru!"
"Bukan masalah baru atau lama. Gue ga mau buang bonekanya karena boneka ini udah nemenin hampir 7 tahun!"
"Ga perduli,"
"Lo egois Vid!" Setelah mengucapkan hal itu Alin langsung mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Enak saja di suruh untuk membuang Boneka kesayangannya. Emang jika di pikir David itu siapa? Cuma pacar, hanya pacar! Bukan suaminya, kenapa begitu egois dan posesif. Alin tidak ingin terlalu memikirkannya ia lebih baik tidur mengistirahatkan tubuh dan otaknya.
Lain dengan David mendengus kesal saat tiba-tiba Alin memutuskan sambungan telfonnya. Apa dia bilang ia egois. Jika di pikir-pikir Alin lah yang egois. Ia tidak mau jika Alin bertemu dengan orang yang memberi boneka itu. Jika Alin bertemu bisa di pastikan maka ia akan menjadi dekat dengan orang itu. Apakah dirinya salah? Menurutnya ia tidak salah, Alin lah yang salah.
Kenapa Alin tidak mau nurut lagi dengannya? Berbanding terbalik waktu SMP Alin selalu nurut dengannya jika ia bilang A maka Alin akan melakukannya.
"Lo berubah Lin," gumamnya sambil menatap figura yang atas naskah.
Ia mulai membuka laci naskah mengambil beberapa obat menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan. "Gue sebenernya muak dengan obat-obat ini tapi gue udah sejauh ini gue akan berusaha sebisa gue," ucapnya lalu ia meminum obat itu di bantu dengan air putih. Setelah meminum obat David langsung merebahkan tubuhnya di atas king size tak lama ia mulai terlelap dan masuk ke alam mimpi.
🦋🦋🦋
Jam menunjukkan pukul setengah 12 siang dan Alin belum bangun dari tidurnya. Lina yang melihat kelakuan putrinya yang masih terlelap tidur mulai berkacak pinggang dan berjalan mendekati Alin. "Alin bangun!" bentak Lina tepat di samping putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Davlin
Teen FictionLEBIH BAIK, FOLLOW DULU🔮 "Lo mau jelasin apalagi sih ha! bukannya semuanya udah jelas, toh kita juga bukan siapa-siapa lagi." "Kita kan masih pacaran." "Ha? Pacaran? Lo kemana aja selama 2 tahun ini lo gak ada kabar lo pura-pura lupa atau amnesia b...