25. Mulai Rapuh

531 23 1
                                    

happy reading!

happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Beban keluarga baru pulang nih!"

"Enak ya, bisa ngabisin duit orang tua, bisa bolak-balik ke luar negeri."

"Ups, cowok penyakitan. Ah, gue gak mau deket-deket deh, takut ketularan virus,"

David yang mendengar cibiran dari adiknya langsung memberhentikan langkahnya tepat di ruang ruang tamu, diamana adiknya berada. "Maksud lo?"

Diva mengetuk dagunya dengan jari telunjuknya seolah sedang berfikir "Hm, maksud gue apa ya?"

"Oia baru inget! Maksud gue lo penyakitan," ucapnya sambil terkekeh.

David diam sejenak menatap adiknya. Yang ia lihat dari tatapan adiknya hanya ada rasa kebencian dan jijik terhadap dirinya. Ia bahkan heran kenapa Diva tiba-tiba berubah seperti ini? "Lo kenapa sih!"

"Gue, gapapa. Mungkin mulai sekarang gue ga usah panggil lo abang lagi, gue akan panggil lo dengan nama David!"

David mengepalkan kedua tangannya apa-apaan adiknya ini kenapa dia tidak sopan. Ia mulai berjalan mendekati adiknya, seketika Diva langsung menjauh,"Jagan deket-deket!" sentak Diva.

"Lo kenapa Diva. Lo ke sambet?" ucap David dengan begitu lembut.

Diva terdiam sejenak. Setelah beberapa detik kemudian ia mulai berteriak dengan lantang tepat di wajah David "GUE CUMA GAK MAU PUNYA ABANG PENYAKITAN KAYAK LO!"

🦋🦋🦋

Alin duduk di meja belajarnya selepas pulang sekolah ia hanya melamun memikirkan kejadian tadi pagi tepatnya di rooftop sekolah.

"Lo ma-mau ngapain," gugup Alin.

David tidak menggubrisnya ia semakin gencar untuk mengikis jarak di antara mereka.

Saat bibir David dengan bibir Alin akan bersentuhan, ponsel David seketika berbunyi. Ini kesempatan untuk Alin kabur lalu Alin mulai mendorong dada David saat hendak kabur tangan Alin lebih dulu dicekal oleh David.

"Hm," ucap David saat mengangkat telfon.

"Dav ini gue Mutiara, ini Dea lagi pingsan di kantin lo cepet kesini!"

"Gue kesana sekarang!"

Setalah itu David langsung memutuskan sambungan telfonnya dengan sepihak. Alin dapat melihat jelas raut muka David yang begitu khawatir. Saat akan pergi dari rooftop David langsung menghempaskan tangan Alin lalu David berlari meninggalkan Alin sendiri.

DavlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang