Terimakasih yang udah vote, meskipun enggak sesuai sama ekspektasiku sih>.<
Tapi gapapa yang penting udah ada yang vote.
Yang belum vote,yuk buruan vote biar aku bisa semangat nulisnya.
🦋🦋🦋
Pagi ini Alin dan Hendra berangkat sekolah bersama. Tapi Hendra sudah menunggu Alin 15 menit tak kunjung turun ke ruang tamu Hendra mulai jengah menunggu Alin yang menurutnya sangat lama.
"Lin cepetan napa! gue ada tugas jaga gerbang, lo kalau gak turun gue tinggal nih"teriak Hendra dari ruang tamu.
Seketika Alin langsung berlari menuju ruang tamu," sabar napa Ndra"
Hendra mulai melangkahkan kaki menuju pintu utama yang di ikuti Alin dari belakang"Kurang sabar gimana gue, udah gue nungguin lo 15 menit"
"Yaelah cuma 15 menit doang"
"Cuma lo bilang itu udah lama, gue bisa telat gara-gara lo yang lama dandan!"
"Ya udah iya maaf"
Hendra tidak menggubrisnya, ia mulai naik ke motor ninja dan melemparkan helm kepada Alin, " cepet naik"
Alin mulai naik ke motor dan memegang pundak Hendra.
"Gue bukan tukang ojek lo" sinis Hendra.
"Terus gue pegangan dimana?"
Hendra mulai menarik tangan Alin untuk memeluk di pinggangnya, "gue mau ngebut jadi pegangan di sini aja!"
Hendra mulai melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, sedangkan Alin yang ketakutan memeluk pinggang Hendra dengan erat dan menenggelamkan wajahnya di punggung Hendra.
"Astaga jantung gue,mulai disko" batin Hendra, sesekali Hendra juga melirik Alin dari spion terlihat jelas Alin ketakutan.
Sesampainya di sekolah semua tatapan siswa di SMA BANGSA tertuju kepada Alin dan Hendra.Bukan rahasia lagi jika dua sejoli ini selalu dekat seperti orang pacaran tapi jika di tanya mereka akan menjawab bahwa mereka sebatas sahabat tidak lebih.
"Turun Lin udah sampai" ucap Hendra
Tidak ada jawaban dari Alin, tapi Alin semakin memperkuat pelukannya dan wajahnya masih di sembunyikan di punggung Hendra.
Hendra mulai terkekeh pelan, tangan Hendra mengelus tangan Alin yang berkeringat karena ketakutan, "udah sampai Lin, kalau mau modus entar aja pas di rumah"
Alin yang tersadar langsung menarik tangan nya di pinggang Hendra, lalu mencubit pinggang Hendra.
"akhh, sakit lepas" teriak Hendra.
"Rasain nih" Alin semakin memperkuat cubitannya, "salah siapa bikin orang jantungan"
"Kan buru-buru, lepas sakit nih" pekiki Hendra.
Alin mulai melepaskan cubitannya dan turun dari motor.
Hendra mulai mengejar Alin " maaf atuh cantik besok gak di ulang la-" belum sempat Hendra menyelesaikan ucapannya sebuah bogeman mentah mengenai wajahnya hingga tersungkur.
Bugh
Kejadian itu tak luput dari tatapan seluruh siswa.
"ANJING" umpat Hendra sambil menatap tajam ke sang pelaku.
Saat Hendra akan bangun, ia mendapatkan bogeman lagi hingga kembali tersungkur, sang pelaku mulai duduk di atas perut Hendra dan membabi buta memukulinya.Hendra tidak bisa melawan karena tenaganya yang lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Davlin
Teen FictionLEBIH BAIK, FOLLOW DULU🔮 "Lo mau jelasin apalagi sih ha! bukannya semuanya udah jelas, toh kita juga bukan siapa-siapa lagi." "Kita kan masih pacaran." "Ha? Pacaran? Lo kemana aja selama 2 tahun ini lo gak ada kabar lo pura-pura lupa atau amnesia b...