Chapter 35 : Citra yang Sengaja Dibangun

332 74 6
                                    

Pada malam hari, di ruang pribadi di samping kamar tidurnya, Watcher sedang duduk dan meninjau file di laptopnya. Sekarang pukul 21:00, dia juga sedang menunggu mereka yang akan ikut dalam misi berbahaya berikutnya.

Watcher mengakses informasi terkait pengelolaan Asosiasi Gourmet selama dia sedang berlibur dan menstabilkan diri sebagai penulis di balik layar. Ada banyak hal yang telah berubah semenjak dia terakhir kali berkunjung. Akomodasi, persiapan penanganan bila ada pengkhianat, dan kerjasama jangka panjang dengan tokoh berpengaruh.

Detail pribadi tiap anggota dirahasiakan masing-masing sehingga Watcher tidak bisa mengetahui apakah anggota inti bermasalah atau tidak. Setidaknya untuk saat ini, dia percaya pada mereka.

Kemudian, ada tambahan berkas mengenai dua subjek penelitian yang berhasil diselamatkan dari laboratorium 41. Watcher memindai dengan hati-hati dan mengetik cepat di keyboard untuk mengurus kemudahan hidup mereka ke depannya.

Akan ada jalan mundur bila Asosiasi Gourmet hancur di bawah musuh tak dikenal. Watcher tidak memperhatikan bahwa ada seseorang yang telah berada di ruangannya sejak dia mulai mengetik dengan gila.

Mata coklat gelap orang itu menyipit saat dia dengan langkah seringan bulu berjalan menuju ke arah belakang Watcher. Menangkap Watcher yang sedang lengah.

Cahaya dingin melintas sesaat dan suara ketukan keyboard berhenti mendadak. Watcher menghela napas pelan ketika merasakan bilah pisau militer yang sangat tajam di lehernya.

Suara rendah dan serak mengiringi tindakan ini, "Kau terlalu ceroboh, bagaimana jika ada pembunuh yang memiliki keterampilan sepertiku? Tidakkah kau menjaga keselamatanmu sendiri, Kim Dokja?"

Watcher menutup matanya dan membukanya dua detik kemudian. "Plotter benar, kau pasti cocok dengan misi ini." Jari-jarinya bergerak lagi di laptop lalu mengganti tab dan menunjukkan pengantar misi pada pria yang kurang ajar itu.

Yoo Jonghyuk menarik pisaunya dan itu hilang secara misterius dalam satu detik. Dia mengerutkan keningnya setelah membaca. Akhirnya, dia kembali ke kasus awal.

"Kenapa kau begitu santai di sarang serigala? Bahkan pemimpin serigala harus selalu waspada." Dia tidak bisa menerima bahwa orang yang perhatikan benar-benar mengabaikan keselamatanmu sendiri.

Watcher dengan tenang membalas, "Tidak ada yang akan membunuhku untuk saat ini."

Yoo Jonghyuk semakin kesal, dia harus menahan amarahnya karena melihat Plotter datang bersama Han Sooyoung.

Ada dua pintu di ruangan ini. Yang satu mengarah ke kamar tidur Watcher, dan lainnya ada di dekat tangga yang menuju kolam renang.

Di meja ada tumpukan kertas berisi banyak catatan, bau yang menyebar membuat Han Sooyoung tidak nyaman. Itu seperti bau wewangian yang menenangkan, tetapi juga menyebabkan ketidaknyamanan psikologis bagi orang normal.

Dia datang terakhir, jadi dia menutup pintu dan mengunci dari dalam atas intruksi Plotter.

Han Sooyoung telah lama beradaptasi dan jangan meremehkan kemampuan aktingnya. Pada saat serius, dia bersungguh-sungguh agar tidak menyeret orang lain ke lumpur karena masalah pribadi.

Watcher meminta, "Duduklah, pertemuan ini akan sangat singkat. Aku tahu kalian tidak akan nyaman berada di sini." Dia melirik Han Sooyoung dan Yoo Jonghyuk lalu Plotter. "Aku menambahkan dosisnya."

"Dosis apa?" tanya Han Sooyoung.

Mereka bertiga duduk di sofa empuk, mengelilingi meja dan menghadap Watcher.

Watcher hanya tersenyum tanpa menjelaskan. Dia mengganti topik, "Bacalah dokumen itu, tolong bakar sesudah menyelesaikannya." Suaranya lembut dan membawa nada menghipnotis.

Han Sooyoung cemberut karena diabaikan, dia memandang sahabatnya dengan tatapan rumit. Dia ingin memukulnya, tetapi juga tidak tega melakukannya. Oleh sebab itu, dia memilih bersabar dan mengikuti keinginan sahabatnya.

Plotter duduk di sebelah Han Sooyoung sambil membaca dokumen tersebut. Dia tiba-tiba berkata, "Apa kau bertemu pemimpin mereka sebelumnya?" Ini yang selalu ingin dia tanyakan sejak awal ketika Watcher kembali dalam keadaan terluka parah.

Yoo Jonghyuk menoleh ke arah Plotter dengan rasa ingin tahu. Struktur organisasi dunia bawah sangat rumit baginya, bahkan sekarang dia yang akhirnya masuk lagi belum bisa menguraikan dengan lancar.

Yoo Jonghyuk berpikir bahwa penyelidikannya masih terbatas, dia hanya menangkap cabang dan bukan inti. Sedangkan, Watcher telah menghancurkan salah satu markas penelitian inti mereka. Walaupun, markas utama dipindahkan pada saat terakhir.

Watcher menjawab dengan ringan, "Ya, tapi aku tidak bisa mengingat wajahnya. Kupikir itu bukan masalah karena misi kita berikutnya adalah memancingnya keluar."

Han Sooyoung tampaknya memahami maksud pembicaraan dua orang itu, dia juga ikut membaca dokumen yang dicetak. Ekspresinya berubah serius ketika dia membalik halaman demi halaman kertas.

"Ini.... Kekuatan supernatural? Apa maksudnya?!" tanyanya dengan gemetar. Dia menatap wajah sahabatnya, yang tenang dan santai, dengan ketidakpastian.

Yoo Jonghyuk segera merebut dokumen itu dan memindai setiap kata. Ekspresinya berubah aneh saat dia juga menatap Watcher dengan cemas.

"Cara satu-satunya untuk memancing orang itu datang adalah menunjukkan kartu tersembunyi. Keberadaan kekuatan ini mungkin tak bisa dipercaya, tapi itu nyata. Aku akan mengambil resiko sebagai umpan dan kalian bertiga akan bisa menangkapnya. Akan butuh setengah tahun untuk penyelesaian penuh, jadi ada beberapa misi sampingan nanti," jelas Watcher tanpa mengubah nada dan emosinya.

Dia sudah mengharapkan penolakan mereka, tetapi mimpi buruk dari orang itu tak bisa dikesampingkan. Juga, dia harus memulihkan ingatannya.

Plotter mengambil dokumen di tangan Yoo Jonghyuk, kemudian membakarnya dengan korek api. Ruangan yang hangat dan berbau aneh semakin tak tertahankan. Han Sooyoung menutupi hidungnya dengan ketidaknyamanan yang jelas.

"Baiklah, itu saja. Kalian bisa pergi. Jangan berada di sini terlalu lama." Watcher dengan sopan menyuruh mereka keluar. Efek berkepanjangan pada orang normal itu buruk, tetapi dia juga membutuhkan mereka untuk memahami kondisinya secara tidak langsung.

Malam ini adalah waktu di mana kesadarannya terombang-ambing, efek samping dari obat penghilang emosi belum berakhir. Di sisi lain, dia juga harus menderita rasa sakit berbeda karena memiliki kekuatan supernatural.

"Kenapa ruangan ini sangat pengap? Kau juga harus keluar, Kim Dokja!" Han Sooyoung mencoba menariknya. Namun, Plotter lebih dulu menyeretnya dan Yoo Jonghyuk pergi.

"Ayo, dia membutuhkan istirahat," ucapnya seakan dia sudah menduga ini.

Kekuatan Plotter lebih kuat dari mereka berdua baik secara fisik maupun mental sehingga keduanya tak memiliki kesempatan melawan.

"Istirahatlah dengan baik," bisiknya pada Watcher sebelum membuka pintu dan keluar sambil menutupnya.

Klik!

Kunci bagian dalam secara misterius bergerak sendiri dan Watcher merosot di sofanya. Dia menaruh laptopnya ke meja kemudian mengusap pelipisnya yang menyakitkan.

Dia berusaha keras untuk membangun citra seseorang yang selalu siap dan bisa melakukan apa saja. Meskipun, saat ini dia ingin mencurahkan semua rasa sakitnya agar merasa lebih baik, dia tak bisa memulainya.

Ada beberapa hal yang semakin menyakitkan itu, semakin dia harus menyembunyikannya.

***

Fanfic ORV : SalvationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang