Chapter 50 : The Great

139 13 0
                                    

"Jadi, apa yang harus kami lakukan?" Han Sooyoung mempertanyakan tujuan mereka sekarang di mana muncul organisasi misterius yang melahap banyak organisasi dunia bawah secara bertahap.

Plotter mengeluarkan beberapa formulir dari laci mejanya dan menyerahkannya pada keduanya. Itu adalah formulir pendaftaran konferensi organisasi dunia bawah yang sekarang otoritasnya secara paksa dipegang oleh Asosiasi Gourmet. Setiap ada insiden penting yang menjadi keresahan banyak organisasi yang terdaftar, maka mereka mengadakan semacam pertemuan strategi untuk bekerja sama sementara.

"Setengah dari organisasi yang terdaftar kini menjadi bawahan organisasi misterius itu dan tak ada yang berniat membocorkan rahasia organisasi itu. Aku ingin kalian menyusup ke sana sebagai bagian dari salah satu organisasi terdaftar ini. Pilih identitas kalian," jelas Plotter sembari menunjuk beberapa identitas palsu yang dikaitkan dengan organisasi terdaftar.

Yoo Jonghyuk mengambil salah satunya lalu mengerutkan keningnya. Nama di identitas palsu itu adalah Yoo Jonghyun dan aliasnya Secretive Plotter. Keheningan timbul selama beberapa detik sebelum Yoo Jonghyuk menyuarakan kebingungannya.

"Apa ini?"

Han Sooyoung juga melihat identitas palsu itu dengan ekspresi tercengang. Plotter di sisi lain menunjukkan senyum tipis dan dia memberitahu rahasia yang selama ini dia simpan, "Aku salah satu anggota organisasi misterius itu."

"Apa maksudnya?" Han Sooyoung bertanya-tanya apakah telinganya mendengar dengan benar.

"Namaku tercantum sebagai anggota di sana, ketika aku bergerak untuk menyelidiki alasannya, mereka menggunakan identitas milikku itu untuk meyakinkan organisasi bawahan yang terdaftar." Plotter menunjuk ke file di yang terlampir di belakang dokumen identitasnya.

Yoo Jonghyuk membaliknya dan menerima kejutan lebih besar. Tertulis informasi yang menyatakan bahwa Plotter secara resmi menjadi bagian dari mereka.

"Kenapa kau memberikan ini padaku?" Inilah yang membuat Yoo Jonghyuk bingung. Plotter bisa menyelidikinya sendiri, lalu apa alasannya menyerahkan identitas kentang panas ini?

Ekspresi Plotter tampak rumit sesaat, kemudian dia memutuskan untuk memberitahu sebagian dari kebenaran. "Aku punya tebakan yang mengganggu. Ini tentang kemunculan organisasi itu dan langkahnya yang begitu cepat. 'Dia' kemungkinan besar ada di sana dan menjadi pemimpin organisasi itu."

Sudah jelas siapa 'dia' yang dimaksud Plotter. Han Sooyoung menatap Plotter dengan kaget dan mulutnya menganga. Dia sulit membayangkan bagaimana 'dia' bisa berada di organisasi semacam itu dan menelan banyak organisasi lainnya seolah-olah ingin menjadi Raja Dunia Bawah.

"Sebenarnya mengapa? Aku tahu kalian menyembunyikan sesuatu tentangnya dariku." Han Sooyoung merasa yakin bahwa dua saudara di depannya ini mengetahui rahasia terpenting terkait sahabatnya yang hilang.

Dia selalu memperhatikan gerak-gerik mereka yang seolah tahu bahwa situasi seperti sekarang ini akan tiba. Jadi, Han Sooyoung, yang telah lama bersabar menunggu, akhirnya memaksa mereka untuk memberitahunya.

"Beritahu aku! Sudah begitu lama aku bertindak seperti boneka organisasi ini demi 'dia', kalian tidak mungkin meremehkan diriku hanya karena aku baru terjun ke dunia gelap ini kan?" Dia mengingat pengalaman pahitnya berlatih mati-matian untuk mempelajari keterampilan bertahan hidup, menyelesaikan misi organisasi, kemudian diam-diam mengumpulkan informasi yang memungkinkan tentang sahabatnya yang terkasih.

Han Sooyoung akan melakukan apa saja untuk sahabatnya. Setidaknya, keinginan terbesarnya saat ini ialah bertemu dengan 'dia'.

Baik Plotter dan Yoo Jonghyuk terdiam. Mereka tidak bisa memberitahunya tentang dunia lain, juga tentang kemungkinan bahwa 'dia' bukan lagi seseorang yang mereka kenal. Namun, sikap tegas Han Sooyoung menyiratkan bahwa dia tidak akan mundur sebelum mendapatkan keinginannya.

"Biarkan aku memberitahunya." Yoo Jonghyuk secara tak terduga berkompromi. Kepribadian kerasnya tampaknya berubah semenjak 'dia' menghilang.

Dengan itu, Han Sooyoung mulai mendengarkan cerita yang tidak masuk akal baginya tentang reinkarnasi dan entitas tertentu yang di luar akal sehat dunia yang dia tahu.  Setelah mendengar sampai ke bagian terkait alasan 'dia' menghilang, Han Sooyoung bergumam bingung, "Aku masih di dunia yang sama, kan? Apa ini dunia paralel?"

Dia mencurigai kenyataan bahwa ada hal supernatural semacam itu di dunia ini. Tidak, lebih tepatnya dia hampir tidak mempercayainya jika bukan karena keanehan sahabatnya itu.

Sahabatnya yang semula dia kira hanya seseorang yang memiliki beberapa masalah psikologis, ternyata tidak sesederhana itu.

"Tunggu." Han Sooyoung tiba-tiba merasakan situasi yang tidak konsisten.

Dia memandang Plotter dengan ekspresi bingung. "Lalu, bagaimana kau tahu bahwa 'dia' mungkin adalah pemimpin itu? Jika cerita kalian benar, maka 'dia' seharusnya menjadi iblis jahat dan tidak mungkin tidak tahu dan membiarkan pengkhianatan."

Plotter menghela napas pelan. "Itulah yang ingin kuberitahukan."

Dia mengeluarkan ponselnya dan memutar rekaman suara yang dikirimkan oleh Salvation sebelum dia menghilang.

-"Plotter, ini penting. Tolong jaga Sooyoung, jika dia ingin berhenti dan kembali ke kehidupan biasa, berikan kesempatan itu padanya. Lalu, setelah ini, jika aku dikabarkan menghilang, kau akan tahu di mana diriku atau setidaknya itu mungkin 'aku' yang lain ketika identitasmu digunakan. Sebelum saat itu tiba, jangan beritahu mereka tentang rekaman ini, tapi kau bisa secara samar memberitahu mereka bahwa aku masih hidup. Terakhir, hentikan aku."

Keheningan mencekik ketiganya saat mendengar kata-kata terakhir Salvation. Artinya tidak bisa lebih jelas lagi. Itu adalah permohonan putus asa.

Han Sooyoung menggigit bibirnya sendiri, menahan emosinya yang berkecamuk.

Yoo Jonghyuk memulai, "Jadi, kami bisa menyusup ke organisasi itu dengan identitas yang kau berikan? Siapa yang akan memandu kami?"

Dia tidak tenggelam dalam emosinya, setidaknya dia mencoba untuk fokus pada permasalahan yang ada.

Plotter, yang sudah menunggu pertanyaan itu, menelpon seseorang dan menyalakan speaker suara.

"Uriel-nim, apa persiapannya sudah selesai?"

Dari ponselnya terdengar jawaban seorang wanita, yang selama ini keberadaannya tak terlihat. Dia mengurus berbagai hal yang diintruksikan oleh Salvation secara diam-diam.

•"Ya, The Great saat ini sedang ada di markas. Mereka bisa datang langsung ke lokasi yang kukirimkan."

***

"Tuan Great, akan ada anggota baru yang bergabung, apa keputusan Anda?" Penasihat The Great, Baal, bertanya dengan penasaran.

The Great, yang sedang memainkan rubik di tangannya, menjawab, "Biarkan saja. Jika mereka mata-mata, aku akan mengurusnya. Aku masih ingin bermain-main sebelum membunuh mereka."

Dia menoleh ke Baal sambil menyeringai senang. Duduk di sofa, The Great menyelesaikan permainan rubiknya dan merasa bosan. Pandangan matanya beralih ke luar jendela dari kamarnya. Langit biru cerah menyapanya.

"Dunia yang indah," komentarnya pelan.

Mata hitam pekatnya mengandung kegelapan dan keputusasaan. Dia mengulurkan tangan kanannya ke langit dan menyatakan, "Orang-orang itu tidak akan bisa menghentikanku."

Dia mengatupkan tangan kanannya kemudian memberikan perintah kepada Baal, "Selanjutnya, hancurkan Oldest Dream."

Dalam ingatan 'Salvation' yang dia ambil alih, Oldest Dream adalah organisasi yang penting baginya. The Great akan memastikan untuk menghancurkan semua hal yang dianggap penting oleh 'Salvation' agar keberadaan dirinya dapat sepenuhnya mengambil alih.

Baal menaikkan sudut mulutnya. "Tentu, Tuan."

***

Heyoo~ jumpa lagi di fanfic ini~ akhirnya aku punya ide untuk melanjutkannya setelah sekian purnama :v hehe

Terima kasih sudah menunggu dan nantikan bab berikutnya~


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fanfic ORV : SalvationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang