Chapter 45 : Topeng

157 37 11
                                    

Seorang wanita cantik dalam balutan gaun menghadiri acara makan malam Olympus. Dia adalah perwakilan dari Olympus yang dipilih karena keahliannya dalam berakting. Dia memiliki nama yang terkenal dan juga seorang aktris papan atas, Ariadne.

Pada perkumpulan malam ini, dia selaku perwakilan harus menemui beberapa bawahan dunia bawah untuk bisnis mereka. Juga, membicarakan tentang Watcher yang telah mati dalam ledakan di bekas markas dengan antusias.

"Dia seharusnya sudah mati dalam ledakan itu, Poseidon. Apa yang kau khawatirkan?" Hermes menyimpulkannya sambil memaparkan bukti hasil penyelidikan mereka.

Poseidon, pemimpin Olympus, memutar-mutar gelas wine-nya dengan ekspresi serius dan wajah berkerut. Tentu saja, dia yakin bahwa Watcher seharusnya tidak bisa selamat dari ledakan itu, tetapi ada sesuatu yang mengganjal.

"Bagaimana menurutmu, Dionysius?" tanyanya kepada pria muda tampan yang merupakan salah satu anggota eksekutif Olympus.

Dionysius menikmati anggurnya sambil melirik wajah-wajah kaku eksekutif Olympus lainnya. Dia terkekeh dalam hati, menyembunyikan pikiran dan perasaannya saat memberikan jawaban.

"Dia sudah mati, kecuali dia memiliki kekuatan supernatural yang bisa menghidupkan kembali dirinya sendiri. Bukankah kalian memahami hal ini?" Dionysius sengaja bermain-main dengan mereka, tetapi nadanya tak bisa dibantah.

Dua belas eksekutif Olympus yang berada di meja makan tersebut jelas tentang maksudnya terkait kekuatan supernatural karena mereka juga memilikinya. Kekuatan supernatural itu tidak membuat mereka abadi. Namun, itu tetap kekuatan yang dapat membuat mereka menguasai banyak hal.

"Mengenai hilangnya Conqueror King, apa itu yang kau khawatirkan?" Dionysius mengubah arah pertanyaan dan menusuk titik sakit Poseidon.

Yang terakhir sebenarnya lebih memusuhi Conqueror King dibandingkan Watcher. Conqueror King selalu menghalanginya dalam segala hal bahkan membunuh orang-orangnya tanpa pandang bulu.

"Benar, kita hanya menemukan beberapa bekas Watcher di lokasi itu. Entah dia memang bersama Watcher saat itu dan ikut musnah atau sedang mengintai kita untuk membalas dendam," renung Poseidon seraya melayangkan tatapannya ke ilmuwan yang menjadi fokus penting di rapat kali ini.

Hermes, selalu peneliti yang tengah mengerjakan proyek mereka, mengakui, "Menurutku, kita perlu bertanya pada 'orang itu' untuk mengetahuinya. 'Dia' tampaknya tau segala hal tentang Conqueror King dan Watcher."

Wajah santai Dionysius membeku, untungnya dia cepat mengendalikannya dan berpura-pura tenang. Dia menimpali, "'Orang itu' tidak tertarik untuk membantu kita."

Dia menyatakan fakta yang jelas karena Poseidon sudah pernah meminta 'orang itu' untuk menjadi bagian dari Olympus. Sayangnya, 'orang itu' nampaknya menganggap remeh mereka dan mengabaikan mereka seolah-olah status mereka tidak setara dengannya.

"Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Eksperimen rahasia itu masih membutuhkan beberapa subjek uji coba, sementara subjek eksperimen Biyoo telah diambil dari kita," Ariadne memaparkan progres terbaru terkait rencana Olympus yang sebenarnya.

"Subjek eksperimen Biyoo hanya kegagalan, itu tak banyak mempengaruhi kita. Lanjutkan saja eksperimen awal seperti semula, ambil beberapa subjek eksperimen baru yang sesuai kriteria."

"Serahkan padaku," seru Dionysius seraya meminta izin untuk pergi lebih dulu.

Dia keluar dari ruang pertemuan mewah itu menuju lift, menekan tombol ke lantai 1 sambil mengeluarkan alat komunikasi dari sakunya.

Itu adalah earphone bluetooth yang terhubung dengan panggilan di ponselnya.

"Ini sesuai keinginanmu. Aku akan mengurus bagianku. Seterusnya, aku harap kau memenuhi kesepakatan kita, Salvation."

Fanfic ORV : SalvationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang