Chapter 37 : Luka dari Masa Lalu

380 71 11
                                    

Watcher membuka kotak obat dan mengambil kain kasa serta alkohol untuk membersihkan luka di tangan kanannya dan mengeluarkan serpihan kecil kaca di tangan kirinya.

Gerakannya agak lambat akibat pikirannya kacau. Dia tidak mengerti atau dia tidak mau memahami perasaan emosional dari pria itu.

Watcher termenung sampai fajar menyingsing, dia sama sekali tidak tidur, tetapi wajahnya tidak menunjukkannya dan tetap normal.

Mengeluarkan Fourth Wall, dia mengecek seberapa banyak pemulihan memorinya berjalan, kemudian membuat catatan mental bahwa mau tak mau dia harus menghadapinya.

Meskipun ada rasa takut yang tak dapat dijelaskan bersarang di hatinya, Watcher memutuskan untuk tidak menghindar dan mencoba menerimanya.

Ada kalanya, rasa kesepian yang teramat dalam menelannya utuh sampai dia merasa sesak. Mungkin, mungkin saja setidaknya dia bisa memiliki sedikit cahaya untuk menariknya keluar dari jurang itu.

***

Di ruang makan pribadi pemimpin dan eksekutifnya, Watcher mengumumkan sesuatu dengan nada datar, "Hari ini akan ada pelatihan di ruang bawah tanah, Sun akan membantumu mengurus perlengkapan yang diperlukan."

Dia tidak mengangkat kepalanya dan terus melanjutkan makan. Yoo Jonghyuk tak menerima undangannya untuk sarapan, jadi yang berada di sini adalah Han Sooyoung dan Plotter.

Apakah Yoo Jonghyuk menyesalinya? Watcher memiliki prasangka buruk, bagaimanapun dia tak bisa mempercayai siapapun dengan sepenuhnya.

Menyaksikan betapa asingnya sahabatnya sendiri, Han Sooyoung mengepalkan tinjunya, ingin sekali memukul sahabatnya itu sampai dia mengingatnya dan tidak menganggapnya sebagai orang asing.

Selesai sarapan, Watcher mengajak Plotter untuk meninjau informasi rahasia yang dikumpulkan di ruang kerjanya beserta beberapa catatan penelitian yang diperoleh dari laboratorium 41.

"Apakah adikku mengatakan sesuatu yang aneh padamu?" Plotter, yang telah memperhatikan bahwa Watcher dalam suasana hati yang buruk, akhirnya mempertanyakan kecurigaannya.

"Sesuatu yang aneh seperti apa?" tanya Watcher sambil terus membaca catatan penelitian di tangannya.

"Tidak ada, lupakan saja," jawab Plotter karena tak mendapatkan tanggapan yang dia harapkan.

***

Di ruang pelatihan bawah tanah, jarak tembak yang khusus dibangun dan telah mendapatkan izin penggunaan melalui hubungan abu-abu dengan pemerintah dijadikan sebagai sarana melatih anggota baru Asosiasi Gourmet dan Oldest Dream.

Bang! Bang! Bang!

Watcher mencoba pistol portabel terbaru dan menimang beratnya setelah menembakkan tiga peluru ke target sejauh 15 meter.

Dia melihat dari sudut matanya pada Yoo Jonghyuk yang datang dan langsung menuju ke arahnya. Watcher menjadi gugup, tetapi mempertahankan ketenangannya dia luar.

"Ada pelatihan untuk anggota baru? Apakah aku juga harus ikut?" Yoo Jonghyuk  berhenti dan menatap profil samping Watcher dengan kegelapan di mata coklatnya.

"Kau bisa ikut jika kau mau," balas Watcher singkat dan membuat Yoo Jonghyuk mengerutkan keningnya.

Yoo Jonghyuk tiba-tiba merebut pistol di tangan Watcher, kemudian menembakkan ke target 15 meter sampai pelurunya habis. Hasilnya sempurna, sama sekali tak ada salah bidikan. Itu terjadi dalam waktu tiga detik.

"Beginikah caramu menyambut anggota baru?" sindir Yoo Jonghyuk dengan kesal.

Watcher menoleh padanya dengan heran, dia bertanya dengan sengaja balas menyindir, "Lalu, apakah anggota baru akan mengungkapkan perasaannya pada bos ketika pertama kali bertemu? Bukankah itu lebih aneh?"

Fanfic ORV : SalvationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang