Chapter 28 : Pengacau Sesat (2)

307 76 10
                                    

"Ahjussi, kau baik-baik saja?" Biyoo memperhatikan darah yang merembes dari balik mantel orang yang dia kenal sebagai Forgotten Ones, yang mengenakan masker hitam.

"Ini bukan masalah besar. Yang lebih penting, aku sudah mendapatkan banyak bukti dari fasilitas penelitian dan kita akhirnya berhasil kabur." Forgotten Ones menjawab dengan suara serak seolah darah menggumpal di tenggorokannya.

*Beberapa waktu sebelumnya*

Forgotten Ones tahu bahwa dia tak bisa berlama-lama menyusup ke dalam markas mereka. Jadi, dia segera mengobrak-abrik seisi fasilitas penelitian bawah tanah dengan bantuan Ayah angkatnya, yang mengkhianati mereka.

Setelah menyelamatkan dua subjek eksperimen, yakni Biyoo dan Lee Gilyoung, dari pengaruh lebih lanjut mereka dengan berpura-pura sebagai dokter dan peneliti dua subjek. Forgotten Ones menghipnotis sebagian besar orang dengan sukses, sementara sisanya tampaknya cukup berbahaya.

Awalnya, semuanya sempurna, tidak, terlalu sempurna sehingga dia curiga. Untungnya, kehati-hatian merupakan keberuntungan, kecurigaannya terjadi.

Dia dikepung oleh para penjahat dari pihak mereka seakan mereka telah mengantisipasi. Ayah dan Ibu angkatnya menghilang tanpa jejak, sementara itu dia melihat pesan tertentu di kontak rahasianya.

[Unknown : Kehidupan hanyalah kesia-siaan, bukankah begitu?]

Psikopat gila! Forgotten Ones mengenalnya dengan sangat baik, mereka pernah berkonfrontasi selama petualangannya di Las Vegas.

Namun, dia tidak panik karena efek obat ajaib yang meniadakan emosi. Itu sangat penting dan merupakan sedotan penyelamat.

Forgotten Ones melawan mereka semua sambil melindungi dua subjek yang dilemahkan. Biyoo terkena suntikan pelumpuh otak sementara sampai dia akhirnya tak sadarkan diri, sementara Lee Gilyoung mendapati semua serangganya dimusnahkan.

Hanya dalam waktu singkat, situasi berbalik arah dan merugikan Forgotten Ones. Akan tetapi, dia tetap berpikiran terbuka dan sama sekali tak berpikir akan mati di sini. Tidak saat ini!

Mengambil satu-satunya pistol, yang dia miliki di kantung ketiak untuk disembunyikan, Forgotten Ones melirik ruangan yang sempit dengan dua rute pelarian menuju permukaan, lalu jumlah musuh.

Keterampilan bela diri yang telah dia pelajari di masa-masa sulit sebagai porter mulai beraksi.

Dengan penglihatan transenden dalam keremangan, dia menembak tiga orang sekaligus. Lalu, sambil menggendong Biyoo, dia menyuruh Lee Gilyoung berdiri di belakangnya.

Forgotten Ones menurunkan Biyoo untuk dijaga anak itu, kemudian maju ke depan seraya melemparkan tendangan keras ke tulang rusuk lawan. Dilanjutkan dengan meninju kepala, siku, dada, lalu dagu sampai orang tersebut tak sadarkan diri dengan darah mengalir dari hidung dan mulutnya.

Semua itu berlangsung sepersekian detik, seakan waktu dilambatkan. Mereka tak sempat menarik pelatuk senjata ketika Forgotten Ones menggunakan kekuatan aneh pembekuan tangan.

Mata obsidiannya bersemu kebiruan dari balik topeng, dia sedikit lelah. Masih ada lebih dari sepuluh orang dan banyak lagi yang akan segera tiba di sini. Dia tak punya waktu berlebih untuk mengurus mereka semua dengan cara yang tidak mencurigakan.

Gaya bertarung, keanehan, dan perlambatan waktu, semua itu merupakan ciri momok terbesar di dunia bawah, yaitu Watcher of Light and Shadow.

"Tak ada pilihan lain." Dia memejamkan matanya, menekan detak jantung untuk lebih memperlambat waktu. Kepalanya berdengung menyakitkan dan dia merasa ingin muntah.

Forgotten Ones mengaktifkan ponsel daruratnya, mengirim pesan secepat kilat, lalu berpikir sesaat. Dia tidak ingin menunjukkan kekuatan misterius yang satu ini, yang masih belum dia pahami sepenuhnya, yakni meniru kekuatan makhluk lain.

Fanfic ORV : SalvationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang