Chapter 36 : Pengungkapan

465 77 13
                                    

Peringatan!

Harap bijak membaca! Segala sesuatu di chapter dan juga ff ini sepenuhnya fiktif dan jangan mendalaminya.

***

"Hei, kenapa kau menyeret kami?!" Han Sooyoung, yang marah, mencoba menerobos pintu yang dijaga oleh Plotter.

Yoo Jonghyuk memiliki tatapan permusuhan pada Plotter dan mengisyaratkan agar dia menyingkir.

"Dia akan baik-baik saja besok. Kalian kembali dan tidur," ujar Plotter dengan tenang sebagai penjaga pintu.

Dia telah melihat situasi Watcher, yang seperti ini, dulu. Jadi, dia jelas tentang apa yang akan terjadi malam ini. Dia hanya tidak menyangka ledakan efek dari obat dan penggunaan kekuatan itu terjadi lebih cepat dari yang dia kira.

Dengan dia memanggil mereka bertiga ke ruang pribadi dengan aroma aneh, Plotter sudah menyadarinya sejak dia memasuki ruangan. Malam ini akan menjadi malam perjuangan Watcher untuk mempertahankan kesadaran dan tidak menjadi gila.

Agar aman, tak seorang pun diizinkan berada di dekatnya. Layaknya dongeng serigala pada malam purnama.

Mustahil obat ilahi penghilang emosi untuk hanya mempunyai satu efek samping, pastinya ada rangkaian beruntun sebelum meledak sepenuhnya sehingga sisa-sisa lenyap. Ditambah akibat cedera serta penggunaan kekuatan supernatural, rasa sakitnya akan berlipat ganda.

Plotter khawatir kalau Watcher mungkin benar-benar tidak bisa melawan kegilaannya. Oleh sebab itu, dia berjaga di pintu masuk dan akan menunggu semalaman bila ada kecelakaan. Jangan sampai Watcher bunuh diri.

"Kenapa? Ruangan itu sepertinya berbau narkoba, dia tidak memakai narkoba, kan?" tanya Han Sooyoung dengan nada bergetar. Dia ketakutan setengah mati pada kondisi sahabatnya.

Suasana hatinya tenggelam ke rawa-rawa dan dia berusaha keras untuk tenang.

Yoo Jonghyuk, yang mendengar kata-kata itu, memiliki kilatan tajam di matanya. Dia mengepalkan tinjunya dan mendorong Plotter untuk minggir.

Plotter menghentikan aksi Yoo Jonghyuk sambil menjawab, "Tidak, dia hanya perlu menenangkan diri."

"Jangan berbohong! Beritahu aku, aku sahabatnya! Aku selalu mengira dia hanya pasien penyakit mental yang membutuhkan obat penenang, dia tidak mungkin menjadi pecandu narkoba!"

"Sudah kubilang dia bukan pecandu. Dia membutuhkan obat itu untuk hidup. Tanpa obat itu, dia akan menjadi gila dan mati lebih cepat. Ini mungkin kasus yang sama dengan pecandu, tapi kau harus memahami bahwa itu berbeda. Kita tidak bisa mencegahnya mengonsumsi obat itu dan juga saat ini kita tidak boleh mengganggunya. Jadi, pergi ke kamar kalian dan tidur!" Plotter jarang mengoceh begitu banyak dalam satu kesempatan.

Namun, dua orang ini sangat keras kepala sehingga dia mau tak mau mengungkapkan yang sebenarnya.

Kalimat tertentu dari Plotter adalah petunjuk tersembunyi yang hanya dipahami Yoo Jonghyuk. Apakah itu karena kekuatan supernatural? Ataukah dia memang membutuhkan itu untuk hidup dan tampak normal?

Yoo Jonghyuk berhenti membangkang dan berdiri diam di samping Plotter seraya memikirkan sesuatu.

Mata Han Sooyoung memerah, dia seakan ingin menangis, tetapi menahannya. Akhirnya, dia berkompromi, "Baiklah, aku tidak akan masuk. Aku akan tetap di sini dan jika terjadi sesuatu... Jangan menghentikanku." Dia mengingat pengalamannya menemukan sahabatnya hampir bunuh diri di kamar mandi bioskop.

Mungkin, sebenarnya dia tidak pernah mengenal sahabatnya itu? Han Sooyoung menelan kepahitan di hatinya dan duduk bersandar dinding dengan linglung di depan pintu kamar.

Fanfic ORV : SalvationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang