Nadine menatap heran pada Jinhyuk yang berjalan masuk ke dalam coffee shop dengan gontai. Gak gontai-gontai amat sih, tapi jelas banget kalau Jinhyuk gak semangat gitu melangkahkan kakinya. Nadine pun jadi gak enak buat nyapa dia duluan sampai akhirnya Jinhyuk berhenti di depannya, di seberang meja bar. Jinhyuk kemudian menatap Nadine lurus di matanya.
"Lo disuruh Seungwoo datang ke rumahnya."
Nadine bingung. "Itu doank?"
Jinhyuk mengangguk. "Hm, itu doank. Dia bilang anak lo kangen sama lo."
"Itu doank tapi lo kok ngomongnya lesu amat?"
Jinhyuk menghela nafas lagi. "Mungkin energi gue udah disedot semuanya sama si Seungwoo."
Nadine makin bingung. "Lo ngomong apa sih," kata Nadine, berusaha bercanda.
"Nadine."
"Hm?"
"Kalau misalnya terjadi apa-apa, kalau misalnya ada yang buat lo galau lagi, lo gak boleh kabur-kaburan lagi ya."
"Emang bakal ada yang buat gue galau lagi?"
Jinhyuk mengangkat kedua pundaknya. "Gak tahu. Gue ngasih tahu aja."
"Emangnya kenapa kalau gue kabur lagi?"
"Gue pecat lo."
Nadine tertawa. "Lo lagi serius apa lagi main-main sih ini?"
Jinhyuk menghela nafasnya. "Sebenernya ini gue lagi serius. Muka gue aja yang gak mendukung."
Nadine tertawa lagi. "Terus kalau misalnya gue galau, gue harus gimana? Harus lari kemana?"
"Lari ke gue."
Nadine terdiam, dia kaget denger Jinhyuk ngomong kayak gitu dengan nada datar seperti gitu. Kenapa banget sih ini orang.
"Kenapa lo kaget segala kayak gitu? Bukannya biasanya juga lo larinya ke gue?"
"Takut gue sama lo. Kayak bukan Jinhyuk yang biasanya," lagi-lagi Nadine berusaha bercanda.
"Dasar Seungwoo kampret," kata Jinhyuk, tapi bisik-bisik gitu. Karena dia sebenernya sedang ngomong ke dirinya sendiri.
"Apa?" tanya Nadine.
Jinhyuk menggeleng-geleng. "Ah.. gak. Gapapa. Gue ke belakang dulu ya bentar."
Nadine tidak menjawab apapun dan hanya merespon dengan anggukkan.
***
"Kalo lo gak bisa datang, maksud gue, kalo lo gak mau datang, lo bilang sekarang. Biar gue bilang ke nyokap bokap gue lo gak bisa ketemuan malam ini."
Seungwoo terdiam sebentar, tapi kemudian dia malah menoleh ke Jinhyuk. "Tolong nanti lo suruh Nadine datang ke rumah gue. Lo bilang aja Zeline mau ketemu sama dia."
Jinhyuk gak langsung jawab tapi kemudian dia mengangguk. "Oke."
Seungwoo beralih lagi pada Hyunbin. "Gue akan datang kalau Nadine suruh gue datang. Kalau dia larang gue datang, gue gak akan datang."
"Kalau gitu gue gak akan nyampein pesan lo ke Nadine," sambar Jinhyuk. Membuat Seungwoo dan Hyunbin menoleh padanya.
"Berhenti buat Nadine tertekan dan lakuin apa yang memang harus lo lakuin tanpa harus libatin Nadine di dalamnya," Jinhyuk berjalan satu langkah mendekati Seungwoo. "Kalau lo mau datang, ya datang. Kalau lo gak mau datang, ya bilang gak mau datang. Kenapa Nadine yang harus buat keputusan?"
Seungwoo dan Hyunbin masih terdiam.
"Dia itu udah cukup menderita ya ngejalanin hubungan aneh kayak gini. Ini pertama kalinya dia kabur-kaburan sesering ini. Dulu-dulu paling sekali doank sebulan. Gak pernah kayak gini."
![](https://img.wattpad.com/cover/262170146-288-k696653.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY ONE FOR ME
Fanfiction[‼️] Membaca = memberi vote. Terima kasih 😊 Cast: - Nadine - Han Seungwoo - Kwon Eunbi - Lee Jinhyuk - Kwon Hyunbin - Han Zeline (Seungwoo's daughter) - Pak Hadi (Nadine's dad) Suatu hari Nadine dimintai tolong oleh ayahnya, Pak Hadi, untuk menjem...