Part 4

40 4 0
                                    

Nadine mengecek penampilannya sekali lagi di cermin lalu kemudian dia menguap, ngantuk banget dan capek banget, keduanya, fisik dan pikiran. Nadine duduk sebentar di pinggir kasur sambil mengecek hp-nya, lalu kemudian dia mendengus tak habis pikir ketika menyadari sekarang sudah jam berapa. Bahkan hari sudah berganti. Gara-gara hari ini dia rela menemani Jinhyuk sampai tutup jam sembilan malam, yang mana biasanya dia cuma bekerja sampai jam lima sore.

Terus nganterin barang-barang Zeline dulu, ngalor ngidul sama Seungwoo terus sampai di rumah udah hampir jam sebelas malam, terus skin care-an. Pantas Nadine merasa letih luar dalam.

Nadine menguap sekali lagi lalu meletakkan kembali hp-nya di nakas, bermaksud ingin rebahan. Tapi hp-nya tiba-tiba berdering. Sumpah demi apapun, yang menelepon ini adalah orang gila. ORANG GILA... eh, Han Seungwoo? Bukan telepon biasa pula, tapi video call. Asli, orang gila pangkat dua mah kalo Han Seungwoo.

Nadine buru-buru naik ke atas kasurnya, ingin pura-pura akting kalau dia sudah tertidur dan telepon ini menganggunya. Tapi rencana Nadine batal setelah mendengar suara Zeline.

"BUNDAAAAA!"

"Zeline?" Nadine yang tadinya sudah mengubur diri sampai ke hidung di bawah selimut, membuka selimutnya dengan sempurna. "Kamu ngapain belum tidur astaga? Ini udah jam berapa sayang?"

"Jam satu malam."

"Itu tahu. Ayo buruan tidur ih."

"Aku tadi lomba tidur cepet-cepetan sama papa, eh papa-ku kalah, karena dia ketiduran duluan," Zeline kemudian menyorot Seungwoo dengan kamera depan, jadi amburadul gitu sorotannya. Tapi tidak mengurangi kadar kegantengan Han Seungwoo. Malah tambah gemes pas dia tidur... lalu Nadine menjitak kepalanya sendiri.

"Nah karena papa udah tidur, kamu juga harus tidur donk?"

"Tadi papa janji kalo aku menang, aku boleh telpon bunda. Dan aku menang."

"Terus yang cariin nomor bunda siapa kalo papa udah tidur?"

"Aku kan bisa main hp, bun. Bisa baca juga. Aku cari nama bunda, dapet deh." Zeline kemudian menguap.

"Tuh kan udah ngantuk. Ayo, tidur ya? Nanti kamu sakit lagi. Besok kan sekolah."

"Tapi bunda jemput aku lagi ya?"

"Iya, pasti."

"Ya udah, aku tidur ya bunda."

"Iya sayang."

"Aku sayang sama bunda."

"Bunda juga sayang sama Zeline."

"Bunda sayang gak sama papa?" tanya Zeline tiba-tiba, sambil menyorot Seungwoo lagi dengan kamera depan. Hah gimana?

"Bunda.. kok diem?"

"Eh... hahaha.. tadi kamu nanya apa?"

"Aku tanya, bunda sayang gak sama papa?"

"Ya gak donk. Bunda cuma sayang sama Zeline," jawab Nadine dengan nada kayak lagi mendongeng.

"Bagus!" Zeline mengangkat jempolnya. "Bunda memang beda sama tante Eunbi. Bunda memang baik, karena cuma sayang sama aku."

Nadine tertawa kaku sekali lagi.

"Udah ya bunda, aku matiin ya telponnya.. bye bye," Zeline melambai-lambai lalu hilang dari layar hp Nadine.

"Iya.. bye bye.." jawab Nadine, kagok. Dia kemudian terdiam sebentar lalu sedetik kemudian dia segera menelpon Jinhyuk.

"Jinhyuk!"

ONLY ONE FOR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang