Nadine menghela nafas. Perkataan dokter tadi masih terngiang-ngiang di kepalanya. Saking gak fokus berjalan, Nadine jadi gak sadar ternyata kakinya sudah melangkah sampai di depan kamar Eunbi. Nadine jadi bengong sendiri, kenapa kok kakinya bisa melangkah sampai kesini. Padahal tadinya dia mau ke kamar Seungwoo.
Nadine menoleh ke kiri dan ke kanan, mengecek sekitar. Lorong ini lagi sepi, gak ada siapa-siapa. Hyunbin juga lagi pergi ngantar Zeline pulang. Kasihan kalau harus di rumah sakit terus. Lagian ini juga udah malam. Nadine nyuruh Hyunbin karena dia tahu adik Eunbi itu belum pulang dari kemaren. Kalau Hyunbin yang ngantar Zeline pulang, setidaknya dia bisa sekalian pulang ke apart-nya untuk sekedar membersihkan dirinya, atau tidur sebentar dengan baik dan benar.
Kembali lagi ke kamar Eunbi. Nadine mengintip dari kaca pintunya. Tampak olehnya Eunbi sedang duduk sendirian sambil menonton tv. Nadine menghela nafas. Masuk? Atau tidak?
***
Eunbi menoleh ke kanan, ke pintu masuk. Seketika dia membuang pandangannya, dan menghela nafas. Disambut kayak gitu membuat nyali Nadine jadi rada ciut juga. Tapi gak mungkin dia keluar lagi donk? Udah terlanjur masuk gini.
Nadine maju beberapa langkah sampai Eunbi menoleh lagi padanya. Tatapannya sangat tajam.
"Mau apa kamu kesini?" suara Eunbi terdengar dingin.
Nadine menghela nafas perlahan sebelum menjawab. "Mau jenguk mbak, dan mau minta maaf juga," suara Nadine sangat pelan.
Eunbi tertawa miris. "Minta maaf? Bahkan walaupun saya punya banyak stok rasa maaf di dalam diri saya sekarang ini, saya gak akan kasih ke kamu satupun."
"Kalau saya memaafkan kamu berarti saya membenarkan perselingkuhan kamu dan Seungwoo," lanjut Eunbi lagi.
Nadine terkesiap. Dia terdiam untuk beberapa saat. "Saya menerima apapun yang mbak katakan ke saya. Saya juga menerima kalau mbak gak mau maafin saya. Karena memang saya akui, saya salah. Saya melakukan kesalahan. Dan karena itu, saya mau minta maaf."
Eunbi terdiam sambil terus menatap Nadine.
"Dan ya, saya akui saya memang memiliki hubungan yang lebih dari sekedar berteman, dengan Seungwoo, di belakang mbak. Saya salah. Saya gak akan membela diri saya untuk itu."
Tambah sakit lah hati Eunbi mendengar itu semua.
"Itulah kenapa sekarang, saya mendapatkan karmanya. Tuhan telah lebih dulu menghukum saya. Tuhan telah membuat Seungwoo melupakan saya. Dan saya tidak akan bertanya mengapa. Karena saya tahu saya memang salah. Saya salah, karena jatuh cinta gak hanya pada anaknya, tapi juga pada ayahnya. Saya salah," Nadine terus mengulang kata itu, 'saya salah', karena dia memang ngerasa bersalah. Dia gak peduli walaupun Eunbi bosan mendengarnya.
Eunbi tetap terdiam.
"Jujur, saya iri sama mbak. Bahkan setelah semua yang terjadi, Seungwoo gak lupa sama mbak. Bukankah itu artinya kalau dia lebih mikirin mbak daripada saya?"
"Saya cuma orang baru, cuma singgah sebentar di hati dia, makanya wajar kalau dia melupakan saya."
"Kalau boleh menambahkan lagi, sebenarnya, ada dua hal yang bikin saya iri banget sama mbak sekarang. Pertama itu tadi, karena Seungwoo gak melupakan mbak. Dan yang kedua, karena mbak ketemu sama dia duluan, mbak punya lebih banyak kenangan sama dia, dibanding saya."
Eunbi terdiam. Jujur dia agak terhanyut mendengar semua kata-kata Nadine ini.
"Saya gapapa, kalau mbak gak mau maafin saya. Gak masalah. Yang penting saya sudah mengakui semua kesalahan saya, dan saya udah minta maaf untuk itu. Saya gak bisa memaksa mbak untuk maafin saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY ONE FOR ME
Fiksi Penggemar[‼️] Membaca = memberi vote. Terima kasih 😊 Cast: - Nadine - Han Seungwoo - Kwon Eunbi - Lee Jinhyuk - Kwon Hyunbin - Han Zeline (Seungwoo's daughter) - Pak Hadi (Nadine's dad) Suatu hari Nadine dimintai tolong oleh ayahnya, Pak Hadi, untuk menjem...