Bonus Part: Dua

38 2 0
                                    

Seungwoo mengajak Nadine makan malam di sebuah restoran karena hari ini Seungwoo ulang tahun. Tapi dari tadi Seungwoo aneh banget, jujur aja. Dia diam aja sepanjang perjalanan ke restoran. Diam yang kayak nyembunyiin sesuatu. Tapi Nadine berusaha untuk bodo amat. Toh kalo Nadine tanya kenapa, Seungwoo juga gak bakal mau jawab. Jadi ya lebih baik diam aja.

Sampai di restoran, Nadine bingung lagi. Sepi banget anjir. Baru juga jam tujuh malam, masa udah sepi aja? Nadine melirik curiga pada Seungwoo tapi yang dilirik kayak yang gak peduli sama sekitar. Tangan kirinya tetap menggenggam tangan kanan Nadine dan terus berjalan kayak gak ada apa-apa. Sampai akhirnya Nadine menghentikan langkahnya, barulah Seungwoo menoleh padanya, tanpa melepaskan pegangan tangannya sama sekali.

"Kenapa?" tanya Seungwoo akhirnya.

"Kamu mau ajak aku makan malam apa masuk ke rumah hantu sih? Kok sepi banget disini?"

Seungwoo tampak kagok, dia gak langsung jawab. "Mmm.. itu, aku udah sewa restoran ini."

Nadine kaget, dan bingung. Dalam hati dia sempat berpikir gila narsis banget Han Seungwoo, nyewa restoran sendiri untuk ulang tahunnya sendiri? Bukannya biasanya yang kayak gitu tuh, dilakukan orang lain untuk yang sedang ulang tahun? Ini kenapa jadi kayak Nadine yang ulang tahun rasanya?

"Eh tunggu dulu," tahan Nadine lagi ketika Seungwoo mulai berjalan lagi.

Seungwoo menoleh lagi padanya. "Apa lagi sayang?"

"Zeline mana? Kata kamu Zeline udah duluan kesini sama Hyunbin? Mana coba?"

Seungwoo menghela nafas lalu kemudian dia berbalik, benar-benar menghadap Nadine. Dia memegang kedua tangan Nadine. "Masuk dulu ya? Duduk dulu. Baru ngomel lagi," Seungwoo sedikit menggoyang-goyangkan tangan Nadine ketika berbicara.

Nadine manyun dibilang ngomel. Padahal kan dia cuma nanya. Seungwoo ketawa ngeliat ekspresi Nadine kayak gitu. Dia kemudian mengelus pelan rambut Nadine dan menggenggam tangan kanannya lagi, berjalan masuk ke dalam restoran.

***

Seungwoo duduk di seberang Nadine setelah sebelumnya membantu Nadine untuk duduk. Seungwoo beneran gak bisa nahan tawanya ngeliat Nadine yang bingung sama keadaan sekitar. Tapi di saat yang sama, dia nervous juga. Soalnya ini akan menjadi sesuatu yang lebih besar daripada sekedar makan malam dalam rangka ulang tahun Seungwoo.

"Seungwoo."

"Hm?"

"Kenapa aku mikirnya, aku yang bakal dapat kejutan ya? Padahal yang ulang tahun kan kamu."

Seungwoo mengerjap-ngerjap. Ini nih akibatnya kalau pacaran sama cewek separo cenayang. Instingnya kuat banget.

Seungwoo mengangkat bahu. "Mungkin memang kamu yang bakal dapat kejutan?" Seungwoo menjawab setenang mungkin. Tapi tidak dengan Nadine. Jawaban itu tentu saja semakin membuatnya tidak tenang. Dia benar-benar berpikir sesuatu akan terjadi disini. Tapi dia gak tahu apa.

"Selamat malam, bapak Han Seungwoo?" seorang pelayan datang menghampiri mereka, membuat lamunan Nadine pecah. "Boleh saya hidangkan sekarang makanannya pak?"

Seungwoo mengangguk. "Ya, silahkan."

"Baik pak, permisi," pelayan itu mengangguk sopan pada Seungwoo, lalu kemudian pada Nadine. Nadine terus memperhatikan punggung pelayan itu yang semakin menjauh. Lalu tak lama kemudian, dia menoleh lagi pada Seungwoo.

"Kamu gini terus ya kalau ulang tahun?"

Seungwoo bingung. "Gini gimana?"

"Ya gini, narsis gini. Nyewa restoran, makan malam mewah."

ONLY ONE FOR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang