"Lo kok baru tutup jam segini sih? Tadinya gue ragu mau ke coffee shop apa gak. Takutnya lo udah tutup, eh ternyata belum. Gue sebenernya tadi iseng-iseng doank lewat depan coffee shop soalnya gue memang belum mau pulang. Pas banget lo lagi ngunci pintu, ya gue mampir."
Jinhyuk terdiam sebelum menjawab. "Ada yang sedang gue kerjain."
Nadine bingung. "Apa banget?"
"Ini gapapa nih, gue curhat juga? Gapapa nih nambah beban pikiran lo?"
Nadine tertawa. "Dih, apa banget. Apa sih emangnya? Buruan cerita. Gak usah segala pake teaser ya lo."
Jinhyuk tertawa, lalu kemudian dia berubah serius. "Gue ada dapat tawaran, buka cabang di kota lain. Maksudnya mereka mau beli brand gue gitu loh."
Nadine menegakkan punggungnya. "Wah, bagus donk. Jadi kaya donk lo."
"Denger dulu Juleha."
Nadine tertawa. "Iya iya."
"Tapi belum gue iyain."
Dahi Nadine berkerut. "Kenapa?"
"Soalnya orang sana mau rekrut salah satu orang yang kerja sama gue. Lah yang kerja sama gue kan cuma lo."
"Kenapa gitu?"
"Mereka bilang biar rasa yang asli, sama yang di cabang, gak beda-beda amat. Gue udah bilang kalau gue cuma punya satu orang yang bantuin. Eh mereka bilang 'gapapa pak, kan bapak bisa cari karyawan baru lagi'. Terus gue bilang juga lah kalo lo tu jarang ngeracik, kebanyakan gue yang ngeracik, mereka bilang lagi 'gapapa pak, setidaknya dia udah berpengalaman kerja sama bapak. Kalau kami harus cari karyawan yang benar-benar baru, takutnya akan merubah semuanya. Rasanya, suasananya'. Pokoknya yang gak masuk di akal aja deh alasannya. Ada aja yang keluar dari mulut calon partner kerjasama gue ini."
Nadine terdiam, dia tampak berpikir. "Dimana emangnya lokasinya? Jauh gak?"
"Lebih jauh dari kampung halaman lo. Tiga apa empat jam gitu-"
"GUE MAU!" potong Nadine dengan antusias.
Jinhyuk kaget. "Hah?"
"Gue mau ditaro di tempat yang baru."
Jinhyuk menatap Nadine untuk beberapa saat. "Lo mau ditaro di tempat yang baru, apa mau kabur dari Seungwoo?"
Bahu Nadine turun. Dia lalu menyandarkan punggungnya lagi di kursi. "Menurut lo?"
"Menurut gue, yang kedua."
Nadine menatap Jinhyuk, lalu kemudian dia menghela nafas. "Kalo bisa jauh dari dia sambil sekalian bisa bantuin lo, apa salahnya? Biar gue mudah mutusin dia. Putus dari dia terus hilang selamanya."
"Hilang dari Zeline juga?"
Nadine terdiam lagi lalu kemudian dia menghela nafas. "Gak usah nanya hal yang gak bisa gue jawab."
Jinhyuk memperbaiki posisi duduknya jadi benar-benar menghadap Nadine. "Ini kalo gue iyain, gue gak bisa batalin lagi loh Nadine."
Nadine menoleh pada Jinhyuk lalu mengangguk mantap. "Iyain aja."
"Apa gak sebaiknya lo tanya ayah lo dulu?"
"Ayah gue pasti setuju sih. Karena dia pasti udah bisa nebak kenapa gue mau dipindahin ke tempat baru." Nadine lalu menatap Jinhyuk lagi. "Jangan-jangan lo yang gak mau pisah sama gue?"
![](https://img.wattpad.com/cover/262170146-288-k696653.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY ONE FOR ME
Fanfiction[‼️] Membaca = memberi vote. Terima kasih 😊 Cast: - Nadine - Han Seungwoo - Kwon Eunbi - Lee Jinhyuk - Kwon Hyunbin - Han Zeline (Seungwoo's daughter) - Pak Hadi (Nadine's dad) Suatu hari Nadine dimintai tolong oleh ayahnya, Pak Hadi, untuk menjem...