"If you don't have the mental capacity to be that obsessed about what you're trying to get. Then you ain't never gonna have it."
- C.T. Fletcher🌻🌻
Disclaimer : mengandung unsur 17+, kekerasan, pelecehan seksual. Skip aja ya yang masi di bawah umur.
Mark Poin of View
Gue Mark. Marcus? Pecundang itu telah mati ketika di Korea. He's my twin. Dia terlalu lemah hingga mudah ditindas, honestly gue merasa bersalah, dia melindungi gue, ralat dia melindungi kelebihan gue sebagai stalker. Awal kami tinggal di Korea sejak 7 tahun, entah mengapa di awal umur gue yang ke 10 tahun, gue memiliki sebuah obsesi untuk memiliki seseorang.
Mark
Marcus
Bermula gadis cantik yang menolong Marcus kala itu, membuat gue terobsesi, hingga akhirnya gadis itu pun mati di tangan gue. Gue sedikit menyesal, andai saja ketika itu dia ingin menjadi milik gue pada usia kami 15 tahun, tanpa mempermalukan gue di depan kelas dan berakhir semua orang merendahkan gue, mungkin gue nggak perlu repot memukul kepalanya dengan kampak.
Semenjak itu, Marcus mencoba menyembunyikan semua perbuatan gue, dia juga berlagak seperti pecundang lemah alhasil membuat orang-orang beralih merundungnya. Dan gue bebas.
Jahat? Oh, no. Don't say that. Dia yang bersuka rela melakukan itu tanpa gue minta. Namun di akhir kematiannya, dia bunuh diri dan menuliskan sebuah pesan bahwa gue harus berubah. And, as he wish. Gue berubah, menjadi pecundang lemah. Sama sepertinya.
Tetapi, gue nggak bisa merubah rasa obsesi gue, karena rasa itu muncul ketika gue melihat Elana. Perempuan berhati dingin tetapi sangat peduli. Ya, gue bisa merasakan kepedulian dalam lubuk hatinya terutama ketika melihat juniornya ditindas oleh para senior satu tahun lalu di acara campus fest, and yeah, gue nggak mau munafik, selain itu she so hot. Damn it.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETUM OF ELANA || Jaehyun
FanfictionWarning 17+ Dalam cerita ini banyak mengandung bahasa kasar dan memuat adegan pelecehan. Dimohon untuk bijak dalam membaca serta mengambil pesan dari cerita ini. 🌻🌻 "Elana sudah mati." Perempuan itu menatap ke arah Junna secara intens. "Gadis lema...